Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ini Kata Stafsus Milenial Ayu Kartika Dewi Soal Peran Perempuan di Pemerintahan
29 Januari 2022 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ladies, kalian tentu sudah mengenal salah satu Staf Khusus (stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) , yakni Ayu Kartika Dewi. Perempuan yang akrab disapa Ayu ini merupakan satu dari tiga stafsus milenial perempuan. Tugas Ayu sendiri adalah membantu Presiden Jokowi di bidang sosial dan kampanye toleransi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Ayu hadir di acara perayaan 5 tahun kumparan bertajuk Super5stars. Dalam acara tersebut, Ayu berbagi pandangan soal peran perempuan dalam pemerintahan.
Menurut Ayu, perempuan-perempuan yang sekarang ada dalam pemerintahan sudah banyak dan hebat. Ia memberi contoh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Ayu mengungkapkan, “Kita lihat ada ibu Sri Mulyani, yang berhasil menjaga Indonesia tidak sampai pada jurang krisis ekonomi meskipun kita lagi diterpa COVID-19 sudah beberapa tahun ini. Bahkan, misalnya, kemarin pajak melebihi target di atas 100 persen. Itu adalah leadership yang luar biasa.”
Ayu juga memberi contoh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang sedang mempersiapkan perhelatan G20 di Indonesia. Dari contoh-contoh tersebut, Ayu hendak menyampaikan bahwa sebetulnya banyak perempuan dapat membuat perubahan luar biasa.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Ayu mengatakan bahwa ada satu kesulitan yang mungkin dihadapi oleh perempuan. “Kadang-kadang perempuan diekspektasi punya peran di rumah, misalnya, tapi kadang laki-laki belum tentu diekspektasi punya peran di rumah,” ujarnya.
Kembali bicara soal peran perempuan di pemerintahan, Ayu juga menyatakan bahwa ini sama halnya dengan peran perempuan di sektor lain. Kuncinya, perempuan perlu untuk saling mendukung.
“Dan pastikan kita mengelilingi diri kita dengan orang yang menguatkan termasuk dengan memilih pasangan yang tepat dan menguatkan. Jangan sampai pasangan kita justru melemahkan. Dia tidak boleh jadi orang yang justru tidak percaya diri atau insecure dengan pencapaian-pencapaian kita, dengan apa pun yang kita lakukan,” tutur Ayu.