Kenali 7 Penyebab Keputihan Berlebihan, Termasuk Infeksi Jamur

10 November 2022 9:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keputihan. Foto: GBALLGIGGSPHOTO/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keputihan. Foto: GBALLGIGGSPHOTO/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, tahukah kamu kalau keputihan merupakan salah satu tanda bahwa vagina berada dalam kondisi yang sehat?
ADVERTISEMENT
Ya, mengutip WebMD, keputihan merupakan cairan dari kelenjar di dalam vagina dan leher rahim yang membawa sel-sel mati dan bakteri ke luar tubuh. Keputihan berguna untuk menjaga vagina tetap bersih dan membantu mencegah infeksi.
Jadi jangan khawatir ketika mengalami keputihan, Ladies. Kondisi keputihan yang perlu diperhatikan adalah ketika jumlahnya berlebihan.
Lantas, kira-kira apa saja yang bisa menyebabkan kita alami keputihan berlebihan? Untuk tahu lebih lanjut, kumparanWOMAN telah merangkum informasi lengkapnya berikut ini.

1. Gairah seks

Alasan pertama mengapa kamu mengalami keputihan yang berlebihan karena faktor gairah seksual. Mengutip Medical News Today, gairah seksual bisa memicu beberapa respons fisik dalam tubuh, salah satunya keputihan.
Gairah meningkatkan aliran darah pada organ intim. Akibatnya, pembuluh darah membesar, yang mendorong keluarnya cairan ke permukaan dinding vagina.
ADVERTISEMENT
Keputihan akibat gairah seks ini berwarna bening dan berair dengan tekstur licin. Cairan ini membantu melumasi vagina saat berhubungan seks.
Ilustrasi keputihan. Foto: CGN089/Shutterstock

2. Masa ovulasi

Masa ovulasi juga bisa jadi penyebab keputihan berlebihan. Ini disebabkan karena peningkatan kadar estrogen. Mengutip Mayo Clinic, masa ovulasi pada setiap perempuan berbeda-beda. Namun, secara umum ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum dimulainya periode menstruasi berikutnya.
Keputihan yang keluar saat menjelang dan sesudah masa ovulasi berwarna bening dan licin, mirip seperti putih telur mentah.

3. Ketidakseimbangan hormon

Ketidakseimbangan hormon yang berhubungan dengan stres, diet, atau kondisi medis dapat menyebabkan keputihan yang berlebihan.
Salah satu kondisi ketidaseimbangan hormon adalah Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kondisi ini terjadi karena tingginya kadar hormon pria (androgen) dibandingkan dengan hormon perempuan (estrogen) dalam tubuh. Pada PCOS, perempuan rentan mengalami keputihan dan menstruasi tidak teratur.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi keputihan. Foto: FotoHelin/Shutterstock

4. Vaginitis

Keputihan berlebihan juga bisa disebabkan oleh vaginitis. Vaginitis mengacu pada peradangan yang terjadi pada vagina akibat infeksi atau iritasi karena faktor-faktor seperti melakukan douche, teknik pembersihan vagina dengan cairan dari campuran bahan kimia. Lalu penggunaan pelumas dan mengenakan pakaian dalam yang tidak pas juga bisa jadi penyebab keputihan berlebihan, lho.
Vaginitis dapat menyebabkan keputihan bertekstur kental berwarna putih. Bisa juga menimbulkan keputihan berwarna abu-abu, kuning, atau hijau.
Selain keputihan, gejala lain dari vaginitis juga termasuk bau vagina yang tidak sedap, sensasi gatal atau terbakar pada area genital, kemerahan atau peradangan pada vagina, rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil dan nyeri saat berhubungan seksual.

5. Vaginosis bakterial

Tidak hanya vaginitis, kondisi vaginosis bakterialis juga bisa menyebabkan keputihan. Ini merupakan suatu kondisi yang dihasilkan dari pertumbuhan bakteri secara berlebihan di vagina.
ADVERTISEMENT
Infeksi vagina ini adalah yang paling umum di antara wanita berusia 15 hingga 44 tahun. Penyebab pasti vaginosis bakterial masih belum diketahui secara jelas. Sebab kondisi ini juga bisa terjadi setelah hubungan seksual. Namun, perlu diketahui bahwa vaginosis bakterial bukanlah infeksi menular seksual (IMS).
Keputihan akibat vaginosis bakteri berwarna putih seperti susu atau abu-abu. Beberapa perempuan juga melaporkan bau vagina yang kuat dan amis, terutama setelah berhubungan seksual.
Ilustrasi vagina atau organ kewanitaan. Foto: Doucefleur/Shutterstock

6. Infeksi jamur

Infeksi jamur pada vagina juga bisa menyebabkan keputihan berlebihan. Biasanya ini disebabkan oleh jamur jenis Candida yang rentan menyerang organ intim perempuan. Berdasarkan Medical News Today, hampir 70 persen perempuan di dunia pernah terinfeksi jamur di seluruh tubuh, termasuk bagian vagina sepanjang hidupnya.
ADVERTISEMENT
Gejala yang paling umum dari infeksi jamur vagina adalah rasa gatal yang hebat di vagina dan vulva. Infeksi jamur vagina juga dapat menyebabkan keputihan yang tidak berbau dan teksturnya menggumpal mirip dengan keju cottage.

7. Trikomoniasis

Trikomoniasis merupakan salah satu jenis Infeksi Menular Seksual (IMS) yang bisa menyebabkan keputihan berlebihan. Perempuan dapat menderita trikomoniasis setelah berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki parasit pada organ intimnya.
Meskipun kebanyakan orang yang menderita trikomoniasis tidak mengalami gejala, beberapa mungkin mengalami gatal atau sensasi terbakar di area genital.
Infeksi trikomoniasis juga dapat menyebabkan keputihan berlebih yang berbau busuk atau amis dan berwarna putih, kuning, atau hijau. Mungkin juga lebih tipis dari biasanya.
Nah, itu tadi beberapa penyebab keputihan berlebihan. Jika kamu merasa ada yang tidak normal dengan keputihan yang kamu alami, jangan takut untuk segera berkonsultasi ke dokter ya, Ladies!
ADVERTISEMENT