Fakta-fakta Hari Kebaya Nasional, Bakal Dirayakan Pertama Kali di 24 Juli 2024

21 Februari 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Model mengenakan busana koleksi dari desainer Obin dalam acara Jakarta Fashion Week atau JFW 2023 di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Model mengenakan busana koleksi dari desainer Obin dalam acara Jakarta Fashion Week atau JFW 2023 di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebaya merupakan salah satu pakaian tradisional yang paling sering dikenakan perempuan Indonesia. Busana yang versatile ini dapat dikenakan di berbagai acara, mulai dari yang sifatnya formal seperti pernikahan dan acara resmi, hingga acara non-formal yang sifatnya santai.
ADVERTISEMENT
Meskipun kebaya sudah lama jadi identitas nasional perempuan Indonesia, baru belakangan ini Pemerintah RI menetapkan hari nasional untuk merayakan kebaya. Ya, pada Agustus 2023, pemerintah menetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Penetapan itu tercatat dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 19 Tahun 2023.
Nah, ini artinya, 24 Juli 2024 akan menjadi kali pertama perempuan Indonesia merayakan Hari Kebaya Nasional. Menurut Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M. Pd., pada 24 Juli mendatang, KOWANI mengajak para perempuan Indonesia untuk mengenakan kebaya mereka.
Rapat persiapan Hari Kebaya Nasional 2024 di Kantor KOWANI, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024). Foto: Judith Aura/kumparan
“24 Juli, kami akan mengilas balik apa yang dilakukan 60 tahun lalu. Kita sama-sama merayakan Hari kebaya Nasional. Kami harap, seluruh lapisan masyarakat, ekonomi menengah, ekonomi tinggi, ekonomi lemah, semua perempuan pedagang, perempuan disabilitas, perempuan pengemudi, seluruh perempuan mengenakan kebaya; untuk semua kita libatkan peran serta mereka,” ucap Giwo di agenda persiapan Hari Kebaya Nasional Pertama di Kantor KOWANI, Jakarta Pusat, Selasa (20/2).
ADVERTISEMENT
Ada apa saja di balik perayaan Hari Kebaya Nasional ini? Simak fakta-fakta yang telah kumparanWOMAN rangkum berikut ini, Ladies.

1. Mengilas balik Kongres Wanita tahun 1964

Model mengenakan busana koleksi dari desainer Obin dalam acara Jakarta Fashion Week atau JFW 2023 di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis 27/10/2022. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional berkat penyelenggaraan Kongres Wanita Indonesia X pada 1964 silam. Saat itu, Presiden Ir Soekarno menghadiri perkumpulan para perempuan yang seluruhnya kompak mengenakan kebaya.
“Keppres Hari Kebaya Nasional itu juga berdasarkan Kongres Wanita Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 1964 di Istora Senayan, yang menghadirkan tujuh ribu perempuan Indonesia dan juga bukan hanya anggota organisasi KOWANI, tapi juga mitra KOWANI dan juga hadir organisasi federasi dari ASEAN sebanyak 10 organisasi,” jelas Giwo.
“Dan pada masa itu hadir Presiden Soekarno yang mendeklarasikan bahwa perempuan Indonesia punya peranan penting: Tanpa perempuan Indonesia, revolusi tidak dapat berjalan. Jadi, berdasarkan hal itu, diputuskan jadi Hari Kebaya Nasional,” imbuh Ketum KOWANI periode 2019–2024 ini.
ADVERTISEMENT

2. Bakal digelar secara meriah

Ketua Umum KOWANI, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M. Pd., saat rapat persiapan Hari Kebaya Nasional 2024 di Kantor KOWANI, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024). Foto: Judith Aura/kumparan
Nah, berkaca dari Kongres Wanita Indonesia 60 tahun lalu, KOWANI ingin merayakan Hari Kebaya Nasional pertama ini dengan meriah. Giwo mengatakan, KOWANI akan menyelenggarakan perayaan ini di Istora Senayan bersama tujuh ribu perempuan Indonesia yang datang dari berbagai latar belakang.
“Dalam rangka implementasi Hari Kebaya Nasional, bukan hanya dalam persiapan pelaksanaan pada 24 Juli dengan seluruh perempuan Indonesia dalam komunitas kebaya; semua lapisan masyarakat, generasi muda, kita undang semua untuk berkebaya,” jelas Giwo.
Para pelaku usaha UMKM, generasi muda, anak sekolah, perempuan dalam komunitas berkebaya, dan para mitra KOWANI juga akan meramaikan perayaan tersebut.
Kegiatan apa saja yang akan dilakukan? Giwo mengungkap, mereka berencana menyelenggarakan diskusi soal kebaya, menampilkan kebaya dari masa ke masa, mendiskusikan bagaimana menata kebaya untuk anak muda agar anak muda senang pakai kebaya, hingga menghadirkan desainer muda.
ADVERTISEMENT
Buat perempuan yang tidak hadir ke Istora Senayan, Giwo menyebut bahwa KOWANI akan mengirimkan surat kepada Kementerian Dalam Negeri buat mengimbau para perempuan untuk memakai kebaya pada 24 Juli.

3. Undang perempuan dari negara-negara ASEAN

Sejumlah perempuan mengikuti parade kebaya dalam kampanye Gerakan Kebaya Goes to UNESCO saat hari bebas berkendaraan bermotor atau Car Free Day, di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (6/11/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Ternyata, yang KOWANI undang untuk merayakan Hari Kebaya Nasional bukan hanya perempuan Indonesia, tetapi perempuan dari negara-negara ASEAN. Giwo mengatakan, mereka telah mengundang perempuan dari 10 negara ASEAN untuk hadir dengan kebaya mereka.
“Kita undang juga para perempuan dari 10 negara ASEAN dan mereka mengenakan kebaya. Tujuannya? Untuk Kebaya Goes to UNESCO, untuk memperkuat, dan kita minta apresiasi dari negara-negara ASEAN bahwa, ya, Indonesia sudah punya Hari Kebaya Nasional dan kita peringati dan rayakan bersama. Bukan Indonesia saja, tapi juga bersama negara ASEAN,” pungkas Giwo.
ADVERTISEMENT