Kenali Gejala dan Penyebab Menopause Dini pada Perempuan di Bawah 40 Tahun

25 November 2021 8:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menopause dini. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menopause dini. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai perempuan, kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah menopause. Ya, menopause merupakan kondisi yang terjadi pada perempuan saat siklus menstruasinya berhenti. Kebanyakan perempuan mengalami menopause antara usia 45 dan 55 tahun, dengan usia rata-rata sekitar 51 tahun.
ADVERTISEMENT
Namun, mengutip Better Health, sekitar satu persen perempuan di dunia mengalami menopause sebelum usia 40 tahun. Hal ini biasa disebut menopause prematur atau dini.
Dalam beberapa kasus, menopause dini disebabkan oleh operasi pengangkatan ovarium atau dialami perempuan saat melakukan perawatan medis, seperti terapi radiasi dan kemoterapi. Dalam kasus premature ovarian insufficiency (POI), ovarium perempuan secara spontan berhenti memproduksi telur dan penyebabnya tidak ditemukan.
Bagi banyak perempuan, hilangnya kesuburan mereka sangat mengganggu, terutama jika mereka telah merencanakan untuk memiliki anak dan menopause terjadi sebelum mereka mampu memiliki anak.

Gejala menopause dini

Gejala menopause dini sama dengan menopause pada usia biasa. Beberapa gejala menopause yang terjadi pada perempuan, yakni perubahan siklus menstruasi dan menstruasi tidak teratur.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gejala dari menopause dini adalah perubahan suasana hati (mood), gangguan tidur (insomnia), masalah buang air kecil, seperti peningkatan frekuensi buang air kecil atau inkontinensia dan kelembapan vagina menurun.
Kebanyakan perempuan dengan menopause dini akan mengalami periode pasca menopause yang panjang. Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko menopause diri, seperti terapi hormon atau pengobatan hormon yang mungkin berupa pil kontrasepsi dengan kandungan hormon estrogen dan progesteron.
Mereka yang mengalami menopause dini juga bisa melakukan menopause hormone therapy (MHT) dan juga dikenal sebagai hormone replacement therapy (HRT) alias terapi penggantian hormon.
Menopause dini hanya dapat didiagnosis oleh tenaga kesehatan dan melewati sejumlah tes, seperti tes riwayat penyakit, tes darah, dan tes yang dapat menghitung siklus menstruasi. Menopause dini juga meningkatkan risikopenyakit osteoporosis dan kardiovaskular.
ADVERTISEMENT
Penulis: Adonia Bernike Anaya