Jerawat di Vagina, Penyebab dan Cara Mengatasinya

19 Juni 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vagina  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vagina Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jerawat adalah hal yang paling kita hindari karena mengganggu penampilan dan membuat wajah tampak kurang sehat. Tapi sebenarnya jerawat tidak hanya muncul di wajah saja, namun juga di bagian tubuh lain. Meski begitu, tidak tampak dari luar, namun jerawat yang timbul di bagian tubuh lain tetap akan terasa mengganggu dan membuat tidak nyaman. Apalagi jika jerawat timbul di area intim seperti vagina.
ADVERTISEMENT
Seperti di area tubuh lainnya, jerawat di area vagina
Tentunya jerawat di vagina membuat kita tidak nyaman, apalagi kalau terkena gesekkan pada celana dalam atau lipatan paha. Ketika jerawat di vagina muncul Anda tidak perlu langsung panik, karena jerawat di sekitar area genital perempuan adalah kondisi umum yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Mengutip Health, jerawat vagina biasanya terjadi karena folikulitis yaitu folikel rambut meradang karena waxing, bercukur, tidak mengganti pakaian dalam, atau lembap karena celana yang tidak menyerap keringat. Selain itu gaya hidup yang kurang bersih juga bisa menjadi faktor timbulnya jerawat.
"Kelenjar keringat dan folikel rambut di dekat vagina rentan terhadap penumpukan kotoran seperti halnya area tubuh lainnya yang berambut dan berkeringat," kata Sherry Ross, MD, spesialis Obstetri dan Ginekologi yang berbasis di Los Angeles dan penulis Sheo-logy.
ADVERTISEMENT

Bagaimana cara mengatasinya dengan tepat

Ilustrasi cara memakai celana dalam agar vagina tetap sehat. Foto: Shuutterstock
Jika ini terjadi, sebaiknya jangan mencoba memencet jerawat vagina ya, Ladies. Sebab cara itu dapat menyebarkan bakteri dan menjadi infeksi. Lagi pula, area sensitif ini mudah teriritasi dan bisa membuat kondisi jerawat semakin parah.
Menurut dr. Sherry Ross, jerawat di vaginan juga bisa diatas dengan kandungan benzoil peroksida atau asam salisilat yang biasa digunakan untk mengobati jerawat. Namun dr. Sherry memperingatkan untuk tidak memakai obat jerawat terlalu banyak di vagina.
“Pastikan obat hanya dioleskan pada bagian jerawat saja, karena obat-obatan jenis tersebut dapat membuat kulit vagina sangat kering,” jelasnya.
Selain itu, jika kondisi jerawat yang ringan, tidak perlu dirawat karena akan hilang sendiri. Namun bila kondisi jerawat di vagina semakin memburuk sebaiknya Anda konsultasikan pada dokter.
ADVERTISEMENT
Hal yang perlu diingat Ladies, jika Anda kerap mencukur bulu bagian area sensitif ini, jangan lupa untuk membersihkannya sebelum dan sesudah mencukurnya. Saat sedang menstruasi jangan lupa pula untuk sering mengganti pembalut.
--
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.