Ingin Financial Freedom di Usia 50? Yuk, Ikuti Tahapan Pengelolaan Keuangan Ini!

7 Agustus 2022 10:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keuangan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keuangan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat ini, semakin banyak perempuan yang ingin mendapatkan kemandirian dalam berbagai hal, terutama mandiri dalam soal finansial atau keuangan. Nah, untuk bisa mandiri secara finansial tentunya kita harus bisa memahami dan mengatur finansial sebaik mungkin. Pasalnya kondisi keuangan sangat berpengaruh dengan kualitas hidup seseorang. Menjadi perempuan yang paham akan literasi finansial akan sangat bermanfaat lho, Ladies. Selain karena kebutuhan hidup bisa tercukupi, tetapi kita juga bisa membangun masa depan yang aman dan sejahtera.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang memahami bagaimana mengelola uang dengan baik bisa terbebas dari rasa khawatir. Maka dari itu, dengan pengelolaan keuangan yang tepat, Ladies mampu mencapai posisi financial freedom di usia 50. Jadi, saat memasuki masa pensiun hidupmu akan terjamin, Ladies.
Topik seputar financial freedom di usia 50 tahun ini menjadi salah satu bahasan dalam acara 360 Ladies yang digelar kumparanWOMAN bersama komunitas teman kumparanWOMAN. Dalam sesi workshop yang intimate ini, hadir Annisa Steviani, seorang Influencer Financial Planner dan juga financial coach sebagai narasumber untuk memberi tips dan trik seputar pengelolaan keuangan di workshop 360 Ladies.
Penasaran bagaimana kiat dan langkah sukses dari seorang financial planner untuk mengelola keuangan bagi perempuan di setiap tahapan usia? Simak selengkapnya di artikel berikut ya, Ladies.
ADVERTISEMENT

Pengelolaan keuangan di usia 20-an

Ilustrasi perempuan menyendiri. Foto: Shutter Stock
Pengelolaan uang dimulai dari usia 20 tahunan. Pada usia ini, banyak sekali hal yang terjadi dalam hidup kita. Sering disebut dengan istilah Quarter Life Crisis, umur 20-an ini biasanya menjadi fase penting bagi seseorang untuk mulai hidup mandiri, tak lagi bergantu pada orang tua. Tak jarang masa peralihan ini membuat banyak dari kita resah dan bingung karena harus mulai memikirkan banyak tanggung jawab, terutama soal keuangan. Banyak dari kita yang harus belajar mulai mengelola keuangan di saat belum memiliki pekerjaan atau pendapatan yang stabil.
Financial planner Annisa menjelaskan bahwa di usia ini kita harus perlahan-lahan mulai mengatur keuangan, tidak perlu ekstra tapi mulai dari hal-hal kecil seperti menabung dan tidak tergoda dengan cicilan online.
ADVERTISEMENT
“Banyak kewajiban yang harus diprogram sendiri. Dari sisi keuangan kalau masih berjuang di usia ini tidak apa-apa. Selain itu, masih banyak godaan-godaan untuk menggunakan pay later cicilan 0%. Jangan khawatir, semua orang pernah ada di fase itu, tapi pelan-pelan harus berusaha. Ladies, mau bergantung dengan uang orang lain sampai kapan?” tutur Annisa.

Pengelolaan keuangan di usia 30-an

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock
Memasuki usia 30 tahun, menurut Annisa Steviani, upayakan agar kamu tidak merasa Fear of Missing Out (FOMO) dan jangan selalu membandingkan kondisi finansial dengan orang sekitar. Pada usia 30 tahunan ini, sebaiknya kamu sudah memasuki tahap maintaining atau memelihara keuangan dengan baik.
Upaya mengelola keuangan di tahap ini salah satunya adalah dengan menabung terlebih dahulu jika kamu memiliki keinginan. Di usia ini, targetkan kamu bisa menyisihkan dana darurat. Sebab biasanya, pada usia 30-an perempuan sudah ada yang memiliki anak. Maka dari itu, kelola keuangan sebaik mungkin agar kamu dan keluarga bisa memiliki rasa aman di masa depan.
ADVERTISEMENT

Pengelolaan keuangan di usia 40-an

Ilustrasi investasi untuk perempuan. Foto: Shutter Stock
Selanjutnya, di usia 40 tahun biasanya kita sudah mulai memasuki fase building. Setelah sebelumnya kita berusaha (struggling) untuk menata keuangan dengan pemasukan yang ada, kemudian mengatur keuangan dengan terstruktur (maintaining), pada usia ini adalah saatnya sedikit demi sedikit kita membangun aset untuk masa depan (building).
Annisa mengingatkan bahwa kita tidak perlu merasa khawatir jika kita baru mulai bisa mengumpulkan aset di usia 40-an. Kita juga tidak perlu merasa FOMO jika melihat orang sekitar yang masih muda sudah banyak yang terjun investasi. Mulailah jika kita benar-benar sudah merasa siap dan cukup secara finansial untuk membangun aset ini.
“Kalau kita berbicara mengenai data, di Indonesia orang yang sudah memiliki dana darurat lebih dari 6 bulan itu hanya 9%. Jadi pelan-pelan mengumpulkan dulu untuk bisa menaikkan angkanya. Jangan sampai merasa kecil hati kalau belum sampai. Pemerintah baru membuat kampanye ini baru sejak 2013, setiap orang Indonesia harus paham literasi keuangan itu sekitar 2017, jadi tidak usah merasa ketinggalan,” ujar Annisa.
ADVERTISEMENT
Annisa juga menjelaskan bahwa harapannya, usia 40 tahun ini perempuan sudah memiliki pola keuangan yang rapi dan budgeting terstruktur. “Di fase ini kita akan pelan-pelan mengumpulkan aset. Sedikit demi sedikit, kalau ingin financial freedom dari usia 50 kamu sudah bisa memulai mengumpulkan uang. Misal untuk beli kontrakan atau impian yang lainnya,” tuturnya.

Pengelolaan keuangan di usia 50-an

Ilustrasi pensiun. Foto: Jeffbergen/Getty Images
Dengan pengelolaan keuangan di usia 20 hingga 40 tahun, menurut Annisa kita akan bisa mencapai kebebasan finansial atau financial freedom di usia 50-an. Annisa juga mengingatkan kembali agar kita sudah mengupayakan untuk menabung sejak usia produktif yaitu dari usia 22-55.
Bisnis dan investasi juga harus mulai dicicil sebelum kita memasuki masa pensiun ya, Ladies, agar setelah pensiun nanti kita bisa tetap menikmati hidup dengan kondisi finansial yang memadai dan mencapai financial freedom.
ADVERTISEMENT
“Tidak usah bekerja tapi uangnya ada. Kalau sakit kita tidak harus bingung siapa yang akan membayar, target kita semua ada di sini,” tutup Annisa Steviani.