Kapan Waktu yang Tepat untuk Reapply Sunscreen?

26 September 2022 10:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sunscreen Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sunscreen Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, apakah kamu ingin memiliki kulit sehat? Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah memakai sunscreen setiap hari, terutama bagi kamu yang memiliki banyak aktivitas di luar ruangan.
ADVERTISEMENT
Sunscreen berguna untuk melindungi kulit dari dampak buruk sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Kalian tentu tahu bahwa sinar matahari bisa menimbulkan tanda-tanda penuaan dini, seperti keriput, garis-garis halus, hingga risiko kanker kulit.
Mengutip WebMD, bahan aktif dalam sunscreen bisa menyerap radiasi UV dari sinar matahari sehingga tidak masuk ke dalam lapisan kulit. Ada berbagai jenis sunscreen yang tersedia, di antaranya dalam bentuk krim, lotion, gel, stick, spray, hingga lip balm.
Sayangnya, masih banyak yang keliru mengenai penggunaan sunscreen. Beberapa orang menggunakan sunscreen hanya satu kali sehari sebelum ke luar rumah. Padahal sunscreen harus diaplikasikan kembali (reapply) dalam waktu beberapa jam setelah penggunaan pertama.

Lantas, sebenarnya berapa lama sunscreen bekerja efektif di kulit sehingga harus reapply?

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Primaya Evasari Hospital dr. Matahari Arsy Sp.KK menjelaskan bahwa waktu reapply sunscreen dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Skala warna kulit

Faktor pertama yang memengaruhi waktu reapply sunscreen itu dilihat dari skala warna kulit Fitzpatrick. Skala ini terdiri dari tipe satu hingga enam dari yang tipe terang sampai yang sangat gelap.
“Untuk reapply sunscreen itu ada beberapa faktor yang memengaruhi. Pertama itu dilihat dari skala warna kulit Fitzpatrick. Kalau kulitnya semakin terang itu akan lebih berisiko merasakan dampak buruk darii sinar UV-nya,” kata Matahari kepada kumparanWOMAN.
Ilustrasi perempuan beragam. Foto: puhhha/Shutterstock
Matahari menjelaskan semakin cerah warna kulit, semakin membutuhkan SPF yang lebih tinggi karena memiliki sedikit pigmen yang menyebabkan kulit mudah terbakar atau sunburn. Tidak hanya itu, mereka yang memiliki warna kulit cerah juga harus lebih sering reapply sunscreen agar tidak mengalami masalah akibat paparan sinar ultraviolet.
ADVERTISEMENT

2. Kadar paparan sinar matahari

Faktor selanjutnya adalah kadar paparan sinar matahari yang mengenai kulit. Apabila melakukan aktivitas di luar ruangan, kamu harus lebih sering reapply sunscreen dibandingkan yang kerja di dalam ruangan.
“Dipengaruhi juga oleh faktor lain, misalnya kadar sinar UV ke ruangan kita itu berapa banyak, berapa energi UV yang mengenai kulit,” paparnya.

3. Minimal Erythema Dose (MED)

“Kemudian dipengaruhi lagi oleh Minimal Erythema Dose (MED). Ini merupakan jangka waktu di mana kulit seseorang terbakar kalau mendapat pajanan sinar UV,” imbuhnya.
Ilustrasi traveler mengaplikasikan sunblock saat hendak berjemur di pantai. Foto: Shutterstock
Setiap orang tentu memiliki reaksi yang berbeda-beda. Namun untuk warna kulit Indonesia, Matahari mengatakan butuh waktu sekitar dua jam untuk reapply sunscreen agar tidak terkena sunburn.

4. Jenis aktivitas yang dilakukan

Tingkat aktivitas juga bisa memengaruhi jangka waktu reapply sunscreen. Jika sering beraktivitas berat hingga tubuh mengeluarkan keringat, kamu harus sering reapply sunscreen. Pasalnya sunscreen bisa bergeser saat terkena air sehingga bisa mengganggu efektivitasnya dalam menangkal sinar UV.
ADVERTISEMENT
“Tergantung aktivitasnya juga, misalnya aktivitas berkeringat atau berenang. Ada beberapa sunscreen yang bisa terbasuh oleh keringat atau tergosok dengan mudah sehingga kulit tidak mendapat perlindungan dari sunscreen,” ucapnya.
Matahari pun mengimbau untuk memilih jenis sunscreen yang waterproof agar bisa digunakan saat beraktivitas, termasuk yang mengeluarkan keringat, seperti berolahraga atau berenang.

Benarkah jumlah SPF menunjukkan ketahanan sunscreen terhadap sinar UV?

Sun Protection Factor atau (SPF) merupakan suatu pengukuran jangka waktu kulit bereaksi terhadap paparan sinar matahari hingga terjadi sunburn.
Ilustrasi Perempuan Berjemur di bawah Sinar Matahari Foto: Dok. Shuttertsock
“Misalnya si A kalau tidak pake sunscreen itu kulitnya membutuhkan waktu untuk terbakar selama 10 menit, tapi kalau pakai sunscreen dengan SPF 15, itu dia akan terbakar kalau 150 menit karena jumlah SPF 15 dikali 10 menit tadi,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Matahari kembali menegaskan bahwa setiap orang memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap paparan sinar UV.
“Namun, untuk tipe kulit untuk orang Indonesia itu disarankan untuk menggunakan sunscreen dengan SPF 30 dan reapply setiap dua jam sekali, karena sudah disesuaikan dengan kadar sinar matahari di Indonesia,” terangnya.
Ia melanjutkan, “Sebenarnya SPF itu pengukuran proteksi untuk UV B saja, kalau UV A pakai PA alias Protection Grade of UVA. Jadi SPF itu makin tinggi menggambarkan ketahanan sunscreen bisa melindungi kulit kita dari paparan UV B.”
Ilustrasi memakai sunscreen. Foto: Me dia/Shutterstock
Matahari kembali mengingatkan untuk reapply sunscreen setiap kulit terbilas air. Selain itu, jika kamu merasa sunscreen sudah terhapus atau tergeser, tidak ada salahnya untuk kembali mengaplikasikan sunscreen demi memberikan perlindungan kulit.
ADVERTISEMENT
Jadi, itu tadi penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk reapply sunscreen, Ladies. Memakai sunscreen sangat penting untuk menjaga kesehatan kamu.