Jennifer Lawrence Produksi Film soal Perlawanan Perempuan Afghanistan ke Taliban

24 November 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jennifer Lawrence memproduksi film dokumenter "Bread & Roses" tentang perlawanan perempuan Afghanistan atas Taliban. Foto: AFP/THOMAS SAMSON
zoom-in-whitePerbesar
Jennifer Lawrence memproduksi film dokumenter "Bread & Roses" tentang perlawanan perempuan Afghanistan atas Taliban. Foto: AFP/THOMAS SAMSON
ADVERTISEMENT
Aktris Jennifer Lawrence dan aktivis pendidikan Pakistan, Malala Yousafzai memproduksi film dokumenter yang menyoroti perlawanan perempuan Afghanistan atas Taliban. Film berjudul “Bread & Roses” ini mendokumentasikan kehidupan perempuan Afghanistan yang berusaha melawan pemerintahan represif Taliban.
ADVERTISEMENT
Dilansir People, saat militer Amerika Serikat menarik diri dari Afghanistan pada Agustus 2021, Taiban langsung mengambil alih negara tersebut dan membangun rezim yang sangat membatasi hak-hak perempuan. Selama penguasaan Taliban, PBB menyebut generasi perempuan tidak memiliki kesempatan untuk bekerja, belajar, apalagi memegang jabatan publik di pemerintahan.
Anak perempuan tidak bisa mengakses pendidikan formal di sekolah menengah dan universitas, perempuan dewasa dilarang bekerja di sebagian sektor, serta dilarang menggunakan taman, pusat kebugaran, hingga salon kecantikan pun ikut ditutup. Taliban bahkan menerbitkan Undang-Undang yang melarang perempuan bersuara di depan umum.

Bread & Roses kisahkan kehidupan perempuan di Afghanistan

Perempuan di Afghanistan. Foto: REUTERS/Ali Khara
Melihat peliknya kondisi perempuan di Afghanistan, Jennifer dan Malala berinisiatif untuk mendukung perlawanan mereka lewat sebuah dokumentasi penting. Keduanya bekerja sama dengan sutradara di Afghanistan, Sahra Mani yang kemudian bertugas untuk mengumpulkan rekaman dari perempuan-perempuan yang dikenalnya saat melawan pemerintahan Taliban sejak 2021.
ADVERTISEMENT
Film “Bread & Roses” menceritakan pengalaman tiga perempuan dalam beberapa bulan setelah jatuhnya ibu kota Afghanistan, Kabul usai kembalinya Taliban.
Mulai dari Zahra, seorang dokter gigi yang dipaksa untuk menutup praktiknya. Kemudian Taranom, aktivis yang bersembunyi di kota dekat perbatasan Afghanistan dan Pakistan. Ada pula Sharifa, seorang pegawai pemerintah yang diberhentikan secara paksa dan harus menjalani kehidupan mencekam bersama keluarga.
Kini film “Bread & Roses” yang diproduksi perusahaan Jennifer, Excellent Cadaver sudah bisa disaksikan di Apple TV+ dan telah menggaungkan suara perempuan Afghanistan ke seluruh dunia.

Film ini bentuk solidaritas Jennifer kepada perempuan Afghanistan

Perempuan di Afghanistan. Foto: Stringer/REUTERS
Malala yang juga produser eksekutif “Bread & Roses” mengungkapkan bahwa peran Jennifer dalam produksi ini merupakan bentuk solidaritasnya untuk perempuan Afghanistan, yang sebaiknya juga ditiru oleh banyak perempuan lain secara global.
ADVERTISEMENT
“Itu adalah pesan bahwa perempuan di seluruh dunia bersatu dengan perempuan dan anak perempuan di Afghanistan dalam perjuangan mereka melawan penindasan Taliban. Dokumenter ini juga sangat penting karena Taliban berusaha membungkam perempuan Afghanistan,” ujar Malala seperti dikutip dari People.
Sementara itu, lewat film ini, Jennifer ingin agar dunia tidak melupakan bagaimana hancurnya Afghanistan dan perempuan di sana setelah runtuhnya Kabul pada tahun 2021 lalu.
“Bagian dari kehancuran itu adalah mengetahui bahwa dalam hitungan jam, ini akan hilang dari berita dan orang-orang akan melupakan apa yang terjadi pada rakyat Afghanistan, yang tentu saja itu merupakan keinginan Taliban,” tutur Jennifer.