Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Gaunnya Kontroversial, Florence Pugh Balas Kritik dengan Pesan Body Positivity
12 Juli 2022 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Aktris Florence Pugh menjadi perbincangan kala menghadiri fashion show Valentino Couture Fall/Winter 2022 di Roma pada Minggu (10/7). Ia tampil mencuri perhatian mengenakan gaun tulle panjang berwarna pink terang, dengan detail bagian punggung terbuka yang menambah kesan elegan. Gaun rancangan Valentino tersebut juga memiliki desain transparan sehingga membuat kulit tubuh dan bagian payudara serta puting Pugh terekspos.
ADVERTISEMENT
Namun, perempuan berusia 26 tahun itu merasa tidak ragu mengenakan gaun transparan dan menerawang tersebut, bahkan dengan bangga mengunggah beberapa foto ke akun Instagram pribadinya. Ia turut mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah membantunya tampak menawan layaknya seorang putri di momen itu.
Siapa sangka, gaun transparan Florence Pugh justru menyita perhatian publik dan menimbulkan kontroversi. Beberapa penggemar ada yang memberinya pujian, namun tak sedikit juga yang memberikan komentar pedas dan melontarkan body shaming soal lekukan tubuh hingga ukuran payudara yang tampak di balik balutan gaun transparannya itu.
Untuk membalas kritikan yang membanjiri kolom komentarnya, bintang Black Widow dan Midsommar itu justru kembali mengunggah foto baru dengan caption yang cukup panjang. “Dengar, saya tahu saat mengenakan gaun Valentino yang luar biasa ini, pasti mustahil jika tak ada yang berkomentar tentangnya. Entah itu positive atau negative, kita semua tahu apa yang kita lakukan.”
ADVERTISEMENT
Ia pun melanjutkan tulisannya dengan menggaungkan pesan soal body positivity. “Ini bukanlah yang pertama kalinya dan tentunya bukan yang terakhir bagi perempuan untuk mendengar kritikan soal tubuhnya sendiri dari orang-orang asing. Yang membuat khawatir adalah beberapa laki-laki bisa menjadi begitu vulgar,” ungkapnya.
“Saya bersyukur telah menerima tubuh saya, dan saya senang dengan semua kekurangan yang saya miliki. Begitu banyak dari kamu yang ingin membuat saya kecewa karena ukuran payudara saya yang kecil atau membuat saya harus malu memiliki dada yang rata. Namun, saya sudah lama hidup dengan tubuh saya ini, saya sadar betul dengan ukuran payudara saya dan saya tidak khawatir akan hal itu,” tulisnya lebih lanjut.
Pugh pun dengan berani mengatakan jika ia memiliki misi di industri yang telah membesarkannya ini, untuk tidak mudah terpengaruh dengan ekspetasi orang terhadap tubuhnya. Atau, harus berubah agar bisa mengikuti opini orang lain tentang apa yang menarik dipandang secara seksual saja.
ADVERTISEMENT
Belajar Menghormati Tubuh Sendiri dan Orang Lain
Di akhir caption-nya, Florence Pugh juga berharap agar kita bisa lebih belajar menghormati orang lain, menghormati tubuh orang lain, menghormati sesama perempuan, dan terlebih menghormati manusia. “Dengan begitu, saya yakin hidupmu akan dapat jauh lebih mudah,” tulisnya lagi.
Tak bisa dipungkiri, jika saat ini masih banyak orang yang dengan mudahnya melontarkan body shaming atau komentar buruk atas fisik serta tubuh orang lain.
Namun, ini sudah seharusnya menjadi tugas kita semua untuk melawan standar yang ada di masyarakat, karena setiap perempuan berhak bahagia dengan apa pun bentuk tubuhnya. Mulailah dari diri kita sendiri. Jika kita bisa menerima tubuh kita seutuhnya, dengan begitu, kita pun jadi tak mudah untuk menghakimi bentuk tubuh atau kekurangan yang ada pada orang lain. Setuju, Ladies?
ADVERTISEMENT
Penulis: Meichella Nancy Tampubolon