Ladies, Anemia saat Menstruasi Bukan Hal Normal, Begini Penjelasannya

24 September 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anemia. Foto: New Africa/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anemia. Foto: New Africa/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anemia atau kurang darah merupakan masalah kesehatan yang sering dialami oleh perempuan, Ladies. Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya zat besi. Sedangkan, kondisi kekurangan zat besi terjadi karena setiap bulan perempuan mengalami menstruasi yang menyebabkan kehilangan banyak darah.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih banyak perempuan yang kurang aware dengan kondisi ini. Padahal kondisi ini tidak bisa dianggap sepele, Ladies. Sebab, kurang darah dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Linda Lestari, Sp.OG, kekurangan darah atau anemia dapat menyebabkan perempuan mengalami kekurangan suplai oksigen dalam tubuh, Ladies. Dalam kondisi demikian, biasanya perempuan akan merasa pusing, lelah, konsentrasi buruk, wajah pucat, hingga pandangan berkunang-kunang.
“Ketika tubuh mengalami kondisi anemia akibat kekurangan zat besi, suplai oksigen pada tubuh mengalami penurunan, khususnya pada saat menstruasi, sehingga muncul gejala seperti lelah, pusing kunang-kunang, dan wajah pucat yang dapat mengganggu produktivitas,” kata Linda pada Kamis (29/8).
Untuk itu, sebagai upaya mencegah dan mengatasi anemia, Linda mengatakan perempuan harus mulai menerapkan gaya hidup sehat. Sebab kekurangan zat besi kebanyakan diawali dari gaya hidup kurang sehat sehingga asupan gizi tidak terpenuhi dengan baik. Akibatnya, banyak perempuan yang mengalami defisiensi zat besi.
Ilustrasi Periode siklus menstruasi. Foto: Have a nice day Photo/shutterstock
Padahal, zat besi sangat penting bagi tubuh. Mineral tersebut membantu pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang dapat dilakukan untuk memenuhi asupan zat besi adalah dengan lebih banyak mengonsumsi daging merah, hati ayam, dan sayur bayam. Namun, proses memasak bahan makanan tersebut juga harus dilakukan dengan benar. Jika salah diolah, bisa jadi protein yang terkandung dalam makanan menjadi rusak bahkan hilang sepenuhnya.
Selain itu, perempuan juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen tambah darah yang mengandung vitamin C. “Ini akan membantu mempertahankan kadar zat besi dalam darah,” tutup Linda.