Kenali Gejala Infeksi Jamur pada Vagina dan Cara Menanganinya

8 Desember 2021 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi infeksi jamur pada vagina. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi infeksi jamur pada vagina. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kalian sering mengalami gatal di area sekitar vagina? Jika ya, kalian sebaiknya waspada terhadap kondisi tersebut. Gatal di sekitar vagina bisa jadi merupakan gejala infeksi jamur. Infeksi jamur pada vagina sebenarnya merupakan iritasi yang ditandai dengan rasa gatal dan keluarnya cairan pada vagina dan vulva.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini juga biasa disebut kandidiasis vagina. Faktanya, infeksi jamur vagina mempengaruhi tiga dari empat perempuan di beberapa fase dalam hidup mereka. Artinya, setiap perempuan mengalami infeksi jamur di sekitar vagina setidaknya satu kali dalam seumur hidupnya.
Lantas, apa penyebab infeksi jamur pada vagina? Mengutip Mayo Clinic, penyebab infeksi jamur pada vagina adalah jamur Candida albicans. Vagina secara alami mengandung jamur dan bakteri tertentu (lactobacillus) yang bertindak untuk mencegah pertumbuhan berlebih dari ragi.
Namun, dalam beberapa kondisi, keseimbangan kandungan tersebut dapat terganggu. Pertumbuhan yang berlebihan dari jamur atau penetrasi jamur di dalam lapisan sel vagina dapat menyebabkan gejala infeksi jamur.
Pertumbuhan jamur yang berlebihan dapat disebabkan oleh penggunaan antibiotik, yang menyebabkan ketidakseimbangan flora alami vagina, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, sistem kekebalan tubuh yang terganggu, dan konsumsi pil kontrasepsi atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen.
ADVERTISEMENT

Gejala infeksi jamur pada vagina

Ada beberapa gejala dari infeksi jamur pada vagina. Mengutip Mayo Clinic, penderita bisa merasakan beberapa gejala infeksi jamur vagina yang khas, seperti gatal dan iritasi pada vagina serta vagina terasa sakit atau panas saat kencing atau berhubungan seksual.
Gejala lainnya, yaitu bagian luar vagina atau vulva kemerahan dan bengkak serta muncul keputihan dengan cairan berwarna putih, kental, dan tidak berbau.
Infeksi jamur vagina tidak termasuk penyakit menular seksual. Namun, ada risiko peningkatan infeksi jamur vagina pada saat aktivitas seksual pertama kali. Ada juga beberapa bukti bahwa infeksi mungkin terkait dengan seks oral genital. Obat-obatan dapat secara efektif mengobati infeksi jamur vagina.
Jika mengalami infeksi jamur berulang, empat atau lebih dalam setahun, kamu perlu segera berkonsultasi dengan dokter, Ladies.
ADVERTISEMENT
Penulis: Adonia Bernike Anaya