Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
KPAI: Sekitar 60 Anak di Indonesia Dibunuh Orang Tua Sendiri pada 2024
26 Januari 2025 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kasus filisida atau pembunuhan anak oleh orang tua sendiri kian memprihatinkan di Indonesia. Menurut data oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), jumlah tindak filisida yang termonitor KPAI sepanjang 2024 setidaknya sebanyak 60 kasus.
ADVERTISEMENT
Menurut Komisioner KPAI Diyah Puspitarini, rata-rata kasus filisida setiap bulan mencapai 5–6 kasus. Ia menjelaskan, periode kasus pembunuhan anak oleh orang tua memiliki siklus tersendiri, yakni pada periode Agustus, September, dan Oktober, serta Desember, Januari, dan Februari.
“Kami KPAI hanya memonitor. Hampir setiap bulan ada 5–6 kasus, terutama puncaknya itu di bulan Agustus, September, Oktober. Siklusnya seperti itu seringnya. Mulainya ketika anak-anak libur sekolah—mulai bulan Juni dan Juli, ekonomi atau tuntutan pengeluaran besar. Anak-anak di rumah, pengin main, pengin diajak liburan. Orang tua ada tekanan ekonomi, akhirnya melakukan filisida,” jelas Diyah ketika diwawancarai kumparanWOMAN beberapa waktu lalu.
“Siklus juga di bulan Desember, Januari, Februari, itu rata-rata di tahun 2023 dan 2024, itu sama. Rata-rata filisida itu terjadi karena pinjol (pinjaman online), tekanan ekonomi,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dalam setahun terakhir, KPAI mencatat ada 60 kasus anak dibunuh orang tua sendiri. Namun, Diyah mengatakan, jumlah kasus yang tidak terlapor atau yang tidak diketahui mungkin lebih banyak dibandingkan yang tercatat. Anak-anak balita merupakan korban terbanyak dalam deretan kasus filisida ini.
“Ini tidak bisa didiamkan. Ini sangat parah. (Kasus-kasus) ini yang terlapor, ya. Banyak kasus filisida—karena pelakunya orang tua—yang kadang tidak dilaporkan. Karena apa? Karena itu, kan, anaknya sendiri, langsung dianggap meninggal dan kemudian dikuburkan,” papar Diyah.
Diyah menjelaskan, sebaran kasus filisida di Indonesia pada 2024 paling banyak terjadi di wilayah Jabodetabek. Jawa Tengah dan Jawa Timur menyusul.
Secara umum, filisida adalah tindak pembunuhan anak yang dilakukan orang tua sendiri, baik orang tua kandung, sambung, maupun angkat/adopsi. Filisida yang dilakukan oleh ibu disebut mother filicide, sementara pembunuhan yang dilakukan oleh ayah disebut father filicide.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu terakhir, kasus pembunuhan anak oleh orang tua banyak mencuat di dunia maya. Salah satu yang cukup menjadi sorotan adalah balita yang tewas di tangan orang tuanya, AZR (19) dan SD (22), di Tambun Selatan, Bekasi.
AZR dan SD menganiaya putra mereka usai korban muntah di minimarket tempat mereka biasa mengemis. AZR emosi usai pegawai minimarket meminta mereka menjaga korban agar tak muntah lagi. Korban kemudian dianiaya hingga tewas.
Jasad korban dibungkus kain sarung dan ditinggalkan di sebuah ruko di Bekasi, sementara AZR dan SD melarikan diri ke Karawang. Setelah saksi melapor, polisi pun melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku. AZR dan SD ditangkap di Jalan Raya Pangulah, Kabupaten Karawang, pada 8 Januari lalu.
ADVERTISEMENT