Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Jangan Gunakan Tisu Basah untuk Membersihkan Wajah, Ini Bahayanya
28 November 2022 20:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Membersihkan wajah adalah hal yang wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit. Setelah terpapar debu dan kotoran di luar ruangan, mencuci muka sebelum tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit, terutama bagi kamu yang ingin punya kulit glowing.
ADVERTISEMENT
Jika kamu tidur tanpa mencuci muka di malam hari, itu dapat menyebabkan masalah kulit, seperti iritasi dan timbul jerawat karena debu, minyak, dan kotoran yang tidak dibersihkan.
Agar lebih praktis, banyak perempuan yang memilih menggunakan tisu basah untuk membersihkan wajahnya. Sebab tisu basah menjadi salah satu produk yang wajib di bawa ke mana-mana. Selain karena mudah dibawa, produk ini juga dianggap efektif untuk membersihkan segala hal, termasuk wajah.
Tapi, apakah sebenarnya cara ini benar-benar aman untuk kulit?
Mengandung bahan kimia yang keras untuk kulit
Menurut Nancy Chung, MD, ahli gastroenterologi yang berbasis di New York City, membersihkan wajah dengan tisu basah bisa membuat kulit menjadi sensitif. Sebab di dalam tisu basah terdapat bahan kimia yang terlalu keras dan bisa meningkatkan risiko iritasi.
ADVERTISEMENT
“Cara yang terbaik adalah menghindari paparan wewangian dan bahan kimia yang tidak perlu pada area tersebut," kata Dr. Chung dikutip dari Live Strong.
Selain itu, dikutip dari Reuters ada juga laporan bahwa tisu basah dapat menyebabkan ruam di tempat yang tidak nyaman. Hal ini karena beberapa tisu ini mengandung MCI (methylchloroisothiazolinone), yang keras untuk kulit.
Menyebarkan bakteri
Tisu basah kadang digunakan untuk membersihkan beberapa bagian tubuh. Nah, tanpa sadar kebiasaan bukannya menghilangkan bakteri malah justru menyebarkan bakteri.
“Penggunaan tisu basah juga dapat mengganggu mikrobioma baik yang ada di dalam kulit dan meninggalkan bakteri jahat, yang dapat menyebabkan ruam, iritasi, dan infeksi jamur, " kata ahli gastroenterologi Victoria Glass, MD di Amerika Serikat dikutip dari Live Strong.
ADVERTISEMENT