Ini 5 Fase Burnout di Pekerjaan, Apakah Kamu Mengalaminya?

15 Maret 2022 19:40 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi burnout. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi burnout. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebelum pandemi melanda, Ladies mungkin sempat merasakan bekerja dari kantor. Dengan model kerja seperti ini, ada perbedaan yang jelas antara kehidupan pekerjaan dan personal. Setelah menyelesaikan pekerjaan dan pulang ke rumah, kamu bisa bersantai dengan keluarga.
ADVERTISEMENT
Namun, kini, kamu mungkin lebih sering bekerja dari rumah dibandingkan kantor karena pandemi. Di tengah kondisi ini, berhenti bekerja saat hari telah malam mungkin terasa sulit, dan pada akhirnya berpotensi memicu burnout.
Mengutip Business Leader, dalam sebuah studi oleh online shop produk teknologi, Capterra, 54 persen responden mengatakan bahwa stres meningkat saat bekerja dari rumah karena tidak ada pemisah antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Lebih jauh soal burnout, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya mendefinisikannya sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola. Burnout bisa disebabkan oleh apa saja yang membuat seseorang merasa lelah atau kewalahan.
Burnout dapat mempengaruhi siapa saja di setiap tahap karier mereka. Meski burnout dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan pengalaman setiap orang berbeda-beda, umumnya ada lima tahapan burnout. Buat kamu yang penasaran, simak selengkapnya berikut ini seperti kumparanWOMAN rangkum dari Business Leader.
ADVERTISEMENT

1. Fase bulan madu

Ilustrasi perempuan bekerja seharian di kantor. Foto: Shutterstock
Tahapan pertama burnout sering terjadi ketika seseorang memulai pekerjaan baru. Dengan tingkat antusiasme dan komitmen yang tinggi, karyawan akan mengerahkan energi, ambisi, dan keinginan mereka untuk berhasil melewati tuntutan dan tantangan dalam menjalankan peran baru.
Banyak orang juga tertarik untuk tampil mengesankan pada tahap ini, yang berarti mereka akan berusaha keras untuk menunjukkan kemampuan mereka. Namun, pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan stres karena seseorang melakukan tugas yang lebih berat.

2. Timbul stres

Ilustrasi perempuan stres bekerja. Foto: Shutterstock
Setelah fase bulan madu, orang mungkin mulai mengalami stres. Ini lazim di pekerjaan dan industri apa pun. Namun, bila kamu tidak belajar mengelola stres sejak dini, hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan sangat memengaruhi kehidupan profesional dan pribadi.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa tanda stres di fase ini, antara lain kelelahan, kerja yang tidak efisien, ketidakpuasan kerja, atau menghindari tugas tertentu. Kadang-kadang, seseorang mungkin juga mengalami gangguan tidur atau mengabaikan kebutuhan pribadi.

3. Stres kronis

Ilustrasi burnout. Foto: Shutterstock
Tahap selanjutnya adalah stres kronis dengan banyak gejala yang sama muncul atau berlanjut. Gejala-gejala tersebut biasanya lebih intens dan disertai gejala fisik.
Beberapa gejala fisik yang dimaksud adalah kelelahan kronis, penyakit fisik, kemarahan, dan depresi yang disebabkan oleh stres. Biasanya ada perubahan nyata dalam kesehatan mental seseorang, seperti kurangnya motivasi.

4. Burnout (tahap krisis)

Ilustrasi perempuan stres. Foto: Shutter Stock
Begitu mengalami tahap stres kronis, seseorang cepat atau lambat akan memasuki tahap krisis. Di tahap ini, orang yang mengalami burnout akan sering merasa hampa, terpisah dari kehidupannya, dan seolah-olah kehilangan kendali. Sulit bagi mereka untuk melanjutkan segalanya dengan normal.
ADVERTISEMENT

5. Habitual stress

Ilustrasi perempuan sedang mengalami stres. Foto: Shutterstock
Ketika seseorang mengalami kelelahan dan belum mencari bantuan profesional, ia mungkin masuk ke tahap habitual stress. Ini adalah saat seseorang telah mengalami begitu banyak gejala kelelahan yang telah tertanam dalam hidup mereka.
Orang dengan habitual stress mungkin tidak sepenuhnya menyadari bahwa mereka memilikinya dan biasanya akan berisiko lebih besar terkena penyakit kronis jangka panjang.