Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Pakaian tradisional Meksiko. Foto: Shutter Stock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1566551303/pkigo9mhbok5t4y9gyx0.jpg)
ADVERTISEMENT
Ladies, kostum tradisional bukanlah sekadar warisan yang hanya bertahan dalam buku sejarah saja. Hingga kini, penggunaan kostum-kostum tersebut terus melambangkan warisan kebudayaan dan kebanggaan kesukuan para pemakainya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya indah, dan penuh nilai sejarah, bentuk kostum tradisional biasanya juga disesuaikan dengan kondisi alam setempat. Ini untuk memastikan bahwa pakaian ini juga fungsional bagi para penggunanya.
Pastinya ada jutaan model pakaian tradisional dari berbagai kebudayaan di dunia ini, berikut beberapa diantaranya.
1. Indonesia - Papua
Papua adalah daerah yang kaya akan budaya. Tidak cuma itu, mereka juga memiliki beragam pakaian adat yang melambangkan makna yang berbeda-beda pula.
Salah satu pakaian adat Papua adalah rok rumbai yang dibuat dari susunan daun sagu kering. Mengutip situs resmi Pesona Indonesia, pakaian ini tidak hanya digunakan oleh perempuan, tapi juga laki-laki pada kesempatan tertentu.
Penggunaan pakaian kerap dikombinasikan dengan berbagai aksesori. Misalnya, hiasan kepala yang dibuat dari bahan ijuk, bulu burung kasuari, atau anyaman dari daun sagu kering.
ADVERTISEMENT
2. Indonesia - Kalimantan Barat
Perempuan dari Kalimantan Barat memiliki pakaian khas yang bernama King Bibinge. Menurut data dari Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, pakaian ini dibuat dari kulit kayu kapuo atau ampuro. Kulit kayu tersebut diolah menjadi kain dengan teknik yang diwariskan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Kalimantan Barat.
Penggunaan pakaian ini juga kerap dipadupadankan dengan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung enggong, manik-manik, juga kalung.
3. Korea
Rakyat Korea memiliki baju tradisional yang bernama Hanbok. Meski tadinya dipakai sebagai baju sehari-hari, kostum itu kini lebih banyak dikenakan pada acara-acara khusus. Misalnya, pernikahan atau perayaan tertentu.
Secara umum, ada dua jenis hanbok, yaitu hanbok untuk pria dan perempuan. Untuk perempuan, pakaian ini terdiri dari jeogori (jaket atas), pakaian dalam, rok, dan celana di bagian dalam.
ADVERTISEMENT
Situs kebudayaan Korea Selatan, Visit Korea, mengatakan bahwa rok hanbok yang lebar dan fleksibel menambah keanggunan penggunanya. Sebab, rok ini menutupi bentuk pergerakan pada bagian bawah tubuh, sehingga penggunanya akan tampak bergerak dengan anggun.
4. Norwegia
Masyarakat Norwegia memiliki kostum tradisional yang bernama Bunad. Menurut situs berita The Local, setidaknya, ada 400 variasi bentuk Bunad, mengikuti daerah asalnya.
Pakaian yang biasanya dikenakan dalam perayaan nasional atau acara spesial ini dihiasi dengan beragam material. Misalnya, gesper logam, kancing, perhiasan, juga pisau.
5. Meksiko
Meksiko memiliki berbagai daerah dan juga bentuk pakaian tradisional. Salah satunya, pakaian tradisional yang berasal dari Kota Campeche.
Mengutip situs Mexican Clothing Co, baju ini biasanya terdiri dari atasan berupa blus huipil yang memiliki bordiran hitam di bagian leher dan rok semata kaki. Saat ini, bentuk pakaian tersebut dipercaya telah dipengaruhi oleh masa penjajahan Spanyol.
ADVERTISEMENT
6. Ghana
Di Ghana, ada kain tradisional yang bernama Kente. Kain berwarna terang ini dibuat dengan teknik tenun dan dulunya hanya bisa digunakan oleh para bangsawan.
Khan Academy melansir, ada beragam cara penggunaan kain Kente. Pria biasanya membungkus badannya dengan sebuah kain kente besar yang diikatkan kepada badan. Sementara, perempuan akan menggunakan satu atau beberapa kain Kente untuk membungkus tubuhnya.
7. Selandia Baru
Maori, suku asli Selandia Baru, memiliki pakaian tradisional yang khas. Menurut situs Te Ara - The Encyclopedia of New Zealand, pakaian dan aksesori yang digunakan oleh suku Maori terbuat dari tumbuh-tumbuhan, burung, dan kulit hewan. Selain itu, kain yang digunakan oleh suku Maori biasanya ditenun dengan tangan, menggunakan teknik yang diturunkan kepada para perempuan dari suku tersebut.
ADVERTISEMENT
Yang perlu diperhatikan adalah, jenis pakaian, aksesori, dan gaya rambut yang digunakan oleh suku Maori menggambarkan status sosial penggunanya.
8. Alaska
Di daerah Siberia hingga Kanada, termasuk Alaska, ada suku yang bernama Inuit atau Yupik. Suku ini memiliki pakaian tradisional yang didesain untuk menjaga kehangatan di tengah cuaca ekstrem.
Situs National Park Service mengatakan, pakaian ini dibuat dari kulit Caribou (sejenis rusa) yang sangat hangat, ringan, anti air dan tahan lama. Kulit itu digunakan di berbagai bagian kostum, mulai dari celana, jaket dengan parka, kaus kaki, juga sepatu boots.
9. Peru
Kostum tradisional dari Peru memiliki ciri khas berupa warnanya yang terang dan motifnya yang geometris. Situs Inside Peru melaporkan, secara umum, kostum tradisional Peru terdiri dari topi, selendang, rok, jaket, sweater, juga sendal. Biasanya, pakaian ini dibuat menggunakan wol alpaka.
ADVERTISEMENT
Salah satu unsur yang menarik dari pakaian tradisional Peru untuk perempuan adalah kain kotak besar yang bernama K'eperina. Kain ini biasanya diikatkan ke badan untuk menggendong barang atau anak.
10. Bolivia
Secara garis besar, kostum tradisional untuk perempuan Bolivia memiliki berbagai bagian. Di antaranya, pollera (rok), mantilla (syal), topi, juga penghangat kaki.
Menurut situs visitbolivia.net, bentuk kostum tradisional Bolivia saat ini dipengaruhi periode penjajah Spanyol di masa lalu. Selain itu, mereka juga mencatat bahwa kostum ini cukup mirip dengan kostum tradisional Peru.
11. Mongolia
Secara tipikal, kostum tradisional Mongol terdiri dari topi, deel (tunik sepanjang betis), sepatu boots, juga aksesoris. Namun, bentuk topi maupun deel yang dikenakan oleh orang Mongol dapat berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Menurut situs discovermongolia.mn, bentuk topi khas Mongol bisa beragam, tergantung musim, usia, jenis kelamin, juga acara yang akan dihadiri oleh penggunanya. Selain itu, bentuk pakaian ini juga mungkin mengikuti kedudukan dan suku penggunanya.