Ketahui 5 Hal Buruk yang Terjadi pada Kulit dan Tubuh Jika Malas Ganti Sprei

3 Mei 2020 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hal buruk yang terjadi pada tubuh dan kulit jika tidak rajin ganti sprei. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hal buruk yang terjadi pada tubuh dan kulit jika tidak rajin ganti sprei. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, kapan kamu terakhir kali mencuci sprei tempat tidur? Para ahli menyarankan agar kamu mencuci sprei setidaknya seminggu atau sepuluh hari sekali. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari masalah kulit dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Sebab jika kamu tidak rajin mencuci sprei, bakteri, debu, dan jamur bisa membuat tubuh dan kulit menjadi tidak sehat. Kamu bisa mudah jerawatan, alergi, dan gatal-gatal hingga iritasi karena tungau dan bakteri.
Nah, supaya kamu lebih rajin mencuci sprei, berikut kumparanWOMAN telah merangkum lima hal buruk yang bisa terjadi pada tubuh dan kulit kalau kamu malas mencuci sprei. Apa saja?
Ilustrasi jerawat. Foto: Shutterstock
Jerawatan
Tak bisa dipungkiri, wajah kita merupakan salah satu bagian tubuh yang paling mudah terpapar debu dan kotoran. Tidak hanya saat beraktivitas sehari-hari, tetapi saat sedang tidur juga. Hal ini biasanya disebabkan oleh kotoran dan debu yang menempel pada sarung bantal dan sprei tempat tidur. Jadi kalau kamu tidak rajin mencuci sprei, akibatnya kulit wajah bisa jadi berjerawat, peradangan hingga menunjukkan tanda-tanda penuaan lebih cepat.
ADVERTISEMENT
"Jika tidak rajin mencuci sprei, komedo dan jerawat karena bakteri bisa muncul di wajah. Kotoran dan bakteri pada sprei juga bisa memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada pada wajah meskipun kamu sudah mencuci wajah dengan tepat," ungkap Dr. Elizabeth Tanzi, Dermatplog sekaligus Direktur dari Capital Lazer and Skin Care di Washington D.C.
Untuk itu, ia menyarankan agar kamu mencuci sprei (termasuk sarung bantal dan guling) setidaknya setiap seminggu atau 10 hari sekali agar wajah tidak mudah berjerawat dan timbul komedo.
Iritasi kulit
Pergesekan kulit dan sprei yang terjadi di malam hari saat kita tidur memang tidak bisa dihindari. Jika kamu suka menunda untuk mencuci sprei, bakteri dan kuman yang menempel pada sprei bisa melukai kulit dan menyebabkan iritasi.
ADVERTISEMENT
Apalagi bagi kamu yang suka menggunakan skin care atau produk perawatan kulit yang tidak cepat menyerap. Produknya bisa menempel pada sprei dan menjadi sarang bakteri.
"Selain menjadi tempat bersarangnya bakteri, sprei yang kotor dan menempel pada tubuh selama kamu tidur bisa menyebabkan iritasi kulit," ungkap Dr. Joshua Zeichner, Dermatolog asal New York.
Ia pun menyarankan agar kamu memastikan semua produk yang digunakan sebelum tidur sudah menyerap dengan baik ke dalam kulit. Hal ini bisa membantu kamu untuk terhindar dari iritasi.
Iritasi atau eczema pada kulit. Foto: thinkstock
Infeksi jamur dan bakteri
Ladies, sebagian dari kamu mungkin sering berkeringat saat sedang tidur di malam hari. Nah, keringat tersebut ternyata tidak menguap lho Ladies, tapi justru menempel pada sprei, sarung bantal, guling, atau selimut. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa tempat tidur bisa menjadi tempat 'favorit' bagi jamur.
ADVERTISEMENT
Menurut riset yang dilakukan oleh perusahaan pembuat tempat tidur, Amerisleep, sprei yang jarang diganti hingga lebih dari seminggu memiliki 24.631 bakteri lebih banyak daripada dahan pintu kamar mandi.
Cladosporium merupakan jenis jamur yang banyak tumbuh di tempat tidur yang lembab dan dapat menyebabkan asma, radang paru-paru, dan infeksi jamur yang disebut Onychomycosis, yang dapat menyebabkan jaringan kulit yang tumbuh secara tidak normal (Lesi kulit) dan bisa menyebabkan kuku kaki jadi hancur.
Gatal karena tungau debu
Tungau seringkali hidup di area tempat tidur yang jarang dibersihkan. Seperti sekat-sekat kasur dan ujung-ujung sprei. Melansir Elle Decor, bisa jadi di setiap tempat tidur terdapat lebih dari 1.5 juta tungau debu.
Jutaan tungau tersebut biasanya akan menyebabkan gatal atau meninggalkan bekas pada kulit di bagian leher, wajah, lengan, atau tubuh bagian atas lainnya. Jika sudah terlalu parah, tungau debu juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan. Oleh karena itu, para ahli menyarankan selain rajin mencuci sprei, kamu juga harus menyimpan sprei di tempat yang sejuk dan tidak lembap.
Gatal-gatal dan alergi. Foto: Pixabay
Alergi
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang sistem kekebalan tubuhnya sedang menurun, bakteri dan tungau debu dapat menyebabkan atau memperburuk alergi.
"Tiga hal utama yang harus dihindari dari tempat tidur kamu adalah tungau debu, bakteri, dan jamur, karena mereka mengaktifkan alergi atau memperburuk alergi yang sudah ada," ungkap Dr. Carl Cricco, salah satu pendiri snuggL, bantal berbentuk L terbaru yang membantu mencegah sakit punggung.
Untuk mengatasinya, kamu harus rajin mencuci sprei supaya kuman, bakteri dan jamur bisa mati. Selain itu, pastikan juga kamu mengganti bantal setidaknya dua atau tiga tahun sekali untuk mengurangi risiko alergi.