Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Fakta-fakta soal Pria Indonesia Melecehkan Pramugari Singapore Airlines
27 Maret 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Seorang pria asal Indonesia bernama Brilliant Angjaya ditangkap polisi Singapura karena melecehkan pramugari Singapore Airlines. Dilansir The Straits Times, Brilliant yang berusia 23 tahun divonis bersalah atas tindakan pelecehan seksual usai dengan sengaja menunjukkan alat kelaminnya kepada pramugari.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 23 Januari 2025 saat Brilliant hendak berangkat ke Singapura dari Tiongkok. Di dalam penerbangan, Brilliant yang sedang berada di toilet tiba-tiba terpikir untuk merekam dirinya yang sedang memperlihatkan alat kelaminnya pada seseorang dan melihat reaksinya.
Akibat perbuatannya, Brilliant pun ditangkap kepolisian Singapura dan menjalani persidangan. Ia pun divonis bersalah dan harus mendekam di penjara selama tiga minggu.
Berikut ini beberapa fakta soal kasus pelecehan yang dilakukan Brilliant kepada pramugari Singapore Airlines.
Brilliant pamer kelamin ke pramugari
Sekitar pukul 04.45 pagi, Brilliant kembali ke tempat duduknya setelah pergi ke toilet. Kemudian ia mengaktifkan mode perekaman pada ponselnya, lalu membuka ritsleting dan celananya sampai alat kelaminnya terlihat dari luar.
ADVERTISEMENT
Pramugari yang menjadi target pun datang membawakan makanan untuk Brilliant. Korban yang tidak sengaja melihat alat kelamin Brilliant pun merasa terkejut dan langsung menoleh ke arah lain. Ia bergerak cepat dengan membuka meja lipat dan meletakkan makanan di atasnya lalu pergi.
Korban tahu ia sedang direkam
Saat kejadian itu, korban juga melihat bahwa ponsel Brilliant sedang merekam dirinya yang bereaksi terhadap perilaku tidak senonoh itu. Merasa tidak nyaman, sang pramugari pun melaporkan masalah itu ke atasannya.
Namun ketika didatangi oleh kru kabin yang lain, pria 23 tahun itu tidak mengaku bahwa ia sudah merekam korban. Mereka kemudian memeriksa isi ponsel Brilliant dan menemukan video yang memperlihatkan wajah pelaku dan korban.
ADVERTISEMENT
Ditangkap di Singapura dan divonis penjara
Kru pesawat telah melaporkan kejadian ini ke polisi sebelum mendarat, sehingga pelaku langsung ditangkap setelah pesawat mendarat di bandara setempat. Ia menjalani persidangan di Pengadilan Distrik Paul Quan dan resmi divonis bersalah atas pelecehan seksual pada Senin (24/3).
Hakim memberikan putusan hukuman penjara selama tiga minggu bagi Brilliant. Hakim menilai tindakan Brilliant tidak masuk akal dan tidak bisa dimaafkan. Namun vonis ini lebih ringan daripada tuntutan jaksa sebelumnya, yakni enam minggu penjara.
Dalam keadaan mabuk
Menurut keterangan pengadilan, Brilliant makan dan minum dua gelas sampanye selama penerbangan sebelum akhirnya tidur. Karena itu, jaksa menduga Brilliant melakukan tindakan pelecehan seksual dalam keadaan mabuk dan ini yang memberatkan hukumannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perbuatan Brilliant juga masuk ke tindak pidana yang dilakukan di angkutan umum dan pekerja angkutan umum. Jaksa tidak percaya jika Brilliant menyesal mengingat pada awalnya dia menyangkal dan berbohong kepada awak kabin.
“Jika dia benar-benar menyesal, dia tidak akan berbohong kepada atasan koran ketika ditanya apakah dia merekam. Dia seharusnya mengakui sejak awal,” ujar Jaksa Penuntut Umum Ng Jun Kai.
Baru selesai belajar di Tiongkok
Pengacara Brilliant, Navn Thevar menyebut kliennya sedang dalam keadaan gelisah dan ia mengonsumsi sampanye agar bisa tidur lebih nyenyak. Dalam surat permintaannya, Brilliant mengaku bersalah atas tindakannya terhadap korban.
Dia bilang, saat itu sedang merasa gelisah karena harus meninggalkan Tiongkok setelah lima bulan di sana. Brilliant merasa tidak nyaman harus berpisah dengan teman-teman yang tidak tahu kapan bisa ia temui lagi.
ADVERTISEMENT
“Apa yang saya lakukan itu bodoh. Tapi saya yakin Anda berhak mendapatkan penjelasan mengapa saya melakukan itu. Anda tidak pantas menerima penderitaan dan kesulitan yang telah saya timbulkan,” ungkap Brilliant.