Komedian Sakdiyah Ma’ruf Cerita soal Mitos-mitos yang Membatasi Gerak Perempuan

29 Maret 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sakdiyah Ma'ruf saat mengisi acara road to Women's Week 2022. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sakdiyah Ma'ruf saat mengisi acara road to Women's Week 2022. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perempuan, menurut stand up comedian Sakdiyah Ma’ruf, sering kali menjadi subjek dari mitos-mitos tidak masuk akal. Berbagai mindset tak masuk akal ini bisa berujung pada pembatasan kebebasan dan pergerakan perempuan, Ladies.
ADVERTISEMENT
Lewat aksi stand up comedy-nya di program spesial persembahan kumparanWOMAN "Women in Comedy: Mendobrak Batasan lewat Komedi," Sakdiyah mengupas tuntas berbagai mitos sebagai perempuan yang kerap didengar.
“Terus, perempuan juga banyak dijejali mitos-mitos. Pernah denger enggak, mainan zaman dulu, kalau begini [mengusap tempurung lutut] itu geli, itu katanya sudah ndak perawan,” beber Sakdiyah dalam sesi stand up yang disiarkan di YouTube kumparan pada Jumat (25/3) lalu.
Selain itu, ada juga mitos yang berbunyi, kalau punya pinggang lebar, tandanya perempuan tersebut sudah tidak perawan lagi. “Saya itu sering banget dicubitin sama teman SMA saya, ‘Ih pinggangmu lebar, pasti sudah enggak perawan ya.’ Saya mikir, ‘Ya Allah, kebanyakan makan bakwan bikin udah enggak perawan, ya?’ Aduh, itu kan, serem banget,” tambah dia.
Komedian Sakdiyah Ma'ruf dalam acara Women in Comedy: Mendobrak Batasan lewat Komedi pada Jumat (25/03/2022). Foto: YouTube kumparan
Kemudian, tekanan terhadap perempuan untuk bisa memenuhi suatu standar kecantikan tertentu, menjadi pemicu timbulnya mitos lainnya: Bahwa perempuan cenderung menyampah.
ADVERTISEMENT
“Ini perempuan dengan segala macam tekanan, dia kan akhirnya kadang-kadang terdorong untuk konsumsi macam-macam. Mulai dari skincare, jadi belanja segala macam, dianggap deh, ‘perempuan itu nyampah, enggak ramah lingkungan,’” ungkap Sakdiyah.
Ya, Ladies, menurut Sakdiyah, tekanan yang dihadapi oleh permepun adalah tuntutan untuk memenuhi tiga standar kecantikan: Putih, tinggi, langsing. Bagi perempuan akademisi ini, ketiga hal tersebut tidak ada gunanya dan justru menyiksa para perempuan untuk bisa menyesuaikan diri.
Ia pun menegaskan, perempuan itu tidak menyampah dan terus membantu menjaga lingkungan. Salah satunya adalah dengan tidak membuang plastik sembarangan dan menyimpannya dengan rapi.
Komedian Sakdiyah Ma'ruf dalam acara Women in Comedy: Mendobrak Batasan lewat Komedi pada Jumat (25/03/2022). Foto: Judith Aura/kumparan
“Ini kalau nggak ada ibu-ibu yang ngelipet itu plastik kemasan setiap ada bungkus plastik, terus dimasukkin ke kotak-kotak makan, kalau nggak ada ibu-ibu yang ngelakuin itu, dunia ini sudah lebih penuh lagi sama sampah. Terus lagi, kita juga kan mendukung, lho, kelestarian lingkungan, pakai sedotan stainless,” jelas Sakdiyah.
ADVERTISEMENT
Ladies, perempuan memang kerap hidup bersama mitos-mitos. Bahkan, masih banyak mitos soal perempuan di luar sana yang dipercaya oleh banyak orang. Mindset seperti itulah yang justru mengecilkan pengalaman perempuan dan membatasi langkah perempuan berekspresi.
Bagi Ladies yang penasaran dengan aksi menggelitik stand up comedian andal Sakdiyah Ma’ruf, bisa tonton kembali keseruannya di YouTube kumparan, ya!
Jangan lupa, ikuti juga artikel-artikel inspiratif lainnya soal perempuan mendobrak batasan lewat topik Break the Barriers.