Kisah Inspiratif Sisterhood Antara Dua Pemimpin Perempuan di PT CMK

Petronella Soan, COO PT Central Mega Kencana (CMK), dan Tanya Alissia Simatupang, Chief of Merchandising Officer PT CMK. (Foto: PT CMK)

Ladies, banyak dari kalian mungkin sering mendengar bahwa perempuan terkenal sangat kompetitif dan terkadang cenderung saling menjatuhkan dengan perempuan lain dalam proses menaiki jenjang karier. Center for Creative Leadership, organisasi terkait pengembangan kepemimpinan di Amerika Serikat (AS) juga mengungkapkan bahwa ketika perempuan berusaha menjadi pemimpin di posisi yang lebih tinggi dalam perusahaan, banyak hambatan yang menghalangi jalan mereka, termasuk perempuan lain.

Namun, kondisi ini sebenarnya bukan semata-mata karena perempuan yang tidak saling mendukung, melainkan ada faktor lain yang juga berperan terkait lingkungan pekerjaan. Dalam sebuah lingkungan pekerjaan dengan jumlah laki-laki yang mendominasi, terutama di posisi pucuk pimpinan, perempuan harus bekerja lebih keras untuk dapat mencapai posisi puncak. Ketika mereka melakukan hal ini, perasaan terancam oleh perempuan lain yang mungkin mengincar posisi yang sama bisa saja muncul.

Akan tetapi, persaingan di antara pemimpin perempuan tidak terjadi antara Petronella Soan, COO PT Central Mega Kencana (CMK), dan Tanya Alissia Simatupang, Chief of Merchandising Officer PT CMK. Sebagai informasi, PT CMK merupakan perusahaan yang menaungi berbagai brand perhiasan ternama di Indonesia seperti Mondial, Frank & co., dan The Palace.

Sama-sama berkarier selama puluhan tahun di perusahaan yang sama, keduanya mampu saling mendukung untuk perkembangan karier dan kemajuan perusahaan ke arah yang lebih baik. Imej persaingan antara perempuan karier sama sekali tak tampak pada sosok kedua lady boss ini.

Petronella Soan atau yang akrab disapa Nella telah berkarier selama sekitar 25 tahun di PT CMK. Sementara, Tanya Alissia Simatupang atau yang akrab disapa Anya juga telah berkarier selama sekitar 20 tahun di PT CMK.

Lantas, bagaimana keduanya bisa saling mendukung demi kemajuan karier dan perusahaan? Kepada kumparanWOMAN, Nella mengatakan bahwa masing-masing dari mereka memiliki kekuatannya tersendiri. Meski Anya sempat bekerja di bawah department Nella, mereka mampu menghargai kelebihan masing-masing. Hal inilah yang membuat hubungan mereka menjadi erat.

“Kami punya strength-nya masing-masing, even itu misalnya (Anya-red) under department saya. Karena pasti, CEO memilih kami juga karena kami punya strength yang kuat di area itu,” ujar Nella dalam wawancara khusus dengan kumparanWOMAN, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, dalam sesi wawancara dengan kumparanWOMAN yang juga mereka lakukan bersama, Nella bercerita tentang pekerjaan Anya. “Dulu, Anya pegang marketing. Dan tiba-tiba, saya jadi handle marketing. Semantara, saya dulu pegang marchandise dan dia sekarang pegang merchandise. Sehingga kami jadi complete each other, ” ujarnya

Hal ini pula yang membuat mereka kerap banyak berdiskusi tentang marketing dan merchandise. Di bawah naungan PT CMK, kedua departemen ini juga sebenarnya tidak dapat dipisahkan untuk dapat menghadirkan produk dengan pemasaran yang baik.

Menjadi support system satu sama lain

Anya juga menganggap Nella sebagai support system-nya di kantor. Ia bahkan mengatakan, “Kedekatan kami bukan hanya secara personal, tapi juga secara profesional.”

Faktanya, Anya pun mengaku bahwa ritme kerjanya dengan Nella memiliki kemiripan. Misalnya, saat membalas chat di WhatsApp, keduanya sama-sama responsif. Hal inilah yang membuat mereka senang berdiskusi dan menghasilkan ide-ide yang menarik untuk diimplementasikan di perusahaan.

Saking akrabnya, Anya dan Nella juga kerap liburan keluarga bersama-sama. Meski ada beberapa momen untuk mereka menjalankan agenda masing-masing, liburan bersama dengan rekan kerja dan keluarganya merupakan sebuah fakta unik. Menariknya, banyak ide-ide terkait pekerjaan yang tercetus dari momen liburan bersama.

“Bahkan banyak ide-ide yang lahir dari kita liburan bareng. Jadi, saya percaya Nella dan saya begini, kita tidak punya kepentingan pribadi dan ego sendiri. Yang penting bagaimana brand kita bisa baik, perjalanan operasionalnya bisa lancar,” tutur Anya.

Anya pun mengaku bahwa terkadang ada stereotip tentang sesama perempuan kerap bersaing satu sama lain. Namun, mengenai hal ini, Anya menyatakan dengan tegas, “Yang penting kita kembalikan ke diri kita, kita terima. Apa pun orang lain kasih tau ke kita, itu sebenarnya adalah untuk membantu kita dan buat kebaikan kita.”