Kata 7 Perempuan tentang Perselingkuhan

25 Juni 2019 18:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi selingkuh Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi selingkuh Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kesetiaan, kebahagiaan, dan kejujuran menjadi harapan yang diinginkan ketika menjalani suatu hubungan bersama pasangan. Hubungan yang membuat Anda nyaman dan saling percaya menumbuhkan rasa bahagia dan bangga terhadap pasangan.
ADVERTISEMENT
Tetapi apa jadinya jika semua itu tak terjadi? Mengetahui pasangan Anda berbohong pada hal sepele saja sudah membuat sedih, apalagi jika menemukan kenyataan bahwa pasangan melakukan perselingkuhan.
Kenyataan itu akan sangat pahit diterima jika Anda sangat mencintainya. Namun, setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap perselingkuhan. Ada yang memaafkan, ada pula yang langsung tidak kasih ampun.
Seperti apa tanggapan perempuan tentang perselingkuhan? kumparanWOMAN bertanya soal perselingkuhan pada 7 perempuan dari berbagai profesi. Begini kata mereka;
Vera (26), Corporate Secretary & Legal Staff
"Kalau si perempuan atau lelaki tidak membukakan ‘pintu’ pasti tidak akan ada celah untuk orang ketiga masuk. Selingkuh tidak bisa menyalahkan satu pihak, kita harus bisa melihat kedua sisi. Mungkin si perempuan punya kekurangan yang membuat si laki-laki bosan atau sebaliknya. Biasanya selingkuh terjadi karena faktor bosan, habit, atau mencari kekurangan pasangannya. Tapi ada saja perempuan yang memaafkan laki-laki yang suka selingkuh."
ADVERTISEMENT
Ayu (28), Makeup Artist.
"Selingkuh punya banyak faktor. Merasa tertantang, iseng terus ketagihan, atau mencari apa yang tidak dimiliki pasangan di diri orang lain. Tapi kalau komunikasi kedua pasangan lancar dan terbuka, saya rasa tidak akan terjadi selingkuh. Saya tidak mau munafik, meski kenyataan itu menyakitkan, kalau masih cinta lalu dia selingkuh, saya akan berikan kesempatan kedua karena saya yakin orang pasti mau berubah. Meskipun terkadang laki-laki merasa bangga kalau mereka bisa selingkuh."
Nanda (25), Entrepreneur.
"Orang yang berselingkuh itu egois. Tidak bisa menerima kekurangan pasangannya, hanya memikirkan perasaan sendiri, mementingkan kebahagiaan sendiri. Intinya orang yang berselingkuh itu tidak siap untuk menjalankan hubungan pernikahan bahkan pacaran. Setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga dia yang selingkuh pasti punya kekurangan. Jadi itu sangat egois."
Ilustrasi pasangan selingkuh. Foto: Shutterstock
Tami (24) Relationship Manager.
ADVERTISEMENT
"Selingkuh hanya untuk orang yang tidak bersyukur dan serakah. Apapun alasan di baliknya tetap salah. Mau itu karena bosan, pasangan tidak pengertian, atau bahkan alasan lain seperti selingkuhannya lebih tampan atau cantik. Biasanya selingkuh ini habit. Sekali selingkuh akan selingkuh lagi. Memang dasarnya selingkuh ini dilakukan bagi mereka yang murahan."
Wida, (27) Public Relations.
"Saya tidak setuju dengan perselingkuhan. Kalau saya diselingkuhi, saya akan marah dan bicarakan masalah ini. Sepertinya saya tidak mau memaafkan karena sekali selingkuh akan bisa selingkuh lagi."
Fika, (30) Pramugari.
"Orang selingkuh itu sebenarnya wajar-wajar saja. Asal, masih dalam hubungan pacaran. Beda cerita kalau sudah menikah. Orang selingkuh itu didasarkan oleh beberapa faktor. Contoh: bosan, rasa penasaran, dan memang menemukan orang yang jauh lebih baik dibanding pacar kita. Kalau bagi saya, selingkuh itu iseng."
ADVERTISEMENT
Gita, (25) Business Development Executive
Selingkuh itu hal yang dilakukan sama seorang pecundang. Why? Apapun alasannya dan faktornya semua itu bisa dibicarakan sama pasangan. Selingkuh itu bukan pilihan.
Nah, bagaimana dengan Anda, Ladies? Apa pendapat Anda tentang perselingkuhan?