Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jerawat Hormonal vs Jerawat Bakteri, Ketahui Perbedaan & Kiat Mengatasinya
13 Januari 2023 8:40 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Byrdie, munculnya jerawat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan kadar hormon, penumpukan bakteri yang ada di pori-pori, hingga peradangan kulit . Lantas, jenis jerawat apa yang kamu alami?
Untuk membantu kamu mengetahui jenis jerawat hormonal maupun bakteri yang kerap terjadi, berikut ini kumparanWOMAN rangkum jawabannya dari Byrdie. Yuk, simak selengkapnya, Ladies!
Apa itu jerawat hormonal?
Pemicu jerawat hormonal adalah fluktuasi hormonal yang terjadi sepanjang manusia hidup, yakni peristiwa ovulasi, menstruasi, kehamilan, menopause, atau jika kamu memiliki kondisi medis lainnya seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Jerawat yang disebabkan oleh hormon ini biasanya muncul dengan jenis kista yang berwarna merah gelap dan lunak. Azadeh Shirazi, dokter kulit bersertifikat di San Diego, California, mengungkapkan, “Jerawat hormonal disebabkan oleh kepekaan kulit terhadap hormon androgen (hormon laki-laki). Androgen merangsang kelenjar minyak yang menghasilkan produksi minyak secara berlebihan.”
ADVERTISEMENT
Tingginya kadar minyak di kulit inilah yang memperparah bakteri penyebab jerawat. Akhirnya, jerawat hormonal akan muncul secara masif dan dapat menyumbat pori-pori.
Mengenal jerawat bakteri
Sebenarnya, jerawat bakteri bukanlah bentuk sebenarnya dari jerawat itu sendiri, melainkan karena adanya kombinasi pertumbuhan bakteri yang berlebihan, pembengkakan, dan peningkatan produksi sebum kulit.
Menurut ahli kulit Sharazi, jerawat bakteri ini merupakan reaksi inflamasi yang ada di sekitar pori-pori dan folikel rambut, yang disebabkan oleh kombinasi dari bakteri dan faktor lainnya. Kulit dihuni oleh berbagai organisme yang yang terdiri dari jamur dan bakteri. Ini adalah hal yang normal bagi kulit, ya, Ladies.
Cara mengenali jerawat hormonal dan jerawat bakteri
Tips untuk mengenali jenis jerawat yang kamu alami adalah dengan memperhatikan pola yang terjadi pada kulit, Ladies. Cek kapan jerawat kamu dalam kondisi yang sedang parah. Bila jerawat kambuh pada titik-titik tertentu, seperti saat menstruasi atau pada saat hormon sedang tidak seimbang, maka kemungkinan besarnya kamu mengalami jerawat hormonal.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, biasanya beberapa masalah jerawat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Akan tetapi, kondisinya diperparah oleh faktor lain seperti bakteri yang dapat berkembang menjadi komedo, benjolan yang mirip kista, atau penghalang pada folikel rambut.
Meskipun penting untuk mengetahui jenis jerawat yang kamu alami sendiri, tapi cara terbaik untuk menentukan jenis jerawat yang dihadapi adalah dengan menemui dokter kulit. Selain mengetahui jenis jerawat, kamu akan mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, dan kelengkapan kondisi jerawat yang kamu alami.
Tips mengobati jerawat hormonal dan jerawat bakteri
Ladies, jerawat hormonal dapat diobati dengan beberapa cara. Di antaranya adalah dengan menggunakan obat antiinflamasi topikal, pil KB, retinoid, antibiotik oral atau topikal, asam glikolat, asam salisilat, dan benzoil peroksida.
ADVERTISEMENT
1. Cara mengobati jerawat hormonal
Untuk mengobati jerawat hormonal, kamu bisa mencoba menggunakan spironolakton, konsisten dengan rutinitas perawatan kulit, memakai pelembap, menggunakan produk nonkomedogenik, perawatan topikal dan memperbaiki gaya hidup.
2. Cara mengobati jerawat yang disebabkan oleh bakteri
Ada perbedaan untuk mengobati jerawat bakteri, Ladies. Kamu bisa menggunakan benzoil peroksida, retinoid, hingga antibiotik. Pastikan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mendapatkan obat tersebut atau dengan resep dokter.
Ladies, itu dia perbedaan jerawat hormonal dan bakteri yang perlu kamu ketahui. Nah, sekarang, kamu bisa memperbaiki kondisi kulit lebih optimal.