Geram RUU PKS Tak Disahkan, The Body Shop Ajak Perempuan Tanda Tangan Petisi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ramai perempuan dan juga laki-laki menyuarakan kekecewaan mereka di media sosial. Bahkan tagar 'o DPR' sempat trending di Twitter. Mereka merasa kecewa karena alasan yang melatarbelakangi penarikan itu adalah pembahasan yang sulit.
Padahal, RUU PKS memiliki peran penting untuk melindungi perempuan Indonesia dari tindak kekerasan seksual . Komnas Perempuan menyebutkan bahwa ketiadaan pengaturan yang komprehensif tentang sembilan jenis tindak pidana kekerasan seksual (pelecehan seksual, eksploitasi seksual, pemaksaan kontrasepsi, pemaksaan aborsi, perkosaan, pemaksaan perkawinan, pemaksaan pelacuran, perbudakan seksual, dan penyiksaan seksual) dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku berdampak kepada keterbatasan korban dalam mengakses hak atas keadilan dan hak atas penanganan.
Artinya, kasus yang dialami korban tidak akan dapat diproses melalui sistem peradilan pidana di Indonesia karena tidak ada landasan normatif bagi aparatur penegak hukum untuk menindaklanjuti jenis tindak pidana yang dialami korban.
ADVERTISEMENT
Ketiadaan pengaturan sembilan jenis tindak pidana kekerasan seksual juga sama halnya dengan ketiadaan pemidanaan dan penindakan terhadap pelaku sehingga membuka ruang impunitas bagi pelaku. Lebih jauh lagi, korban tidak memperoleh pemulihan atas hak-hak yang hilang dan kerugian yang dialami akibat kekerasan seksual.
Berangkat dari isu tersebut, perusahaan kecantikan The Body Shop Indonesia , meluncurkan kampanye terbaru bertajuk 'Semua Peduli, Semua Terlindungi #TBSFightForSisterhood'. Kampanye ini merupakan respon atas kondisi kritis bagi perempuan dan anak perempuan yang mengalami kekerasan seksual. The Body Shop Indonesia yang memang sudah terkenal sebagai brand kecantikan yang mendukung pemberdayaan perempuan merasa perlu untuk turut segera mengambil sikap dan tindakan.
Bekerja sama dengan Yayasan Pulih, Magdalene, Makassar International Writers Festival, serta Key Opinion Leader, The Body Shop mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menandatangani petisi yang bertujuan mendorong supaya RUU PKS segera diubah menjadi Undang-undang yang sah.
"Bagi yang sudah mengenal The Body Shop tentu sudah tahu bahwa isu kekerasan seksual ini sangat dekat dengan kami. This is who we are. Sejak awal, kami selalu ikut berjuang demi perubahan baik, terutama bagi perempuan, kemanusiaan, dan juga lingkungan. Di Indonesia, 86 persen pekerja The Body Shop® adalah perempuan. Jadi tidak ada lagi alasan bagi kami untuk tidak mengkampanyekan isu kekerasan seksual yang saat ini dalam kondisi darurat dan perlu segera ditangani," ungkap Suzy Hutomo, Owner & Executive Chairwoman The Body Shop® Indonesia dalam acara Virtual Press Conference The Body Shop® Indonesia: Semua Peduli, Semua Terlindungi Sahkan RUU PKS pada Kamis (5/11).
Petisi TBS Fight For Sisterhood 500 ribu tanda tangan Stop Sexual Violence ini akan berjalan sampai bulan Maret 2021. Kamu bisa melakukan penandatanganan secara online melalui situs resmi https://www.tbsfightforsisterhood.co.id/ atau secara offline dengan mengisi formulir saat berkunjung ke gerai The Body Shop di seluruh Indonesia.
Selain mengisi petisi, Ladies juga bisa melakukan donasi di seluruh gerai The Body Shop Indonesia. Donasi ini nantinya akan difokuskan pada psikoedukasi untuk membuat masyarakat memahami isu kekerasan seksual dengan benar dan memberikan layanan konseling yang memadai untuk korban kekerasan seksual. Kamu dapat berkontribusi mewujudkan kedua hal tersebut melalui donasi kasir.
ADVERTISEMENT
Membuat instalasi sepatu dan video kampanye
Selain membuat petisi dan melakukan donasi, The Body Shop Indonesia juga berencana untuk membuat instalasi seni dari sepatu para perempuan korban kekerasan seksual serta seluruh perempuan di Indonesia yang berpartisipasi.
Pembuatan instalasi sepatu ini merupakan solusi aksi aman yang tidak melibatkan banyak orang di masa pandemi COVID-19. Jadi meski para perempuan tidak bisa berkumpul bersama untuk melakukan aksi menyuarakan desakan pengesahan RUU PKS pada bulan Maret nanti, setidaknya sepatu-sepatu mereka sudah mewakili suara mereka sendiri.
"Kami memang terinspirasi dengan instalasi sepatu yang dibuat seniman di Turki. Tapi ini juga merupakan solusi paling tepat karena di era pandemi ini kami ingin tetap bisa aksi tapi tidak membahayakan kesehatan semua yang terlibat. Ini juga jadi cara kita untuk menyuarakan isu lewat jalur seni," jelas Suzy Hutomo.
ADVERTISEMENT
Rencananya, instalasi sepatu ini nantinya akan dipajang di depan gedung DPR pada Maret 2021 mendatang. Tak hanya itu, di sepanjang berjalannya kampanye #TBSFightForSisterhood, mereka juga berkolaborasi dengan Makassar International Writers Festival dalam pembuatan video kampanye yang mendampingi dan mengangkat suara para penyintas.
“Sepanjang kampanye ini akan ada 4 Seri video kampanye perjuangan dari korban kekerasan seksual yang akan membuka mata kita semua tentang nasib para korban dan mengapa perlu undang - undang yang berorientasi pada korban. RUU PKS merupakan salah satu upaya untuk menegakkan amanat konstitusi yang menegaskan jaminan hak setiap warga negara untuk mendapatkan rasa aman dan bebas dari segala bentuk diskriminasi. RUU PKS menjamin perlindungan, pemulihan, dan penanganan bagi korban. Negara perlu menjamin pelaksanaan peran dan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan korporasi dalam penghapusan kekerasan seksual," ungkap Lily Yulianti Farid, Activist, Founder & Director Makassar International Writers Festival.
ADVERTISEMENT
Untuk yang penasaran dengan video-video tersebut, kamu dapat menontonnya di microsite #TBSFightForSisterhood. Dan bagi kamu yang ingin berpartisipasi menandatangani petisi, yuk kunjungi situs resmi The Body Shop Fight For Sisterhood ( https://www.tbsfightforsisterhood.co.id/ ) . Selain itu, Ladies juga bisa tanda tangan petisi secara offline dengan mengisi formulir saat kamu berkunjung ke gerai The Body Shop di seluruh Indonesia.