Kontroversi Kimono, Label Pakaian Dalam Kim Kardashian Dihujat Netizen

27 Juni 2019 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Kardashian Foto: Instagram @kimkardashian
zoom-in-whitePerbesar
Kim Kardashian Foto: Instagram @kimkardashian
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Kim Kardashian kembali menuai sebuah kontroversi. Pasalnya, bintang reality show Keeping Up With The Kardashians ini diduga melakukan perampasan budaya atau cultural appropriation karena akan meluncurkan shapewear yang diberi nama Kimono Solutionwear.
ADVERTISEMENT
Shapewear sendiri merupakan jenis pakaian dalam perempuan yang dirancang untuk membentuk lekuk tubuh sekaligus memperlancar peredaran darah.
"Kimono adalah shapewear andalan dan solusi bagi para perempuan yang benar-benar berfungsi," tulis Kim Kardashian dalam unggahan terbarunya di Instagram. Ia juga mengungkapkan bahwa ia telah melakukan persiapan selama 15 tahun sebelum meluncurkan produk ini.
Tak menunggu waktu lama, netizen pun menghujat pakaian dalam terbaru Kim Kardashian yang dinilai tidak menghormati pakaian tradisional rakyat Jepang, Kimono. Tagar #KimOhNo pun merebak di media sosial.
Salah satu kritik datang dari cuitan Twitter @balenciogr
"Pertama-tama semua orang harus memahami bahwa menggunakan nama kimono untuk kepentingan pribadi adalah contoh perampasan budaya, mengingat dia (Kim) tidak sedikit pun berasal dari keturunan Jepang atau Asia oriental,"
ADVERTISEMENT
Cuitan lainnya berasal dari salah satu warganet asal Jepang @0oyukao0
"Menamakan produk/startup dengan nama Jepang mungkin akan membuatnya terlihat hype. Tapi itu sangat menjengkelkan untuk kami, saat budaya kami digunakan untuk kepentingan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan budaya itu sendiri. Dan digunakan untuk merek dagang? F No."
"Benar-benar rendahan. Anda tidak memiliki rasa hormat terhadap budaya Jepang. Saya dari Jepang. Bagi kami kimono mewakili keindahan dan keanggunan tradisi negara. Dan pakaian spandex milik Anda (Kim) tidak ada hubungannnya dengan tradisi itu. Saya tersinggung," ujar akun Twitter @TrinityNYC.
"Wow @KimKardashian terimakasih telah menjagal budaya Jepang!!! Budaya saya bukanlah mainan Anda. Dalam 15 tahun mengembangkan proyek ini, tidak bisakah Anda menemukan penasihat budaya?"
ADVERTISEMENT
Kimono sendiri merupakan pakaian tradisional Jepang yang mewakili budaya dan sejarah negeri matahari tersebut sejak berbad-abad lalu. Berbentuk jubah longgar lengan panjang dan bagian tengahnya diikat dengan selempang yang disebut obi, Kimono merupakan pakaian nasional Jepang yang sebagian besar dipakai pada acara-acara khusus. Oleh karena itu tak heran jika warga Jepang tersinggung, jika simbol budaya mereka dimanfaatkan untuk kepentingan perorangan yang tidak merepresentasikan budaya Jepang itu sendiri.
Ini juga bukan kali pertama Kim Kardashian dituduh melakukan perampasan budaya. Pada 2018 lalu, Kim sempat dikritik karena tampil dengan gaya rambut kepang atau braided hairstyle yang menurutnya merupakan gaya "Bo Derek Braids" yang terinspirasi dari film komedi romantis '10' pada tahun 1979 yang dibintangi aktris kulit putih Bo Derek. Menurut Foxnews, gaya tatanan rambut kepang panjang kecil-kecil yang dipakai Kim tersebut dikritik sebagai “cultural appropriation” karena Kim menjadikan braided style seolah berasal dari budaya orang kulit putih, padahal gaya rambut tersebut berasal dari budaya kulit hitam yang dikenal dengan fulani braids.
ADVERTISEMENT