Film Pendek #KitaBerkebaya Gaungkan Semangat Berkebaya di Kehidupan Sehari-hari

25 Juli 2025 15:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Film Pendek #KitaBerkebaya Gaungkan Semangat Berkebaya di Kehidupan Sehari-hari
Dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional, Bakti Budaya Djarum Foundation merilis film pendek #KitaBerkebaya yang dibintangi Maudy Ayunda. Film ini menyuarakan semangat berkebaya dalam kehidupan
kumparanWOMAN
Hagai Pakan (kiri), Konseptor dan Penata Busana #KitaBerkebaya foto bersama dengan Andien, Renitasari Adrian, Maudy Ayunda, Titi Radjo saat konferensi pers film pendek #KitaBerkebaya di Galeri Indonesia Kaya pada Selasa (22/7). Foto: Bakti Budaya Djarum Foundation
zoom-in-whitePerbesar
Hagai Pakan (kiri), Konseptor dan Penata Busana #KitaBerkebaya foto bersama dengan Andien, Renitasari Adrian, Maudy Ayunda, Titi Radjo saat konferensi pers film pendek #KitaBerkebaya di Galeri Indonesia Kaya pada Selasa (22/7). Foto: Bakti Budaya Djarum Foundation
ADVERTISEMENT
Kebaya telah menjadi warisan budaya bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dikenakan sebagai identitas perempuan. Bukan sekadar dipakai di acara formal, kebaya juga layak hadir dalam kehidupan urban yang terus bergerak cepat. Melalui film pendek #KitaBerkebaya, Bakti Budaya Djarum Foundation mengajak perempuan Indonesia untuk mengenakan kebaya dalam keseharian mereka.
ADVERTISEMENT
Film pendek yang dibintangi oleh Maudy Ayunda, Andien Aisyah, Titi Radjo Padmaja, dan sejumlah aktris ternama lainnya, mendorong semangat berkebaya bagi perempuan Indonesia di era modern.
Para aktris yang terlibat dipilih secara selektif agar selaras dengan pesan yang ingin disampaikan. Mereka dikenal aktif menunjukkan semangat berkebaya dalam keseharian serta menebarkan energi positif melalui busana tradisional ini.
Film pendek tersebut melibatkan lebih dari 250 perempuan dari berbagai komunitas dan latar belakang. Mereka bersama-sama menampilkan keanggunan dan keberagaman warna-warni kebaya.
“Film ini merupakan respons dari keputusan pemerintah yang menetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional,” ungkap Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, saat konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya pada Selasa (22/7).
ADVERTISEMENT

Pemilihan Tema Film Pendek #KitaBerkebaya

Hagai Pakan (kiri), Konseptor dan Penata Busana #KitaBerkebaya foto bersama dengan Andien, Renitasari Adrian, Maudy Ayunda, Titi Radjo saat konferensi pers film pendek #KitaBerkebaya di Galeri Indonesia Kaya pada Selasa (22/7). Foto: Bakti Budaya Djarum Foundation
Berbeda dari tahun sebelumnya yang mengangkat tema artsy dan kehidupan pedesaan, tahun ini film menyoroti kehidupan urban di kota besar, khususnya Jakarta. Lebih dari itu, ini menjadi sebuah langkah untuk menggerakkan perempuan untuk kembali berekspresi dengan kebaya.
“Kami ingin bukan sekadar Hari Kebaya yang seremonial, yang hari itu semua orang pakai kebaya, setelah itu sudah lupa. Kami ingin membuat sesuatu yang bisa mengalir, hidup seperti kebaya, dan menghidupi,” ungkap Renitasari.
Bramsky, selaku sutradara film, menjelaskan bahwa narasi tahun ini mengambil sudut pandang dari sebuah konferensi perempuan yang memperjuangkan eksistensi kebaya di era modern.
“Konsep kali ini lebih ke arah yang bisa dibilang Gen Z, anak muda yang bisa diterima oleh teman-teman yang di kota, berbeda di tahun sebelumnya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

Menyuarakan Semangat Berkebaya di Kehidupan Sehari-Hari

Hagai Pakan (kiri), Konseptor dan Penata Busana #KitaBerkebaya foto bersama dengan Andien, Renitasari Adrian, Maudy Ayunda, Titi Radjo saat konferensi pers film pendek #KitaBerkebaya di Galeri Indonesia Kaya pada Selasa (22/7). Foto: Bakti Budaya Djarum Foundation
Sebagai aktivis sekaligus aktris utama dalam film ini, Maudy Ayunda menyampaikan bahwa film pendek ini mengangkat ide yang sangat relevan untuk generasi muda dalam mengekspresikan identitas budaya mereka.
“Ide dari film pendek #Kita Berkebaya sangat menarik karena mengangkat perjuangan kebaya. Film ini menjadi refleksi anak muda untuk mengekspresikan kebaya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Maudy
Perempuan berusia 30 tahun itu menambahkan bahwa film tersebut menunjukkan bagaimana kebaya bisa menjadi bagian dari ekspresi diri yang sederhana namun bermakna.
“Pesan yang bisa kita ambil walaupun ini adalah bentuknya surreal, tapi yang literalnya, yang bisa kita lakukan dalam keseharian sebenarnya kita menggunakan kebaya aja ke kafe itu sudah bentuk ekspresi diri,” tambah Maudy.
ADVERTISEMENT
Melalui film pendek ini, Bakti Budaya Djarum Foundation berharap muncul kesadaran kolektif tentang pentingnya merawat tradisi sekaligus merayakan identitas perempuan Indonesia dengan bangga.
“Semoga film pendek #KitaBerkebaya dapat menggugah lebih banyak perempuan untuk kembali menjadikan kebaya sebagai bagian dari keseharian mereka. Bukan karena kewajiban budaya, tapi karena mereka merasa memiliki,” tutup Renitasari.