Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Botox Wajah?

12 November 2024 13:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan lakukan prosedur kecantikan filler dan botox. Foto: Chokniti-Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan lakukan prosedur kecantikan filler dan botox. Foto: Chokniti-Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Botox atau botulinum toxin telah menjadi salah satu prosedur kecantikan yang paling populer untuk mengurangi tanda-tanda penuaan dini, terutama kerutan di sekitar mata, dahi, dan area wajah lainnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun hasilnya bisa sangat memuaskan, ternyata masih banyak orang yang masih bingung tentang kapan waktu yang tepat untuk memulai perawatan ini. Apakah kamu salah satunya juga, Ladies?
Banyak orang yang bertanya-tanya mengenai adakah usia yang ideal untuk melakukan botox? Atau apakah ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan? Benarkah melakukan botox di atas usia 30 tahun sudah tidak efektif lagi?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kali ini kumparanWoman akan membahas lebih lanjut mengenai perawatan botox, Ladies. Termasuk soal kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan Botox pada wajah dan apa saja yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. Simak ya!

Melihat cara kerja botox untuk atasi kerutan wajah

Ilustrasi suntik botox. Foto: Shutterstock
Botox bekerja dengan cara menghambat sinyal saraf yang menyebabkan otot berkontraksi. Ketika otot tidak bergerak, kulit di atasnya akan lebih halus dan kerutan pun bisa berkurang.
ADVERTISEMENT
Namun tidak semua jenis kerutan bisa diatasi dengan botox, Ladies. Dermatologis Ristra Clinic dr. Irwan Batubara, M.Sc, Sp.DVE menjelaskan botox sejatinya memiliki fungsi utama untuk meminimalkan atau memudarkan kerutan dinamis atau dinamic wrinkle, yaitu kerutan yang disebabkan oleh pergerakan otot wajah seperti mengerutkan dahi, tersenyum, atau tertawa.
Dinamic wrinkle ini menurut Irwan apabila dibiarkan, dapat jadi permanen atau yang disebut static wrinkle.
“Artinya orang yang tidak berekspresi, tidak bermimik, kerutannya sudah muncul. Nah botox ini gunanya untuk melemaskan otot-otot wajah, untuk mengurangi atau menghilangkan dinamic wrinkle sebelum kerutan menjadi static wrinkle,” ujar Irwan kepada kumparanWoman, Selasa (5/11).
“Saat sudah jadi static wrinkle sebenarnya bukan tempat kerjanya botox lagi. Jadi botox itu untuk menghilangkan dinamic wrinkle,” lanjut Irwan.
ADVERTISEMENT
Lalu, kapan sih biasanya terjadi dinamic wrinkle di wajah? Menurut Irwan, kerutan mulai muncul saat seseorang masuk dalam usia dewasa muda atau sekitar di umur 25 sampai 30 tahun. Apabila botox dilakukan pada rentang usia tersebut, maka prosedur perawatan ini akan membantu mencegah otot-otot wajah berkontraksi berlebihan, sehingga memberikan hasil yang lebih halus dan alami pada kulit.
“Jadi fungsi botox bukan hanya untuk menghilangkan kerutan saat ini, tapi juga mencegah kerutan dinamis menjadi static wrinkle di kemudian hari,” ujar Irwan.

Botox di usia 40 tahun tidak lagi efektif atasi kerutan

Ilustrasi perempuan lakukan prosedur kecantikan filler dan botox. Foto: Prostock-studio/Shutterstock
Secara umum, sebetulnya tidak ada batasan usia yang menentukan kapan seseorang boleh atau tidak boleh menjalani botox. Namun, ada beberapa pertimbangan yang dapat membantu kamu menentukan waktu yang tepat, Ladies.
ADVERTISEMENT
Menurut Irwan, dari sisi dermatologis, usia 20-an sampai 30-an bisa menjadi waktu yang ideal untuk mulai melakukan botox, terutama untuk pencegahan. Pada usia ini, garis halus dan kerutan mungkin belum terlalu terlihat, tetapi penggunaan Botox dapat membantu mencegah terbentuknya kerutan lebih dalam di masa depan. Prosedur ini berfungsi untuk "melatih" otot wajah agar tidak bergerak berlebihan, sehingga kerutan dinamis bisa dihindari sebelum muncul.
Sementara di usia 40-an, kebanyakan orang mulai melihat tanda-tanda penuaan yang lebih jelas, seperti garis senyum yang lebih dalam, kerutan di dahi, dan kerutan di sekitar mata. Pada titik ini, botox masih sangat efektif untuk mengurangi kerutan dan memberikan hasil yang tampak lebih muda dan segar.
Namun, jika kerutan sudah sangat dalam, efek Botox mungkin tidak bisa sepenuhnya menghilangkan garis-garis tersebut, dan perawatan tambahan bisa dibutuhkan untuk mencapai hasil optimal.
ADVERTISEMENT
“Kalau udah terjadi static wrinkle, kondisinya akan semakin kompleks. Artinya di bawah kulit yang terjadi kerutan itu pertama sudah terjadi kerusakan kolagen, elastisitas, dan sudah terjadi kerusakan barrier kulit. Kalau sudah terjadi kondisi itu, tindakannya tidak cukup botox. Biasanya harus dikombinasikan,” ujar Irwan.
Kombinasi yang dimaksud misalnya, untuk memperbaiki kualitas kulit, kita bisa menggunakan skinbooster. Sementara untuk melemaskan aktivitas otot yang berlebih, kita bisa melakukan prosedur botox. Lalu untuk mempercepat regenerasi kulit, bisa dengan menggunakan facial atau chemical peeling.

Mencegah kerutan tanpa harus botox, bisakah?

Ilustrasi perempuan lakukan prosedur kecantikan filler dan botox. Foto: Chokniti-Studio/Shutterstock
Ladies, apakah kamu ingin mencegah munculnya kerutan, tapi masih enggan menjajal treatment botox? Jika ya, ada salah satu tips yang bisa kamu jajal.
Namun sebelumnya, kamu harus memahami dulu bahwa kerutan lebih rentan terjadi pada kondisi kulit yang kering dibandingkan kulit berminyak. Ini artinya, menurut Irwan, langkah paling tepat untuk mencegah timbulnya kerutan adalah dengan selalu menjaga kelembaban kulit.
ADVERTISEMENT
Kulit manusia, sedianya memiliki Natural Moisturizing Factor (NMF) yang bertugas menjaga kelembapan alami kulit dari dalam. NMF ini menurut Irwan, terdiri dari zat atau bahan bernama ceramide.
“Orang-orang yang cenderung memiliki produksi NMf relatif lebih rendah artinya harus digantikan dengan pelembab dari luar. NMf itu terdiri dari zat atau bahan yang namanya ceramide. Jadi kalau mau mencegah kerutan, pilihlah pelembab dengan kandungan utama ceramide,” ujar Irwan.
Sebab, ceramide berperan penting dalam membentuk skin barrier yang menjaga kelembapan kulit serta mencegah hilangnya kadar air (trans-epidermal water loss atau TEWL), sehingga kulit tetap terhidrasi. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung tampak lebih kenyal dan tampak lebih muda.