Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Jadi Perbincangan di Media Sosial, Ini Alasan Harga Bra Bagus Terbilang Mahal
28 Februari 2025 20:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, media sosial X (dulu Twitter) diramaikan dengan pembahasan mengenai bra . Banyak pengguna X mengeluhkan harga bra yang terbilang cukup tinggi, terlebih bra dengan merek ternama dan kualitas tinggi. Kendati demikian, harga tinggi itu tidak terjadi tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Perbincangan terkait harga bra di X dimulai ketika seorang pengguna membahas soal berapa kali idealnya seseorang mengganti bra dalam seminggu. Tak sedikit netizen yang menegaskan bahwa mengganti bra dan mencuci bra harus dilakukan setiap hari
Namun, ada pula netizen yang bersimpati dan menjelaskan, mengganti dan mencuci bra setiap hari bisa membuatnya mudah rusak. Sementara itu, harga yang mahal menghambat banyak perempuan untuk terus membeli bra baru. Alhasil, banyak perempuan yang terpaksa menggunakan branya selama beberapa hari, sebelum akhirnya mencucinya.
Menurut pantauan kumparanWOMAN, di berbagai toko online hingga offline Indonesia, bra rata-rata dijual dengan harga mulai dari Rp 50 ribuan.
Namun, banyak brand ternama, baik lokal maupun asing, yang menjual bra di atas harga Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribuan, bahkan lebih. Bra yang dijual pun beragam, mulai dari seamless bra atau bra tanpa jahitan, sports bra, bra berkawat, hingga bra tanpa kawat.
ADVERTISEMENT
Mengapa harga bra tergolong tinggi?
Dilansir Today, setidaknya ada beberapa faktor yang menyebabkan harga bra tinggi. Faktor pertama adalah banyaknya material yang digunakan untuk membuat satu potong bra. Jika celana biasa membutuhkan hanya beberapa bahan seperti kain, kancing, dan ritsleting, bra bisa terdiri dari 25 komponen berbeda.
Bahan-bahan untuk membuat setiap bagian bra, seperti kain, cup, kawat underwire, kawat kaitan, hingga tali bra atau straps, sering kali berbeda satu sama lain. Menurut Teen Vogue, jenis kain yang dipilih dan kain untuk detail tambahan seperti renda, juga memengaruhi harga. Inilah yang membuat proses produksi bra menjadi mahal.
Kemudian, untuk mendesain bra, dibutuhkan keahlian khusus yang sangat baik. Bra tidak bisa dibuat secara asal, mengingat bra bukanlah pelengkap busana belaka, melainkan item pakaian yang berfungsi untuk melindungi dan menyokong payudara. Pembuatan bra yang nyaman memerlukan pengukuran yang tepat agar mampu menopang payudara dengan sempurna, terlebih payudara yang berukuran besar.
ADVERTISEMENT
“Tenaga kerja, keahlian, waktu yang dihabiskan untuk membuat bra, hingga fakta bahwa ada beberapa produk bra yang proses riset dan perkembangannya memakan waktu bertahun-tahun. Itu semua berkontribusi ke dalam harga final bra,” jelas pendiri brand The Lingerie Addict, Cora Harrington, sebagaimana dilansir Today.
Itulah alasan bra dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi. Yang dibeli konsumen bukanlah sepotong kain belaka, melainkan kualitas material, desain, serta tangan terampil di baliknya.