Kampanye #SpeakUpforLove Closeup, Bantu Generasi Muda Lebih Yakin Menjalin Cinta

11 Agustus 2022 19:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampanye #SpeakUpforLove Closeup. Foto: Alchemy PR/Unilever Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye #SpeakUpforLove Closeup. Foto: Alchemy PR/Unilever Indonesia
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi muda yang sudah mengalami era digitalisasi, rupanya dalam memilih pasangan masih ada standar tertentu yang datang dari keluarga maupun lingkungan. Biasanya, stigma yang begitu melekat di masyarakat adalah perkara 'Bibit, bebet, dan bobot’. Filosofi tersebut merupakan istilah yang telah digunakan turun temurun untuk memilih pasangan hidup dalam budaya masyarakat Indonesia.
Kampanye #SpeakUpforLove Closeup, Distya Tarworo Endri Head of Marketing Oral Care Category PT Unilever Indonesia. Foto: Alchemy PR/Unilever Indonesia
"Closeup punya tujuan menginspirasi pasangan muda untuk mengubah mutual attraction menjadi action, bebas dari keraguan diri atau penilaian orang lain. Karena filosofi bibit, bebet, bobot masih jadi kriteria yang turun temurun dipergunakan keluarga dalam menentukan calon pasangan. Filosofi ini tak jarang membuat banyak pasangan terpaksa menyudahi hubungan karena merasa tidak mampu memenuhi harapan dari keluarga maupun lingkungan," ungkap Distya Tarworo Endri sebagai Head of Marketing Oral Care Category PT Unilever Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bibit, bobot, dan bebet sendiri merupakan istilah untuk menimbang asal usul, latar belakang ekonomi keluarga, serta pendidikan dan keahlian calon pasangan. Namun, seiring berjalannya waktu, filosofi ini perlahan telah berubah. Sebagian dari kita pun tak lagi menjadikan tiga hal ini sebagai acuan utama dalam mencari pasangan.
Sebagai brand yang mendukung generasi muda, topik mengenai bibit, bobot, dan bebet ini cukup menarik perhatian Closeup, merek pasta gigi gel dari PT Unilever. Oleh karena itu, Closeup kembali menghadirkan kampanye #SpeakUpforLove pada Selasa (9/8). Sebelumnya, kampanye ini secara konsisten telah digencarkan oleh Closeup sejak 2020.
Terkait kampanye ini, Closeup telah melakukan studi kualitatif dan kuantitatif yang melibatkan lebih dari 160 orang responden dari berbagai wilayah Indonesia. Partisipan yang terlibat terdiri dari orang tua, generasi muda yang sedang menjalani hubungan, hingga yang masih single.
ADVERTISEMENT
Hasil studi menunjukkan bahwa 5 dari 10 orang menginginkan makna bibit, bebet, bobot yang lebih baru dan relevan dengan lika-liku percintaan masa kini.
“Studi memperlihatkan bahwa kriteria generasi muda dalam memilih pasangan telah mengalami pergeseran. Mereka lebih mendambakan chemistry secara interpersonal, pemikiran yang luas, dan visi yang sejalan. Usia yang sepantar, latar belakang ekonomi, dan persamaan suku atau ras kini kurang diprioritaskan,” ujar Distya.

Makna baru filosofi bibit, bobot, bebet dari Closeup

Kampanye #SpeakUpforLove Closeup. Foto: Alchemy PR/Unilever Indonesia
Kampanye #SpeakUpforLove ini diharapkan bisa membuat pemikiran para generasi muda menjadi terbuka mengenai filosofi bibit, bobot, bebet. Mereka meyakini, istilah tersebut bisa bertransformasi menjadi 'Berbeda bertumbuh bersama'. Kalimat ini dianggap bisa membuat generasi muda lebih percaya diri dalam menjalani hubungan cinta.
ADVERTISEMENT
Kampanye #SpeakUpforLove Closeup, Psikolog Pingkan Rumondor. Foto: Alchemy PR/Unilever Indonesia
“Kaum dewasa muda kini punya kesempatan untuk menyampaikan perspektif tentang pasangan pilihan, sehingga diperlukan penyelerasan pandangan antara pasangan, keluarga dan masyarakat. Bagaimanapun, pandangan masyarakat memang penting karena turut membentuk pendapat pasangan dan keluarga mengenai pemilihan pasangan hidup,” ungkap Pingkan.
Jadi inilah bibit, bebet, bobot versi terbaru dari Closeup:

Bibit

Menurut Closeup, asal-usul seseorang seharusnya tidak dijadikan sebagai stereotip ketika mencari pasangan. Closeup meyakini bahwa hubungan yang sehat bisa didapatkan ketika kita memiliki lingkungan atau support system yang mendorong kita untuk bertumbuh.

Bebet

Selanjutnya, Closeup ingin mendorong generasi muda untuk lebih menyadari bahwa latar belakang ekonomi keluarga bukan hal yang menjanjikan. Tapi hal paling penting, atau yang seharusnya menjadi bebet adalah kemampuan seseorang untuk berkembang.
ADVERTISEMENT

Bobot

Kalau dulu bobot menjadi takaran menilai latar belakang pendidikan dan keahlian calon pasangan, kini menurut Closeup itu sudah kurang relevan. Visi dan tujuan yang sama dengan pasangan adalah hal yang harus lebih diperhatikan.

Rilis web series dan koleksi edisi terbatas untuk kampanye #SpeakUpforLove

Kampanye #SpeakUpforLove Closeup. Foto: Alchemy PR/Unilever Indonesia
Selain kampanye, Closeup juga telah merilis tayangan web series #SpeakUpforLove di Tiktok dan Instagram @CloseupID. Web series tersebut bercerita tentang tantangan yang dihadapi tiga pasangan muda dalam menjalani hubungan. Ditonton oleh lebih dari 50.000 orang, web series #SpeakUpforLove rupanya mendapat respons positif dari masyarakat karena kisah cukup relevan.
Kampanye #SpeakUpforLove Closeup. Foto: Alchemy PR/Unilever Indonesia
Selanjutnya, Closeup juga akan meluncurkan kemasan #SpeakUpforLove limited edition pada pertengahan Agustus mendatang. Kemasan edisi spesial ini menampilkan ilustrasi dan pesan unik tentang pasangan muda yang menjalani hubungan dan cara mereka mengatasi tantangan karena persamaan tujuan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam waktu dekat Closeup juga meluncurkan website yang akan menjadi wadah aman bagi generasi muda untuk mencari dan berbagi inspirasi dalam menjalani hubungan cinta.