Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hari Anak Perempuan Sedunia, Ini Sejarah dan Makna Perayaannya
11 Oktober 2022 20:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Secara tidak sadar ketidaksetaraan gender masih melekat pada seluruh aspek kehidupan di seluruh dunia. Seringkali kedudukan perempuan dan anak perempuan hanya sebatas mengurus urusan rumah tangga dan suara mereka jarang didengar.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah kamu rupanya setiap tanggal 11 Oktober diperingati sebagai International Day of The Girl Child atau Hari Anak Perempuan Sedunia. Merujuk laman United Nations, peringatan ini bertujuan untuk menyuarakan hak-hak anak perempuan dan memperkuat suara mereka di seluruh dunia.
Lantas, bagaimana asal-usul atau sejarah sebelum ditetapkannya Hari Anak Perempuan Sedunia? Simak selengkapnya seperti yang telah kumparanWOMAN rangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Sejarah Hari Anak Perempuan Sedunia
Awal mula Hari Anak Perempuan Sedunia sudah tercetus Konferensi Dunia tentang Perempuan di Beijing, Cina pada tahun 1995. Saat itu, perwakilan negara-negara mengangkat Deklarasi Beijing dan Platform Aksi untuk memajukan hak-hak perempuan dan anak perempuan. Deklarasi Beijing adalah yang pertama secara khusus menyerukan hak-hak anak perempuan.
ADVERTISEMENT
Pada 19 Desember 2011, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengangkat Resolusi 66/170 dan menetapkan 11 Oktober sebagai Hari Anak Perempuan Sedunia. Peringatan itu bertujuan untuk memberdayakan hak-hak anak perempuan dan tantangan yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia.
Lebih lanjut The United Nations Children’s Fund (UNICEF) mengungkapkan, pemenuhan terhadap hak-hak anak perempuan masih dianggap terbatas. Anak perempuan acap kali menghadapi berbagai tantangan untuk memenuhi potensi mereka; diperburuk oleh krisis bersamaan perubahan iklim, Covid-19, dan konflik kemanusiaan.
Bahkan, anak perempuan di seluruh dunia masih menghadapi berbagai tantangan pendidikan, kesehatan fisik dan mental, hingga perlindungan yang dibutuhkan untuk tetap hidup tanpa adanya kekerasan. Terlebih, anak perempuan dengan disabilitas menghadapi tambahan tantangan untuk mendapat akses dukungan dan layanan yang memadai.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Hari Anak Perempuan Sedunia berfokus pada kebutuhan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi anak perempuan dan menyuarakan pemberdayaan hak-hak anak perempuan serta hak asasi mereka. Anak perempuan memiliki hak atas kehidupan yang aman, terdidik, dan tumbuh dengan sehat sampai mereka menjadi dewasa.
Tema perayaan Hari Anak Perempuan Sedunia 2022
Hari Anak Perempuan Sedunia pada tahun 2022 mengusung tema “Our Time Is Now–Our Rights, Our Future” atau “Waktu Kita adalah Sekarang–Hak-hak Kita, Masa Depan Kita”. Melalui tema ini, UNICEF ingin kita bersama-sama mendukung anak perempuan dengan cara yang lebih besar, di antaranya:
1. Mendukung kepemimpinan anak perempuan di garis depan dalam upaya perubahan, termasuk dengan mendengarkan suara mereka, menanggapi permintaan mereka, dan memberikan ruang untuk keterlibatan mereka dalam mengambil keputusan
ADVERTISEMENT
2. Meningkatkan sumber daya pada anak perempuan, termasuk untuk organisasi yang mendukung pendidikan yang berkualitas dan kesejahteraan mereka
3. Meningkatkan akses dan pemanfaatan layanan inklusif yang berpusat pada anak perempuan setiap saat, terutama dalam hal merespons dan pemulihan krisis.
Makna perayaan Hari Anak Perempuan Sedunia
Jika didukung secara efektif selama masa remaja, anak perempuan memiliki potensi untuk mengubah dunia–baik sebagai anak perempuan yang berdaya mau pun sebagai pekerja, seorang ibu, pengusaha, mentor, kepala rumah tangga, dan pemimpin politik di masa depan.
Dalam hal ini, mewujudkan potensi anak perempuan dengan menegakkan hak-hak mereka mulai dari sekarang dapat menjanjikan masa depan yang lebih adil dan makmur. Anak perempuan mampu mendobrak batasan dan hambatan yang ditimbulkan oleh stereotip masyarakat, termasuk penyandang disabilitas dan tinggal di daerah terpencil.
ADVERTISEMENT
Selamat merayakan Hari Anak Perempuan Sedunia!