Keturunan Kekaisaran Sikh Tersinggung Berlian Koh-i-Noor Tak Ada di Penobatan

6 Mei 2023 8:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Inggris Charles III dan Permaisuri Camilla tiba untuk menemui para tamu yang menghadiri Pesta Kebun di Istana Buckingham, di London, pada 3 Mei 2023. Foto: Yui Mok/POOL/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Raja Inggris Charles III dan Permaisuri Camilla tiba untuk menemui para tamu yang menghadiri Pesta Kebun di Istana Buckingham, di London, pada 3 Mei 2023. Foto: Yui Mok/POOL/AFP
ADVERTISEMENT
Raja Charles III telah memutuskan untuk tak membiarkan Ratu Camilla memakai mahkota dengan berlian Koh-i-Noor yang kontroversial dalam acara penobatan pada Sabtu (6/5) di Gereja Westminster Abbey, London, Inggris.
ADVERTISEMENT
Dilansir Daily Mail, keputusan Raja Charles III itu disebut sebagai “politik woke” oleh keluarga Kekaisaran Sikh dari India, yang dulunya memiliki berlian tersebut. Woke adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada kesadaran akan isu-isu terkait keadilan rasial.
Direktur Eksekutif Jewels de Paragon (JDP) Pavana Kishore menunjukkan berlian "Koh-I-Noor" yang dipamerkan bersama berlian terkenal lainnya di pameran bertajuk "100 Berlian Terkenal Dunia" di Bangalore 19 Mei 2002. Foto: STR/AFP
Keluarga Kekaisaran Sikh, yang menyerahkan Koh-i-Noor kepada Ratu Victoria pada 1849, mengatakan mereka memang ingin berlian itu dikembalikan. Meski demikian, di lain sisi, mereka juga ingin berlian itu dipamerkan di hadapan dunia dengan cara dipakai oleh Ratu Camilla.
Dr. Jaswinder Singh Sukerchakia, salah satu keturunan pemilik Koh-i-Noor, menyebut pihaknya tak masalah jika Ratu Camilla memakai berlian tersebut. Ia mengaku tak mengerti mengapa orang-orang terlalu sensitif, mengingat sejarah tidak dapat diubah.
“Kami tidak merasa tersinggung (jika Koh-i-Noor dipakai di acara penobatan). Saya tidak mengerti mengapa orang lain merasa tersinggung. Kami berharap yang terbaik untuk Camilla dan Charles. Saya akan menonton penobatan tersebut di televisi dan sebenarnya menantikan untuk melihat Koh-i-Noor dan merasa cukup tersinggung karena tidak akan ada di sana,” ujar Dr. Jaswinder Singh Sukerchakia kepada Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Queen Mary's Crown, Mahkota Ratu Camilla saat coronation. Foto: Instagram/@royalcollectiontrust
Ia menambahkan, “Dunia seharusnya bisa melihatnya pada 6 Mei, tetapi itu tidak berarti kita tidak dapat berdiskusi secara dewasa tentang kepemilikan dan di mana sebenarnya dia seharusnya berada, yang bagi kami, bukan di keluarga Kerajaan Inggris.”
Sebelumnya, Raja Charles III ingin mahkota Queen Mary yang memuat Koh-i-Noor dipakai oleh Ratu Camilla dalam penobatan. Namun, ia menyerah kepada mereka yang mengeklaim bahwa hal tersebut akan menambah kesedihan dan memicu kemarahan tentang ketidakadilan Kerajaan Inggris dari mereka yang menuntut kembali berlian itu.
Alhasil, berlian Koh-i-Noor yang kontroversial maupun replikanya tidak akan dipasang pada mahkota yang nantinya dikenakan oleh Ratu Camilla tersebut. Mahkota itu hanya akan dimodifikasi dengan berlian dari koleksi pribadi mendiang Ratu Elizabeth II, yakni berlian Cullinan III, IV dan V.
ADVERTISEMENT
Pernikahan Pangeran Charles dan Camilla, Duchess of Cornwall, pada 2005 silam. Foto: Alastair Grant/POOL/AFP
Mengilas balik, sebelum berada di tangan British East India Company pada 1849 dan diberikan kepada Ratu Victoria, Koh-i-Noor dimiliki oleh Maharaja Ranjit Singh, pendiri Kekaisaran Sikh, dan kemudian pewarisnya, Duleep Singh.
Sejak berada di tangan Ratu Victoria, Koh-i-Noor menjadi bagian dari koleksi British Crown Jewels. Berlian tersebut dipasang di bagian depan mahkota Queen Mary saat penobatannya pada 1911.
Pada 1937, Koh-i-Noor asli dipindahkan ke mahkota milik ibu Elizabeth II, yakni Queen Elizabeth The Queen Mother, untuk penobatannya dan Raja George VI.