Kritikan Pedas dan Lelucon Mengenai Kehadiran Ivanka Trump di KTT G20

9 Juli 2019 8:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ivanka Trump saat berpidato di KTT G20, Osaka Jepang. Foto: Dominique JACOVIDES / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ivanka Trump saat berpidato di KTT G20, Osaka Jepang. Foto: Dominique JACOVIDES / POOL / AFP
“Saya mencoba untuk menjauh dari politik,” begitu ungkap Ivanka Trump kepada Fox News pada tahun 2017. Dua tahun berselang, anak dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini tampaknya sudah lupa akan ucapannya tersebut. Belum ada tanda-tanda bahwa ia akan menjauh dari dunia politik.
ADVERTISEMENT
Bahkan baru-baru ini, Ivanka Trump kembali menjadi sorotan dunia dan terutama dari negaranya sendiri Amerika Serikat, karena kehadirannya di ajang pertemuan kepala negara G20 yang berlangsung di Osaka, Jepang pada 28-29 Juni lalu. Selain datang bersama ayahnya Donald Trump, suami Ivanka Trump, Jared Kushner juga tampak hadir dalam pertemuan penting tersebut.
Ivanka Trump saat menghadiri KTT G20, di Osaka Jepang. Foto: Brendan Smialowski / AFP
Kehadiran perempuan 37 tahun ini menjadi pertanyaan bagi masyarakat dunia dan terutama rakyat AS. Pasalnya, Ivanka Trump hanya bertugas sebagai penasihat presiden. Bukan seorang menteri atau diplomat yang memang harus hadir dalam perhelatan KTT G20 tersebut.
Beberapa media AS seperti The New York Times bahkan memuat kritik pedas terkait kehadiran Ivanka di G20.
Dalam sebuah artikel berjudul Oh, to Be Ivanka!, penulis Frank Bruni mengatakan bahwa Ivanka dan suaminya tidak tahu malu. Begitu juga dengan Donald Trump yang dengan mudah memanfaatkan jabatannya untuk mengajak keluarga ke pertemuan penting seperti KTT G20.
ADVERTISEMENT
Banyak meme yang kemudian muncul di internet untuk menyindir kehadiran Ivanka di ajang tersebut. Jika Anda mencari tagar #UnwantedIvanka di Twitter, Anda akan menemukan banyak sekali foto-foto lucu yang menempatkan Ivanka dalam berbagai situasi. Mulai dari Ivanka berpose bersama prajurit saat sedang perang dunia, Ivanka duduk di kasur bersama John Lennon dan Yoko Ono, Ivanka berada di laboratorium untuk meneliti vaksin polio, hingga Ivanka yang sedang mengabadikan momen Daenerys dan Jon Snow saat sedang berciuman.
Banyak pula yang membandingkan bahwa, jika banyak perempuan lain seperti menteri dan diplomat perempuan yang hadir di G20 sebagai bentuk kesetaraan gender. Namun lain halnya dengan Ivanka. Kehadirannya di tengah para pemimpin dunia yang didominasi laki-laki tersebut dianggap sebagai bentuk nyata nepotisme. Ivanka hadir di sana bukan karena kiprahnya, namun karena kekuatan ayahnya, seorang presiden AS yang membuatnya bisa duduk di tengah-tengah para pemimpin dunia.
Presiden Joko Widodo foto bersama dengan Ivanka Trump (kedua kiri), Christine Lagarde (kedua kanan), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri). Foto: Twitter /@jokowi
ADVERTISEMENT
Tak cukup dengan meme dan kritik pedas di media, minggu lalu beredar sebuah video singkat yang menunjukkan kecanggungan Ivanka Trump melakukan percakapan dengan pemimpin dunia.
Dalam video berdurasi 19 detik yang dirilis kantor pemerintahan Prancis tersebut, terlihat Ivanka berusaha untuk ikut membaur dalam percakapan antara Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Direktur IMF Christine Lagarde, dan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Video tersebut telah dipublikasikan oleh banyak media internasional dan terdengar Presiden Macron tengah mengatakan tentang keadilan sosial, di mana Ivanka, yang berdiri di sebelah kanannya, menanggapinya dengan mengatakan ‘it’s on’ atau ‘it’s all’.
Apa yang ia katakan tidak terdengar jelas dalam video tersebut. Ia bahkan tidak mendapatkan respon sama sekali dari keempat perwakilan negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Menariknya, saat Ivanka sedang berbicara, di sebelah kanannya ada Christine Lagarde yang menatap ke arah Justin Trudeau dengan tatapan yang secara tidak langsung menyatakan bahwa omongan Ivanka tidak masuk akal.
Seakan menyadari hal tersebut, Ivanka pun mulai terlihat kesulitan berkata-kata. Ia memainkan tangannya dan melanjutkan, “... didominasi laki-laki,” ungkapnya sambil mengangguk. “Begitu…” tutupnya.
Video tersebut sontak menuai banyak kritikan pedas yang ditujukan kepada Ivanka. Salah satunya datang dari Alexandria Ocasio-Cortez (AOC), anggota kongres Partai Demokrat New York, yang mengatakan bahwa perilaku Ivanka dalam video tersebut telah mempermalukan masyarakat Amerika.
Ia juga menambahkan bahwa daripada membawa anaknya, Donald Trump seharusnya membawa diplomat berkualitas saat menghadiri pertemuan penting dengan para pemimpin dunia.
ADVERTISEMENT
“Mungkin sedikit mengejutkan bagi sebagian orang, tetapi menjadi anak orang penting sebenarnya bukan sebuah kualifikasi dalam berkarier,” tulis AOC di akun Twitter miliknya.
Ini bukan yang pertama kalinya Ivanka Trump mendapat kritikan pedas karena kehadirannya di KTT G20. Sebelumnya ia muncul menggantikan ayahnya dalam beberapa rangkaian kegiatan di KTT G20 tahun 2017 yang diselenggarakan di Hamburg, Jerman. Salah satunya adalah saat acara diskusi yang membicarakan tentang kesehatan dan migrasi di Afrika.
Sebagai penasihat presiden yang bertugas di Gedung Putih, Ivanka Trump telah berusaha menunjukkan keseriusannya di dunia politik dengan menjadikan pemberdayaan perempuan sebagai fokusnya. Pada Februari 2019, ia meluncurkan Inisiatif Pembangunan dan Kemakmuran Global Perempuan, sebuah program yang bertujuan untuk membawa keamanan ekonomi kepada 50 juta perempuan di seluruh dunia pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Dan dalam beberapa minggu terakhir, ia telah berkeliling ke beberapa negara untuk membuat dunia memperhatikan apa yang telah dilakukan oleh pemerintahan Donald Trump. Saat menghadiri KTT G20, ia juga melakukan pidato yang menyatakan bahwa para pemimpin dunia harus melibatkan perempuan dalam kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi negara. Meski begitu rakyat AS tampaknya tetap mempertanyakan kehadirannya di pertemuan tersebut.
“Sekilas saya bertanya-tanya, nilai apa yang ingin ia (Donald Trump) tunjukkan, karena saya tentu akan memprioritaskan kepentingan Amerika daripada petualangan Ivanka,” ungkap Frank Bruni dalam tulisannya di The New York Times.