Imajinasi Liar di London Fashion Week 2024

16 Oktober 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kreasi busana Roksanda untuk koleksi Musim Semi/Musim Panas 2025 di gelaran London Fashion Week pada 15 September 2024. Foto: Instagram/ @roksandailincic
zoom-in-whitePerbesar
Kreasi busana Roksanda untuk koleksi Musim Semi/Musim Panas 2025 di gelaran London Fashion Week pada 15 September 2024. Foto: Instagram/ @roksandailincic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun ini London Fashion Week genap berusia 40 tahun. Empat dekade yang mengibarkan reputasi London akan desain tanpa batas dan keklasikan teknik jahitnya. Ini membuat London tak pernah kekurangan bakat-bakat muda. Kota ini memungkinkan pemberontakan ide untuk tumbuh subur, menggembleng talenta untuk menjadi besar, lalu dipinang oleh rumah-rumah mode besar dari kota lainnya.
ADVERTISEMENT
Di fashion week ini, Burberry seperti kakak tertua, menjadi daya tarik utama para jurnalis dan influencer. Simone Rocha, JW Anderson, dan Roksanda merupakan nama-nama mapan yang sangat diperhitungkan. Yang khas tentu saja, kehadiran bakat-bakat segar beserta gebrakan karyanya.
Setelan jas dengan jahitan tegas, gaun dan rok mini yang membawa kejayaan era Mod, serta permainan volume dan fringe yang menggoda, tampak menjadi pesan. Pekan mode London adalah tentang imajinasi liar, ketika pakaian seolah berasal dari negeri dongeng.
Berikut rangkuman dari London Fashion Week 2025:

Burberry

Seorang model memperagakan koleksi busana Burberry untuk musim semi/panas 2025 di gelaran London Fashion Week di London pada 16 September 2024. Foto: BENJAMIN CREMEL/AFP
Dua hal yang pasti tampil pada pergelaran busana rumah mode Burberry: trench coat dan motif kotak-kotak ikonik. Namun Daniel Lee, sang direktuf kreatif ingin melunakkan motif ikonik Burberry dengan mengambil warna-warna bernuansa lembut dan menghadirkannya secara halus ke dalam berbagai aksesori.
Seorang model memperagakan koleksi busana Burberry untuk musim semi/panas 2025 di gelaran London Fashion Week di London pada 16 September 2024. Foto: BENJAMIN CREMEL/AFP
Seorang model memperagakan koleksi busana Burberry untuk musim semi/panas 2025 di gelaran London Fashion Week di London pada 16 September 2024. Foto: BENJAMIN CREMEL/AFP
Trench coat dipangkasnya hingga di bawah dada, hadir sebagai jaket atau jubah pendek. Sisi feminin muncul dalam gaun-gaun penuh payet yang gemerlap, kehadiran yang kontras dengan latar belakang panggung yang mengambil tema Brutalist, sebuah gaya arsitektur yang muncul pada 1950-an di Inggris, di antara proyek rekonstruksi era pasca perang.
ADVERTISEMENT

Simone Rocha

Desainer asal Irlandia, anak dari perancang mode senior John Rocha ini berbakat dan berkepribadian besar. Hal ini seringkali diterjemahkan secara harafiah ke dalam karya-karyanya. Tak terkecuali pada koleksi musim semi/panas 2025 ini. Ia banyak bermain-main dengan volume dalam berbagai bentuk.
Kain tulle and tutu ada di mana-mana, kelopak bunga merekah di atas pinggang, kristal beradu dengan organza seringan harum manis. Simone Rocha adalah desainer yang bisa membawa fantasi ke tingkat yang paling chic.

JW Anderson

Seorang model memamerkan kreasi untuk peragaan busana JW Anderson untuk koleksi Musim Semi/Musim Panas 2025 selama London Fashion Week di London pada tanggal 15 September 2024. BENJAMIN CREMEL /AFP
Desainer kelahiran Irlandia Utara yang juga direktur kreatif rumah mode asal Spanyol, Loewe, dikenal senang memanipulasi siluet pada label pribadinya JW Anderson.
Musim ini ia mempermainkan empat bahan, rajutan kasmir, sutera, kulit, dan payet lalu membentuknya ke dalam siluet yang melewati batas normal.
Seorang model memamerkan kreasi busana JW Anderson untuk koleksi Musim Semi/Musim Panas 2025 di gelaran London Fashion Week pada 15 September 2024. BENJAMIN CREMEL/AFP
Seorang model memamerkan kreasi busana JW Anderson untuk koleksi Musim Semi/Musim Panas 2025 di gelaran London Fashion Week pada 15 September 2024. BENJAMIN CREMEL/AFP
Rok mini mengembang dengan tegang seperti kepak sayap yang bundar. Gaun-gaun penuh jalinan di bawah lutut. Gaun mini dengan anyaman raksasa di sekujur dada juga jaket longgar yang menggapai paha.
ADVERTISEMENT

Roksanda

ADVERTISEMENT
Desainer kelahiran Serbia, Roksanda Ilinčić, selalu mengambil inspirasi dari berbagai seniman perempuan di dunia. Sejumlah seniman senantiasa menjadi sumber inspirasi, dalam koleksi tertentu, ia menyorot satu sosok dan menuangkan ceritanya dalam karya-karya mode. Musim ini, Agnes Denes pelopor seni lingkungan hidup asal Hungaria menjadi tokohnya.
Maka karya-karya Roksanda kali ini merupakan kontras dari alam dan industri, tercermin pada garis terstruktur versus kain-kain yang lembut melambai. Perempuan-perempuan Roksanda selalu tinggi menggapai langit, berjalan tegak dengan baju penuh gelombang yang mengalir tenang.

SS Daley

Peraih penghargaan Ratu Elizabeth II untuk desain Inggris, Steven Stokey-Daley menggelar peragaan busana perempuan untuk pertama kalinya. Dengan investasi dari penyanyi Harry Styles, desainer asal Liverpool ini menjagokan gaya khas abad pertengahan dan keeleganan ke dalam 24 koleksi. Titik inspirasi musim ini adalah seniman Inggris Gluck, alias Hannah Gluckstein, yang menjadi terkenal pada 1920-an dan 1930-an.
ADVERTISEMENT
Dengan namanya yang mononim, “tanpa awalan, akhiran, atau tanda kutip”, Gluck berdandan maskulin dan menjadikan pakaian sebagai identitas. SS Daley lalu memainkan berbagai penjabaran, seperti jas berpinggang tinggi, rajutan motif anjing, kulot dan atasan transparan.