Inspiring Hijaber: Diera Bachir, Fotografer Sukses Langganan Selebriti

18 Mei 2019 16:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Inspiring Hijabers Diera Bachir Foto: Diera Bachir Photography
zoom-in-whitePerbesar
Inspiring Hijabers Diera Bachir Foto: Diera Bachir Photography
ADVERTISEMENT
Dunia fotografi tidak melulu didominasi oleh lelaki. Apalagi di zaman sekarang, perempuan juga bisa membuktikan kiprahnya di bidang fotografi. Salah satunya adalah Diera Bachir. Meski tidak pernah menempuh sekolah fotografi ataupun bercita-cita sebagai fotografer, kini ia sukses di dunia juru foto.
ADVERTISEMENT
Diera Bachir (33) terkenal sebagai fotografer yang kerap memotret publik figur. Berawal memotret foto profil beberapa selebriti pada 2011, kini ia menjadi favorit banyak publik figur untuk mengabadikan momen spesial mereka. Mulai dari pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang memilih Diera untuk mengambil gambar saat Nagita hamil anak pertama mereka, hingga putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu yang juga masuk dalam daftar pelanggan jasa fotografer Diera.
Sukses menempatkan dirinya sebagai salah satu fotografer terkemuka Tanah Air, ternyata pada awalnya Diera tidak pernah memiliki berpikir akan berkecimpung di bidang ini. Fotografi bagi Diera awalnya hanya sebatas hobi
“Awalnya suka mengambil foto memakai smartphone, jadi benar-benar hobi cekrak cekrek dan waktu itu kamera handphone masih belum bagus. Tapi emang suka sih, sudah suka dari dulu,” jelas Diera saat ditemui di kediamannya, Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
Sebelum menekuni dunia fotografi Diera pernah bekerja sebagai marketing communication di sebuah stasiun televisi. Saat itu, selain foto, Diera juga menyukai makanan. Karena itu ia gemar menyalurkan hobinya dengan memotret makanan.
Seiring berjalannya waktu, Diera yang lulusan desain Universitas Pelita Harapan itu memutuskan untuk freelance menjadi desainer grafis. Ia kerap mengerjakan proyek branding restoran yang memberikannya kesempatan untuk menawarkan jasa foto makanan. Akhirnya, pada 2011 ia memutuskan menjadi fotografer.
Pada Rabu lalu, kumparanWOMAN duduk bersama Diera dan berbincang mengenai berbagai hal. Seperti apa kisah perjalanan hidup dan karier Diera? Simak perbincangan kami berikut ini.
Bagaimana awalnya bisa memutuskan fotografi menjadi profesi?
Sejak 2008 saya mulai kerja menjadi marketing communication di RCTI. Waktu itu saya suka mengambil foto pakai handphone jadi benar-benar hobi foto, padahal waktu itu kamera handphone masih belum bagus. Apa saja difoto, seperti bunga, makanan, jadi memang suka snapshot, sudah seperti untuk buku harian saja. Apalagi saya juga suka traveling jadi suka foto pemandangan.
ADVERTISEMENT
Lalu saya resign dari sana, dan membuat usaha sendiri yaitu desain grafis, jadi saya suka bikin branding untuk restoran-restoran juga. Saat branding restoran, saya menawarkan untuk memotret makanannya juga. Dari situ saya merasa sepertinya ini bisa dijadikan profesi. Akhirnya saya membeli kamera profesional pada 2011.
Jadi bisa dibilang awalnya (jadi fotografer) karena suka dengan makanan. Ini semua tidak direncanakan, saya tidak ada cita-cita untuk menjadi fotografer, semua benar-benar mengalir begitu saja.
Waktu itu belajar fotografi sendiri atau sekolah?
Saya belajar sendiri, sering bertanya dan belajar sama teman yang sudah berkecimpung lebih dahulu di dunia fotografi, bertanya pada yang sudah profesional. Ikut one day workshop dan seminar.
Inspiring Hijabers Diera Bachir Foto: Diera Bachir Photohgraphy
Bagaimana akhirnya banyak publik figur yang memilih Diera Bachir?
ADVERTISEMENT
Awalnya saya dikenalkan pada Carissa Putri untuk foto company profile, setelah itu foto produk makanannya, jadi berkesinambungan terus, karena berteman baik juga. Mungkin karena dipercaya, akhirnya dijadikan rekomendasi ke selebriti lain. Jadi pertama kali itu memotret Carissa Putri, Ola Ramlan, lalu Dewi Sandra. Itu tiga orang pertama yang saya foto dari publik figur. Salah satu dari mereka juga saya foto untuk manajemen profil.
Siapa klien yang membuat Diera bangga saat ia memilih menggunakan jasa fotografi Diera?
Banyak, banyak sekali, I can’t say one person, banyak sekali sampai lupa. Waktu Kahiyang Ayu foto kehamilan itu salah satunya juga, lalu foto kehamilan Nagita Slavina. Lupa kalau disebutkan, saking banyaknya dan semuanya berkesan. Terbaru itu pernikahan Irish Bella bersama Amar Zoni, senang juga untuk bisa mengerjakan momen wedding mereka, kemarin sempat Tasya Kamila. Alhamdulillah banyak, jadi kalau disebut satu per satu semuanya berkesan. Almost everyone.
ADVERTISEMENT
Ada apresiasi terbesar dari klien yang sangat menyentuh hati?
Sebenarnya banyak sekali klien yang sangat baik, yang apresiasinya bikin hati meleleh karena saking baiknya. Bagi saya, mereka senang dengan hasil karya foto saya saja itu sudah apresiasi yang tidak bisa dinilai. Itu sudah seperti suatu bonus yang bikin saya dan tim jadi lebih semangat untuk berkarya lagi. Apalagi photoshoot itu banyak yang terlibat. Ada kru manajemen, produksi, makeup artist, fashion stylist, dan decorator. Jadi ketika klien menyukai semua yang kami siapkan dan hasil karya kami, itu membuat tim menjadi senang karena dihargai.
Ada satu klien saya yang masya Allah, jadi dia mempercayakan foto sama saya sejak pre-wedding, wedding, setelah itu hamil, melahirkan sampai punya anak. Itu suatu apresiasi yang tidak bisa dinilai dengan materi. Maksud saya, itu menjadi suatu kebanggaan karena kamera saya menjadi perjalanan saksi bisu hidup dia. Itu apresiasi yang besar sekali karena dia sendiri juga orangnya baik sekali, itu yang saya tidak bisa lupakan, membekas di hati.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, pernah mendapat ketidakpuasan dari klien? Bagaimana cara menanganinya?
Kalau misalnya kecewa sepertinya tidak ada, tapi namanya hidup kan ada tantangannya mungkin cara menghadapinya tetap baik dengan sopan. Di setiap pekerjaan pasti ada ups dan downs, tergantung kita saja untuk menghadapinya tetap positif.
Inspiring Hijabers Diera Bachir Foto: Diera Bachir Photography
Belum lama ini, Diera memutuskan untuk berhijab. Apa yang membuat Diera ingin berhijab?
Saya juga baru tahu, selama ini tidak pernah mempelajari Islam secara benar-benar. Setelah mulai belajar ternyata baru tahu bahwa hijab itu wajib. Ternyata sebagai seorang muslimah hijab bukan suatu pilihan dan saya sudah bertanya ke berbagai guru dan jawabannya tetap sama. Sebenarnya mau nanya ke siapa saja jawabannya sudah ada di Al-Quran. Masa kita harus bertanya sih, kan pencipta kita yang memerintahkan, jadi tidak usah bertanya lagi sudah pasti itu akan baik buat kita. Jadi aku mulai memberanikan diri untuk mencoba, masih belajar, doakan semoga istiqomah.
ADVERTISEMENT
Dalam hal pekerjaan, adakah perbedaan saat berhijab dan sebelumnya?
Saya jadi lebih menyeleksi untuk karya yang ditampilkan, lebih menyeleksi seperti apa foto yang aku kerjakan. Kan kita ingin semua berubah jadi lebih baik. Mungkin kita tidak bisa langsung berubah total untuk menjadi lebih baik, tapi saya prinsipnya ingin terus belajar jadi lebih baik dari sebelumnya. Pelan tapi pasti.
Diera sering mengungkapkan pernah merasa tidak percaya diri. Bisa ceritakan mengenai itu?
Iya waktu masih SD hingga SMP, sebenarnya waktu kecil dulu suka tidak percaya diri. “Duh gue gede ya,” cuma seperti itu, wajar masih kecil. Zaman kalau anak kecil suka mengejek, mungkin dulu belum kuat mental kali ya. Untungnya banyak sahabat-sahabat yang menguatkan, tapi itu zaman dulu sekarang sudah tidak.
ADVERTISEMENT
Lalu apa yang membantu menumbuhkan rasa kepercayaan diri Diera hingga sekarang?
Salah satunya dukungan Mama Papa. Mereka selalu percaya dengan keputusan saya, mau jadi musisi, oke. Walaupun akhirnya jadi fotografer, mereka selalu mendukung apa yang saya sukai, apa yang menjadi hobi saya. Mereka saja percaya dengan potensi saya, jadi mereka selalu mengembangkan potensi yang saya punya. Itu modal yang membuat saya terus percaya diri.
Inspiring Hijabers Diera Bachir Foto: Diera Bachir Photography
Saat ini dunia fotografi masih didominasi lelaki. Secara jumlah, masih ada lebih banyak fotografer laki-laki dibanding perempuan. Bagaimana menurut pandangan Diera?
Saat saya mulai menekuni dunia fotografer pada 2011, itu jarang sekali fotografer perempuan. Tapi itu tidak menjadi hambatan sama sekal, malah jadi lebih dipercaya klien karena mereka merasa lebih nyaman. Misalnya ketika saya memotret perempuan, ibu hamil, mungkin mereka merasa lebih nyaman dengan fotografer perempuan.
ADVERTISEMENT
Tapi sekarang sebenarnya sudah tidak aneh lagi melihat fotografer perempuan, dan banyak fotografer perempuan yang bagus-bagus. Mungkin dulu jarang yang terekspos.
Ada pesan untuk perempuan yang ingin menggeluti dunia fotografi?
Keep exploring, tetap berkarya yang baik-baik, rajin mengulik kamera, jalin networking juga. Sering-sering pegang kameranya, sering berkomunikasi dengan kameranya, jadi keep exploring dalam hal berkarya. Jadi sering bikin portfolio juga, menjalin networking itu pasti.
Sejauh ini, apa pencapaian tertinggi Anda?
Sepertinya pameran yang saya kerjakan kali ya. Kemarin sempat bikin exhibition di Plaza Indonesia, terus di Grand Indonesia. Jadi senang ya, ketika kita bisa menampilkan karya-karya dan orang bisa melihatnya secara langsung. Selain itu, ada pesan-pesan yang tersampaikan juga, jadi tidak hanya sekadar foto saja. Jadi itu satu hal yang membuat saya menjadi orang yang ada manfaatnya, merasa ada gunanya menjadi manusia. Lebih seperti itu, merasa menjadi orang yang bisa bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Adakah cita-cita motret yang belum terwujud?
Fotoin artis korea hahaha. Song Hye-Kyo, Song Joong Ki. Bukan itu saja sebenarnya, ingin bikin sekolah fotografi, ingin bikin exhibition lagi, ingin bikin karya-karya yang lebih ada nilainya lagi.
Diera Bachir Foto: Diera Bachir Photography
Apakah ada keinginan untuk membuka kelas fotografi pemula?
Ada sih, saat ini lagi fokus untuk memperluas tim dulu, kalau waktunya sudah enak, baru kita mungkin buka kelas insyaallah.
Apa yang biasa Diera lakukan saat tidak sibuk?
Biasanya makan, ke cafe dan bertemu teman-teman. Biasanya quality time sama keluarga dan sahabat. Saya itu suka sekali maskeran, suka juga mengikuti 10 Step korean skincare, tapi sekarang sudah tidak, capek. Pertama kali masih semangat, lama-lama sepertinya tiga step saja deh. Tipe kulit saya kering jadi suka pakai berbagai sheet mask.
ADVERTISEMENT
Kesibukan selama bulan puasa?
Kesibukannya bulan puasa masih foto-foto, fokus juga buat belajar ilmu agama sama teman-teman.
Apa rencana Anda selanjutnya?
Rencana selanjutnya mungkin fokus mengembangkan tim kita, makin banyak fotografer, videographer lebih fokus mengembangkan mereka juga memperluas tim.