news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hati-hati, 6 Kesalahan Main Media Sosial Ini Bisa Merusak Karier

18 November 2020 9:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hati-hati, 6 Kesalahan Main Media Sosial Ini Bisa Merusak Karier. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Hati-hati, 6 Kesalahan Main Media Sosial Ini Bisa Merusak Karier. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Menggunakan media sosial tentu sudah menjadi kebutuhan hampir semua orang. Membagikan berbagai konten dan aktivitas merupakan hal yang biasa dilakukan, apalagi jika kamu termasuk orang yang aktif dalam bermedia sosial.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bukan berarti kamu bisa melakukan apapun yang kamu suka karena di era modern seperti sekarang ini profil media sosial juga menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian soal pekerjaan. Jadi, media sosial kamu tidak hanya akan dilihat oleh teman-teman saja, tetapi para rekruiter atau HRD kantor juga bisa melihat dan melakukan pengamatan dari sana.
Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam bermain media sosial. Jangan sampai melakukan kesalahan-kesalahan yang bisa merugikan diri sendiri di masa depan. Nah, supaya kamu bisa lebih mawas diri, kumparanWOMAN telah merangkum enam kesalahan yang harus kamu hindari ketika aktif di media sosial agar karier tidak berantakan. Kira-kira apa saja? Melansir berbagai sumber, simak selengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. Komplain tentang atasan

Ilustrasi komplain soal pekerjaan dan atasan di medsos. Foto: shutterstock
Memiliki pekerjaan yang berat dan punya atasan yang tidak selalu menyenangkan memang kadang bisa membuat pikiran dan hati jadi merasa tertekan. Meski begitu, bukan berarti kamu bisa mengkritik atau komplain mengenai atasan dan pekerjaan di media sosial ya Ladies.
Walaupun berpikiri unggahan yang kamu lakukan sudah aman dari atasan atau orang-orang di kantor, belum tentu orang lain bisa sependapat dengan kamu. Apalagi kalau kamu memiliki lingkup yang sama dengan atasan, bisa saja mereka mengadu soal perilaku kamu di medsos dan mengubah pandangan baik mereka terhadap kamu.
Jadi pastikan jangan sekali-kali mengeluh atau menjelekkan atasan di media sosial. Jika mereka tidak melihat, bisa jadi orang lain melihat dan berpotensi memiliki penilaian buruk. Kamu bisa dinilai tidak loyal pada perusahaan atau atasan, sehingga di kemudian hari kebiasaan tersebut bisa menghambat ketika sedang mencari pekerjaan baru.
ADVERTISEMENT

2. Membagikan tawaran kerja terbaru

Ilustrasi membagikan soal tawaran kerja di media sosial. Foto: Shutterstock
Sebagian tawaran pekerjaan merupakan sesuatu yang harus dirahasiakan. Bisa jadi berkaitan dengan project yang akan dilakukan atau memang perusahaan tidak ingin diekspos. Maka dari itu, hindari kebiasaan untuk pamer atau mengumumkan keberuntungan kamu soal tawaran pekerjaan di media sosial.
Jika kamu melakukannya dan para rekruiter melihat, kamu akan dianggap tidak bisa dipercaya dan menarik tawaran tersebut. Selain itu, kalau kamu menolak tawaran pekerjaan karena ada yang tidak cocok, jangan membongkar perusahaan atau pengalaman kamu selama wawancara kerja dengan mereka. Hal ini bisa membuat kamu di-blacklist dari daftar pencarian kerja di perusahaan lain karena sifat tersebut bisa dinilai negatif.

3. Melakukan plagiarisme

Melakukan plagiarisme di media sosial bisa merugikan karier. Foto: Shutterstock
Apapun cerita di baliknya, melakukan plagiarisme bukanlah hal yang baik. Perilaku ini bisa mencerminkan bahwa kamu tidak berkompeten, malas, dan tidak memiliki integritas. Di media sosial, plagiarisme bisa berbentuk apa saja. Mulai dari mengunggah karya orang lain tanpa kredit hingga mengutip perkataan orang lain tanpa menyebutkan itu milik siapa.
ADVERTISEMENT
Meski terdengar sepele, namun sifat plagiarisme ini bisa mengganggu karier secara profesional jika tidak diatasi. Rekruiter bisa menilai bahwa kamu adalah tipe orang yang tidak memiliki ide original.

4. Mengunggah foto sedang mengkonsumsi alkohol

Membagikan foto saat sedang mengkonsumsi alkohol di medsos tidak baik untuk karier. Foto: Unsplash
Meski kamu sudah menginjak usia legal untuk mengkonsumsi alkohol, bukan berarti kamu bisa sering memamerkan kegiatan senang-senang tersebut di media sosial. Mengapa demikian? Karena alkohol dinilai bisa memberikan pengaruh buruk terhadap pikiran maupun perilaku kita. Jadi orang lain bisa saja mengira kamu pemabuk dan tidak bisa bertanggung jawab atas pekerjaan yang kamu miliki jika terlalu sering mengunggah foto pribadi ketika sedang mengkonsumsi alkohol.
Hal ini dialami langsung oleh seorang guru di AS. Saat sedang liburan dan berkunjung ke tempat pembuatan bir. Dari foto yang diunggah pada akun Facebook miliknya, guru tersebut tengah memegang satu gelas wine dan satu gelas bir. Tak lama setelah itu, ia disuspen oleh pihak sekolah karena ada orang tua murid yang protes mengenai kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
Jadi hati-hati kalau ingin mengunggah momen bersenang-senang. Kamu bisa mengunggahnya dengan fitur close friend jika momen senang-senang kamu tak ingin dihakimi oleh orang lain.

5. Memberikan komentar negatif di media sosial

Ilustrasi curhat masalah pekerjaan di media sosial Foto: Shutterstock
Seperti yang sudah banyak diketahui, apa saja yang kita lakukan di media sosial akan meninggalkan jejak digital. Oleh karena itu kita juga harus menjaga perilaku dan perkataan agar tidak memiliki citra yang buruk di mata orang lain.
Usahakan untuk tidak meninggalkan komentar negatif pada akun orang lain. Karena bisa saja para rekruiter, atasan, atau klien membaca komentar tersebut dan mengubah pandangan baik mereka tentang kamu. Risikonya tak hanya sekadar dinilai buruk, tapi kamu juga bisa dipecat. Melansir CNN, seorang produser siaran radio di AS dengan sengaja memberikan komentar rasis setelah menonton pertandingan olahraga dengan keadaan mabuk. Tidak semua orang bisa menerima komentar tersebut meski maksudnya hanya bercanda, akhirnya produser tersebut dipecat dari tempatnya bekerja.
ADVERTISEMENT

6. Mengkritik klien atau pelanggan

com-Ilustrasi komentar nyinyir di media sosial Foto: Shutterstock
Hindari kebiasaan meluapkan emosi di media sosial. Apalagi kalau sampai mengkritik atau mengejek klien di media sosial. Apapun yang terjadi, kamu harus mengutamakan kepentingan klien atau pelanggan sebab mereka memiliki kuasa untuk membatalkan project atau mengganti jasa kamu dengan yang lain jika mereka merasa tidak dihargai. Memang ada beberapa klien yang menyulitkan, namun jangan sampai kamu mengkritik mereka melalui media sosial ya.
Kamu tidak pernah tahu unggahan bernada kritikan tersebut akan dibaca oleh siapa saja. Bisa jadi calon klien lain, atasan kamu, atau bahkan klien itu sendiri. Jadi hati-hati ya Ladies. Sebaiknya kalau ingin mencurahkan isi hati, lebih baik melalui platform yang bersifat lebih privat dan sampaikan kepada orang-orang terdekat saja.
ADVERTISEMENT