Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kalis Mardiasih Ungkap Kisah Lamaran Sederhananya, Fokus pada Keintiman Keluarga
18 Juni 2022 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 12 Juli 2022 9:09 WIB
ADVERTISEMENT
Penulis & Gender Equality Campaigner, Kalis Mardiasi h baru-baru ini membagikan kisah lamarannya yang sederhana dengan suaminya, Agus Mulyadi. Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Instagram pribadinya (@kalis.mardiasih).
ADVERTISEMENT
“Hari ini saya menerima ratusan balasan pesan Story acara lamaran yang biasa saja. Lamaran @agusmagelangan bawa kerdus indomie isi rengginang & jenang homemade by mertua tersayang,” tulis Kalis dalam unggahannya pada Jumat (19/6).
Kepada kumparanWOMAN, Kalis pun mengungkapkan bahwa memang lamarannya diadakan secara tradisional ala Jawa Tengah. Di momen lamaran tersebut, terjadi pertemuan dua keluarga besar.
“Agus dan keluarganya datang dari Magelang. Ibunya bikin jenang, rengginang homemade dan, beberapa jajanan lainnya. Jadi hantarannya tuh yang masih masak sendiri ala orang kampung. Bawa buah-buahan. Bukan barang-barang dekoratif kayak jaman sekarang. Biasanya sayur-mayur dan hasil panen juga. Kalau yang masih sekota, biasanya malah masih bawa ayam,” ungkap Kalis dalam wawancara secara virtual.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia juga menceritakan bahwa keluarganya juga menyambutnya dengan masakan rumah dan tidak pakai katering. “Disambut di musola rumah. Prosesinya ya Bapaknya Agus ngomong ke Bapakku kalau anak laki-lakinya ingin menikahiku. Sebulan kemudian, gantian keluarga kami yang berkunjung dari Blora ke Magelang,” tutur Kalis.
Dalam unggahannya pun, Kalis pun mendapatkan banyak komentar terkait lamaran sederhananya yang berbeda dengan tren belakangan ini. Banyak yang memberikan komentar positif terkait pandangan Kalis.
Ia pun menegaskan, “Kalau kamu merasa semua orang di dunia ini hajatan lamaran sampai pernikahannya tuh serba WOW sampai live di televisi bagai drama opera sabun, itu salah! Mereka itu minoritas! Sebab yang mayoritas adalah kita semua yang kisah cintanya melewati banyak patah hati, lika-liku kepentok restu, keterbatasan finansial, perbedaan visi misi, yang berujung pada beberapa perayaan hidup yang sebetulnya biasa-biasa saja.”
ADVERTISEMENT
Menurut Kalis, nilai yang ingin dikedepankan oleh dirinya dan suaminya saat mengadakan lamaran ketika itu adalah mereka tidak mau memaksakan kehendak untuk menggelar lamaran instagrammable seperti sekarang.
“Karena kami juga menikmati substansi silaturahmi engagement day tradisional dan keintiman obrolan dua keluarga saat bertemu. Jadi acara ngobrolnya yang panjang, terus bisa nge-blend bercanda-canda antar dua keluarga gitu. Murah, sederhana, tapi intim,” tuturnya kepada kumparanWOMAN.