Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kisah Mariska Tracy Memantapkan Hati saat Memutuskan untuk Childfree
21 Februari 2023 17:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Bagi Mariska Tracy, pilihan untuk childfree adalah keputusan dengan segudang faktor. Finalis dari MasterChef Indonesia Season 7 ini sudah bersepakat dengan sang suami untuk tidak memiliki anak.
ADVERTISEMENT
Dengan mantap, Mariska dan suami memilih untuk mengarungi kehidupan berdua saja dan, ya, mereka bahagia dengan pilihan itu.
Namun, bukan berarti keputusan ini diambilnya dengan mudah. Kepada kumparanWOMAN, Mariska menceritakan awal mula keluarganya mengetahui keputusan childfree tersebut.
“Waktu itu, kan, gara-gara aku berantem sama saudara aku, gara-gara ditanya, ‘Kapan punya anak?’ Aku bilang, aku enggak mau. Lalu ditanya, ‘Lho, kok, enggak mau? Aku saja dulu punya anak rezekinya bagus.’ Lalu, Mama aku tahu aku enggak mau punya anak,” jelas Mariska ketika diwawancarai belum lama ini.
Awalnya, sang ibu mempertanyakan keputusan Mariska. Namun, dengan menjelaskan secara jujur alasan di balik keinginannya dan suami tersebut, Mariska sukses meluluhkan hati ibunda.
Yang memantapkan hati Mariska Tracy untuk childfree
Tentu saja, keputusan untuk tidak memiliki anak ini datang dari berbagai pertimbangan dan keputusan. Mariska mengakui, pada awalnya, ia sempat ingin memiliki anak akibat adanya tuntutan dalam masyarakat. Ya, di Indonesia, memiliki anak tampaknya sudah menjadi “default” dan kewajiban bagi pasangan.
ADVERTISEMENT
“Waktu masih muda, aku mikirnya, ‘Nanti umur segini harus nikah, nih, harus punya anak.’ Tadinya aku mikir kayak gitu. ‘Apa kata orang, ya, kalau gue enggak punya anak?’” jelas Mariska.
Namun, setelah bergulat dengan perasaannya sendiri, Mariska semakin menyadari bahwa ia sebenarnya tidak terlalu ingin memiliki anak. Oleh sebab itu, bagi Mariska, untuk apa memiliki anak, jika ia tidak terlalu ingin?
“Ternyata, itu (memiliki anak) bukan hal yang aku penginin banget, jadi aku lebih fokus sama diri sendiri. Ngapain juga gue nurutin kata masyarakat?” lanjutnya.
Kemudian, ia mengaku masih belum selesai dengan dirinya sendiri. Mariska mengatakan, inner child-nya masih belum sembuh. Selain itu, hubungan Mariska dengan orang tuanya bisa dikatakan kurang dekat, sehingga ia tidak terlalu memahami bagaimana caranya menjadi orang tua yang baik.
ADVERTISEMENT
“Inner child aku belum sembuh juga, terus masih punya sifat-sifat pemarah—jauhlah dari kata ‘orang tua idaman’, begitu, kan. Daripada kenapa-napa anaknya, ya, sudahlah, enggak usah aja [punya anak]. Lagian, saya bukan lahir dari keluarga yang kaya raya banget, takutnya nggak mampu mengurus anak dan kasih yang terbaik juga,” ungkap Mariska.
Ambisi untuk mengejar cita-cita dan fokus pada pekerjaan saat ini juga menjadi dorongan bagi Mariska untuk tidak memiliki anak.
Alasan terkuat di balik keputusan childfree
Selain kekhawatiran tidak bisa mengurus anak dengan baik, Mariska juga memiliki keinginan untuk mematahkan rantai sandwich generation. Bagi dia, anak bukanlah wujud pusat kemarahan, terlebih lagi investasi masa tua.
“Terus Nyokap juga bilang, ‘Kalau sudah tua, gimana, mau bersandar sama siapa? Kalau sudah tua, enggak ada yang ngurusin.’ Aku bilang, ‘Aku enggak mau menjadikan anak investasi,’” papar finalis Top 10 MasterChef Indonesia Season 7 ini.
ADVERTISEMENT
“Jadi maksudnya, ya, aku enggak mau, sih, pas sudah tua mengharapkan anak yang menjaga aku atau segala macam karena anak itu punya kehidupan masing-masing. Bisa saja dia nanti tinggal di luar negeri. Kan, enggak selalu nemenin kita. Ya, bisalah, aku bisa bertanggung jawab sama hidup aku sendiri,” imbuh dia.
Tips memantapkan hati untuk childfree versi Mariska Tracy
Childfree atau keputusan untuk tidak punya anak merupakan pilihan yang personal bagi setiap orang dan pasangan. Ini bukanlah sebuah tren, mengingat setiap orang pasti memiliki pertimbangan masing-masing.
Namun, tidak bisa dimungkiri, ada tuntutan tersendiri di masyarakat bagi perempuan untuk memiliki anak. Oleh sebab itu, keraguan untuk childfree bisa jadi masih menghantui, sekalipun bagi mereka yang sudah ingin sekali mengambil pilihan ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Mariska, salah satu cara untuk memantapkan hati adalah dengan mendapatkan dukungan dari orang terdekat. Terlebih lagi, dukungan dari suami.
“Ya, harus percaya diri. Jadi, memang harus memantapkan, ‘Oh, ya, gue mau childfree.’ Tapi, pasangannya juga yang memang harus mau [childfree]. Karena susah, kan, kalau suaminya pengin banget punya anak. Nantinya akan berantem terus merekanya. Benar-benar harus cari pasangan yang memang mau childfree,” beber Mariska.
Setelah pasangan sudah mantap berkomitmen untuk childfree, keluarga dan lingkungan sekitar juga harus bisa menerima keputusan tersebut. Bagi Mariska, salah satu cara untuk memperoleh “restu” tersebut adalah dengan berkata jujur.
“Tipsnya, ya, yang penting kasih tahu, sih, alasannya kenapa,” tutup Mariska.