Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menjalankan Bisnis Bersama Teman

22 Oktober 2019 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bisnis bersama rekan  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bisnis bersama rekan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Siapapun kini bisa berbisnis sendiri dan menciptakan lapangan kerja sendiri. Apalagi, berbisnis kini semakin dimudahkan dengan adanya internet dan media sosial yang bisa dilakukan secara online.
ADVERTISEMENT
Tapi membuka usaha yang bagus dan besar juga dibutuhkan modal yang besar. Karena itu, tidak jarang kita melihat pengusaha yang mengajak rekan untuk membuka usaha.
Meski begitu ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum menjalankan bisnis bersama rekan. Jangan sampai, bisnis yang dilakukan berujung bangkrut dan hubungan pertemanan menjadi renggang.
Yanuar Andrianto, Head of Expertise Group-Finance PPM Manajemen, memberikan lima hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai bisnis bersama teman. Berikut ulasannya.
1. Menetapkan jabatan
Perlu menyepakati jabatan kita dan rekan dalam bisnis, agar semua berjalan sesuai porsinya. Tidak mungkin kan nantinya kita atau rekan jadi ‘campur aduk’ dalam organisasi bisnis yang dibangun. Misal harusnya menjadi investor malah ikut masuk ke tim operasional dan ikut rapat tim operasional, lama-kelamaan hal ini akan membuat situasi menjadi keruh. Jadi penting sekali untuk memutuskan peran dan tanggung jawab yang jelas.
Ilustrasi bisnis bersama teman Foto: Shutterstock
2. Deskripsi pekerjaan
ADVERTISEMENT
Jobdesk kita dan rekan harus jelas dan rinci, perlu ada struktur organisasi yang simpel tapi jelas aturan mainnya. Contohnya rekan menjadi komisaris dan kita sebagai pelaksana operasional setelah memutuskan itu kita tentukan aturan dan jobdesk-nya. Sehingga tidak ada yang sembarang ikut campur dalam urusan job desk kita.
3. Bagi keuntungan dengan jelas
Keuntungan bagi setiap pihak harus jelas, terutama bagi kita dan rekan yang bekerja sama mendirikan bisnis. Tentukan pula gaji yang didapat akan seperti apa, apakah akan ada reward atau ada bonus di akhir. Karena keuangan penting, jangan sampai kita ‘mengkuti air mengalir’ sebab perlu direncanakan angka statisnya. Supaya rekan bisnis pun nyaman dan mempunyai motivasi untuk meningkatkan penghasilan serta keuntungan bisnis.
Ilustrasi bisnis bersama rekan Foto: Shutterstock
"Aspek keuangan ini penting untuk memberikan komposisi reward yang diberikan. Misalnya, saya komisaris tapi juga bekerja sebagai profesional, apakah saya menerima dividen (pembagian keuntungan) di akhir atau bagaimana bonus yang saya dapat? Hal ini penting sehingga conflict of interest dapat terhindari," jelas Yanuar saat dihubungi kumparanWOMAN melalui telepon, Selasa (22/10).
ADVERTISEMENT
4. Laporan keuangan harus transparan
Sekecil dan sebesar apapun pengeluaran atau pemasukan harus terdokumentasi dengan mengikuti SOP. Karena seringkali laporan keuangan tidak terdokumentasi dengan jelas. Laporan keuangan yang baik, memberikan arus kas secara transparan dan terdeskripsi tentunya mudah dipahami. Sehingga beberapa pemangku kepentingan baik itu operasional atau pengawas komisaris tidak konflik karena data keuangan kurang akurat.
5. Mengikat badan hukum
Alangkah baiknya ada badan hukum dan notaris agar urusan bisnis menjadi lebih jelas. Bisa saja kita berawal mencoba bisnis lalu keuntungannya besar, dan merasa pembagian keuntungan kurang merata sehingga menimbulkan konflik. Itu dapat terjadi karena tidak ada sistem pengendalian kontrol.
Menurut Yanuar, tidak ada jaminan berbisnis dengan teman ataupun keluarga, terpenting adalah saling memiliki visi, pandangan, perspektif yang sama. “Bukan kecocokan dengan personalitinya tapi cocok karena mempunyai satu visi, pandangan, dan perspektif dalam bisnis,” tandasnya
ADVERTISEMENT