Ingin Resign dan Jadi Freelancer? Pahami Dulu 5 Hal Ini

16 Januari 2020 10:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Freelancer Foto: dok. Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Freelancer Foto: dok. Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, pernahkah Anda merasa bosan dan jenuh saat bekerja di kantor? Di saat-saat seperti ini, biasanya banyak orang yang memiliki keinginan untuk resign dan bekerja menjadi freelancer.
ADVERTISEMENT
Ya, bagi sebagian orang, bekerja freelance dianggap sebagai salah satu pekerjaan yang fleksibel. Anda tidak perlu datang ke kantor setiap pagi, pulang larut atau lembur, dan bisa mengerjakan pekerjaan dari mana saja. Terdengar menyenangkan, bukan?
Meski demikian, Anda beberapa hal yang perlu Anda pahami terlebih dulu sebelum memutuskan untuk resign dan menjadi freelancer. Terutama, tentang rencana keuangan hingga nilai bayaran yang pantas untuk diterima. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya:

1. Pahami dulu apakah Anda benar-benar ingin menjadi freelancer atau tidak

Pikirkan rencana jadi freelencer dengan matang. Foto: Shutterstock
Sebelum memutuskan resign dari pekerjaan dan menjadi freelancer, sebaiknya Anda pahami dulu apakah ini adalah jalan karier yang memang ingin Anda tempuh atau hanya sekadar keinginan sesaat semata. Melansir Business Insider, bekerja sebagai freelancer memiliki pro dan kontra tersendiri, sehingga Anda harus pastikan apakah mampu menghadapinya.
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang freelancer, Anda akan dituntut untuk mengatur jadwal harian pekerjaan hingga soal pembayaran pekerjaan. Apabila Anda merasa sanggup untuk melakukan hal ini semua, tak ada salahnya mulai mencoba freelance. Tetapi bila Anda belum sanggup, ada baiknya jangan langsung resign dari kantor.

2. Buatlah rencana keuangan dengan matang sebelum resign

Hitung estimasi keuangan Anda sebelum resign. Foto: Dok. Shutterstock
Satu hal yang perlu diingat sebelum resign dan menjadi freelancer adalah memastikan apakah keuangan Anda sudah cukup memadai untuk memulai bekerja sebagai freelance. Pahami bahwa bekerja sebagai freelance, Anda tidak akan mendapatkan gaji yang tetap setiap bulannya. Mungkin saja dalam sebulan, pendapatan yang dihasilkan justru tidak sebanyak gaji setiap bulan di kantor.
"Penghasilan dari freelancer bisa datang dan pergi dengan cepat tanpa kita sadari," tutur Anna Bassham, Communications Manager di Guru, marketplace untuk freelancer, seperti dikutip Mashable.
ADVERTISEMENT
Anna menyarankan, setidaknya kita harus memiliki dana yang nilainya setara dengan gaji yang didapatkan selama bekerja di kantor. Angka ini dinilai aman untuk membiayai diri selama masa transisi dari karyawan ke freelancer.

3. Mengenai asuransi kesehatan

Pertimbangkan soal asuransi kesehatan sata jadi freelancer. Foto: Dok. Shutterstock
Bila selama bekerja di kantor kita mendapatkan tunjangan asuransi kesehatan, maka ketahuilah bahwa kita tidak akan mendapatkannya saat bekerja freelance. Untuk itu, kita harus mengatur asuransi kesehatan sendiri.
"Pastikan Anda memiliki asuransi kesehatan. Anda mungkin masih muda dan sehat, tapi mungkin besok Anda bisa ditabrak bus dan dirawat di rumah sakit berbulan-bulan. Jadi bagaimana? Miliki asuransi sekarang juga," jelas penulis buku 'The Freelancer's Survival Guide', Kristine Rusch.

4. Persiapkan CV dan portfolio

Siapkan CV dan portfolio dengan matang. Foto: Shutterstock
Setelah mantap ingin menjadi freelancer, langkah selanjutnya adalah menyiapkan CV dan portfolio yang sesuai dengan bidang Anda. Luangkan waktu untuk membuat CV yang menceritakan tentang latar belakang pendidikan, keahlian dan pengalaman yang dimiliki. Sedangkan untuk portfolio, pilihlah hasil pekerjaan yang menggambarkan keahlian dan pengalaman Anda.
ADVERTISEMENT
"Belajar untuk melihat diri Anda sebagai CEO dari perusahaan freelance yang Anda kelola, bukan hanya sebagai seorang freelancer. Klien akan melihat prospek Anda lebih serius karena mereka melihat keseriusan Anda," lanjut Anna lagi.

5. Ketahui harga yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan

Tentukan harga bersama dengan klien. Foto: Shutterstock
Melansir The Balance Careers, harga yang dibayarkan kepada freelancer berbeda-beda, tergantung dari industri yang digeluti, wilayah, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Sebenarnya, tak ada formula khusus untuk menentukan harga yang dibayarkan. Anda harus banyak-banyak mencari informasi kepada pelaku freelance yang lebih senior tentang daftar harga di pasaran.
Satu lagi yang perlu diketahui, apakah Anda ingin dibayar per project atau per jam, ingin dibayar dengan, atau tanpa down payment, dan apakah pembayaran tersebut sudah termasuk pajak, tunjangan asuransi atau uang lembur. Dengan demikian, harga yang Anda tawarkan masih mengikuti harga standar, tidak terlalu tinggi atau rendah.
ADVERTISEMENT