news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Freedom Online, Webinar Plan Indonesia untuk Ajak Publik Cegah Kekerasan Online

10 Oktober 2020 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Webinar Freedom Online Foto: Plan Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Webinar Freedom Online Foto: Plan Indonesia
ADVERTISEMENT
Setelah sepekan melangsungkan rangkaian kampanye global bertema #GirlsTakeOver, Yayasan Plan International (Plan Indonesia) menggelar webinar bertema Freedom Online, pada Jumat (9/10). Webinar ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan #GirlsTakeOver, yang digelar secara daring dari 5 hingga 9 Oktober 2020 dalam rangka Hari Anak Perempuan Internasional (yang jatuh pada tanggal 11 Oktober).
ADVERTISEMENT
“Selain menjadi platform untuk sharing pengalaman dari anak-anak, webinar ini juga berisi tanggapan tanggapan dari narasumber, hingga yang paling menarik adalah peluncuran laporan dari Plan International mengenai Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). Laporan ini bisa menjadi bahan acuan bagi kita, dan sebagai dasar untuk pengembangan program dan kebijakan selanjutnya,” ungkap Dini Widiastuti, selaku Direktur Eksekutif Plan Indonesia di acara #GirlsTakeOver2020 Webinar Perayaan Hari Anak Perempuan Internasional, pada Jumat (9/10).
Adapun tema Freedom Online pada webinar ini diangkat karena masa pandemi COVID-19, kegiatan daring anak-anak meningkat jauh dari sebelumnya. Seiring dengan hal itulah, potensi kekerasan online pun meningkat dan kerap dialami anak dan remaja perempuan.
“Tema Freedom Online sebetulnya telah kita tentukan jauh sebelum adanya pandemi. Namun saat pandemi ini, isu Freedom Online ini menjadi sangat penting. Karena anak-anak kita menghabiskan 50 persen dari waktunya untuk online gitu, baik itu belajar online hingga bersosialisasi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dengan mengangkat tema itu, Dini berharap bahwa semua pihak bisa memperhatikan pentingnya isu tersebut dan melindungi anak-anak dari kekerasan berbasis gender online (KBGO).
“Selain itu, anak-anak juga jadi lebih punya pengetahuan dasar. Sehingga mereka terjaga dari kekerasan online, dan tidak takut lagi menyuarakan pemikiran dan kata hatinya,” ujar Dini.

Dihadiri oleh tokoh-tokoh penting

Webinar Freedom Online Foto: Plan Indonesia
Webinar ini sendiri dihadiri oleh lima anak perempuan terpilih dari #GirlsTakeOver, seperti Patrichia dari Jayapura, Devie dari Maluku Utara, Phylia dari Kupang, Salwa dari Kutai Timur dan Fayanna dari Depok.
Selain itu turut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting; seperti Muhammad Farhan (Anggota Legislatif DPR RI Periode 2019-2024), Budiman Sudjatmiko (Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia), Valentina Ginting (Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Kekerasan, KPPPA), Mariam F Barata (Direktur Tata Kelola Informatika, Kemkominfo), Anindya Vivi (co-founder Hollaback! Jakarta), Gustika Jusuf Hatta (Founder Girl, Peace and Security), hingga Lala Karmela (penyanyi).
ADVERTISEMENT
Dalam acara tersebut, Muhammad Farhan selaku Anggota Legislatif DPR RI Periode 2019-2024, juga sempat mengungkapkan komitmennya terkait kebebasan berekspresi tanpa ancaman kekerasan online bagi anak perempuan.
“Komitmen saya adalah untuk melakukan berbagai macam bentuk komunikasi interaktif dengan bermacam pihak untuk memastikan bahwa medium online yang kita gunakan ini bisa bertanggung jawab,” kata Farhan.
Webinar Freedom Online Foto: Plan Indonesia
Selain Farhan, Budiman Sudjatmiko juga sempat mengungkapkan komitmennya untuk mencegah kekerasan berbasis gender online (KBGO) di kalangan anak dan remaja perempuan.
“Saya akan bilang kepada teman di Kementerian dan juga ahli, apakah kita bisa membuat algoritma untuk mencegah penyebaran produk pornografi,” kata Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia tersebut.

Memaparkan laporan State of The World’s Girls

State of the World Reports Girls Report, Free to Be Online Foto: Plan International
Tak lupa, webinar ini juga sempat memaparkan laporan State of The World’s Girls terbaru mengenai kekerasan online yang dikaji di 31 negara dan melibatkan 14 ribu anak dan kaum muda perempuan, termasuk 500 respondennya berasal dari Indonesia. Di mana, hasil riset menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden di Indonesia mengatakan pernah mengalami sendiri atau bahkan mengetahui bahwa temannya menjadi korban pelecehan di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Tujuan dari laporan ini adalah untuk memotret aktivitas anak dan kaum muda perempuan di Indonesia di media sosial. Selain itu, ingin melihat pengalaman mereka terhadap KBGO atau melihat anak perempuan lain mengalami KBGO,” tutup Nazla Mariza, selaku Influencing Director Yayasan Plan International Indonesia.
Nah Ladies, bagi Anda yang ingin mendapatkan informasi dan data lengkap mengenai hasil riset State of the World’s Girls Report 2020 dari Plan International ini, Anda bisa mengaksesnya melalui tautan berikut ini: https://plan-international.org/publications/freetobeonline
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)