Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Jumlah Perempuan Milenial & Gen Z yang Tak Ingin Punya Anak Meningkat, Kenapa?
28 Februari 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ladies, sejak beberapa tahun terakhir, istilah childfree semakin banyak dicari di mesin pencarian daring. Lewat analisis tren di Google Trends selama lima tahun terakhir, pencarian istilah ini paling tinggi terjadi di Februari 2023. Tren childfree atau keputusan untuk tidak punya anak ini tak cuma ramai diperbincangkan di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Menurut CBS, riset yang dilakukan oleh Pew Research Center pada 2021 menunjukkan bahwa semakin banyak perempuan milenial dan Gen Z di Amerika Serikat yang memutuskan untuk tidak punya anak. Keputusan ini mereka ambil secara sukarela.
Riset yang dilakukan oleh Pew Research Center itu mengungkap, 44 persen orang berusia 18–49 mengatakan, sangat kecil kemungkinan mereka untuk ingin punya anak. Survei ini mencatat adanya kenaikan jika dibandingkan dengan 2018 lalu, di mana hanya 37 persen yang mengatakan mereka tidak ingin punya anak. Kemudian, 74 persen orang dewasa usia di bawah 50 tahun yang sudah punya anak mengatakan, mereka tak mau lagi menambah jumlah anak.
Apa alasan mereka tidak ingin punya anak? Para responden memberikan jawaban yang berbeda-beda. 19 persen mengatakan, mereka tak ingin punya anak dengan alasan masalah kesehatan. Sementara itu, 17 persen menjadikan kondisi finansial sebagai alasan mereka childfree. Kemudian, 15 persen mengatakan, mereka memilih tak punya anak karena tidak memiliki pasangan.
ADVERTISEMENT
Ada juga yang mengatakan bahwa situasi dunia saat ini, masalah lingkungan dan perubahan iklim, serta keputusan pasangan menyebabkan mereka memilih untuk tak punya anak.
Dilansir CBS, seorang perempuan bernama Cecile Palacios berpendapat, ia merasa bisa hidup dengan lebih maksimal jika ia tidak memiliki anak. Meski begitu, Cecile menegaskan bahwa menjadi seorang ibu adalah suatu hal yang sangat bermakna.
“Saya paham bahwa menjadi seorang ibu adalah perjalanan yang sakral, tetapi motherhood bukan untuk semua orang,” ucapnya dalam video TikTok yang ia unggah, sebagaimana dikutip dari CBS.
Selain itu, mulai ada perubahan pada pola pikir masyarakat soal anak. Dulu, menikah dan punya anak dianggap sebagai tolok ukur kesuksesan hidup seseorang. Oleh sebab itu, seseorang yang tidak punya anak dianggap “kurang sukses” dalam hidup.
ADVERTISEMENT
“Selama berdekade, ada asumsi bahwa untuk menjadi orang dewasa dalam budaya kita, kita harus menikah dan harus punya anak. Menurut saya, sekarang asumsi tersebut mulai ditinggalkan,” kata Dekan Ilmu Sosial di NYU Abu Dhabi, Dr Paula England.