Ladies, Ini 15 Istilah ala Anak Jaksel Kekinian yang Wajib Kamu Tahu

16 Maret 2022 22:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi phubbing, kebiasaan mengobrol sambil main gadget. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi phubbing, kebiasaan mengobrol sambil main gadget. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, semakin banyak kata dan istilah dalam bahasa Inggris yang disisipkan ke dalam ucapan sehari-hari. Tanpa sadar, istilah-istilah ini jadi populer dan sering kita gunakan, Ladies.
ADVERTISEMENT
Nah, yang beberapa tahun belakangan ini sedang populer adalah istilah “bahasa anak Jaksel” atau bahasa khas anak-anak yang suka bergaul atau tinggal di sekitar area Jakarta Selatan. Istilah bahasa anak Jaksel jadi populer dan banyak digunakan dalam berkirim pesan, menulis status di media sosial, atau dalam obrolan sehari-hari.
Bahasa-bahasa tersebut jadi tren karena adanya perspektif orang-orang, terutama netizen, yang menganggap banyak anak muda Jaksel menyisipkan kata-kata bahasa Inggris dalam tuturan bahasa Indonesia sehari-hari mereka.
Nah, bagi yang takut FOMO (fear of missing out), kumparanWOMAN sudah merangkum beberapa istilah bahasa anak Jaksel dari berbagai sumber, salah satunya dari Podcast Kesel Aje di YouTube.
Ilustrasi perempuan mengobrol. Foto: Shutterstock
Supaya tetap kekinian dan bisa relate, yuk, simak istilah-istilah ala anak Jaksel yang sering digunakan oleh perempuan zaman now.
ADVERTISEMENT

1. Staycation

Kata “Staycation” ini merupakan gabungan dari kata “stay” dan “vacation”. Biasanya, kata ini digunakan untuk merujuk liburan atau menginap di hotel dalam kurun waktu singkat di tempat yang tidak jauh dari rumah kita.
Contoh penggunaan: “Aku bosen di rumah terus, staycation kali, ya?”

2. Healing

Healing” ini sedang populer sekali di kalangan anak muda masa kini, Ladies. Biasanya, kata “healing” mengacu pada kegiatan-kegiatan yang bisa meringankan beban atau stres yang sedang dialami. Aktivitas “healing” bisa berupa apa saja, tapi kalau menurut Podcast Kesel Aje, liburan jauh ke luar kota itu “healing”.
Contoh penggunaan: “Aku stres banget, kayaknya butuh healing.”

3. Spill

Arti kata “Spill” secara harfiah artinya “menumpahkan”. Namun, dalam istilah khas Jaksel, “spill” biasanya digunakan ketika akan membeberkan suatu cerita atau rumor terbaru.
ADVERTISEMENT
Kata ini sepertinya terinspirasi dari orang Barat yang biasanya menggunakannya pada kalimat 'Spill the tea' yang artinya sama dengan meminta seseorang menceritakan sesuatu. Intinya, kata “spill” ini digunakan saat kita menyuruh orang lain bercerita, atau bahkan sesimpel minta orang lain menyebutkan merek barang yang mereka pakai, seperti lipstik.
Contoh: “Spill lipstik-nya, dong!”
Ilustrasi gosip, nyinyir, julid. Foto: Shutter Stock

4. Deep Talk

Kalau menurut Podcast Kesel Aje, “Deep talk” itu merujuk pada obrolan yang berlangsung lama. Obrolan lebih dari dua jam, katanya, sudah bisa disebut sebagai “deep talk”, Ladies.
Contoh: “Tadi aku habis deep talk sama dia di telepon, 4 jam, coba!”

5. Bestie

Bestie” atau bentuk singkat dari “Best Friend” ini biasanya digunakan saat merujuk pada teman dekat kita, Ladies.
ADVERTISEMENT
Contoh: “Kamu mau pesan makan apa, nih, Bestie?”

6. Red Flag

Red Flag”, yang secara harfiah artinya “bendera merah”, biasanya merujuk pada sesuatu atau seseorang yang tidak disarankan untuk dilakukan atau didekati. Biasanya istilah itu dipakai untuk memberikan sinyal bahwa orang itu terkenal mempunyai perilaku buruk. Simpelnya, orang yang enggak banget, Ladies.
Contoh: “Gara-gara hal simpel, dia bisa marah banget sama aku. Red flag banget enggak, sih, itu?”
com-Nongkrong bersama sahabat Foto: Shutterstock

7. Salty

Salty di sini bukan berarti asin, ya, Ladies! Kalau menurut Podcast Kesel Aje, “salty” itu dipakai untuk mengartikan sifat jutek. Kata ini bisa juga merujuk ke sikap atau respons sinis seseorang.
Contoh: “Aku mau cerita soal si A, tapi kamu jangan salty, ya.”
ADVERTISEMENT

8. Manifesting

Biasanya, kata “manifesting” ini digunakan saat seseorang secara terus menerus mempercayai sesuatu akan terjadi pada dirinya. Tujuannya agar hal tersebut benar-benar terjadi.
Contoh: “Duh, kapan, ya, bisa ke Paris... Yuk, manifesting dulu, yuk...”

9. TIA (Thank You in Advance)

Secara harfiah, TIA artinya “terima kasih sebelumnya.” Namun, penggunaan kata TIA sekarang jadi populer, terutama di menfess Twitter (pesan otomatis di Twitter), ketika ada yang mengirimkan pesan.
Contoh: “Aku minta rekomendasi skin care yang cocok untuk kulit berminyak, ya. TIA!”

10. Relate atau relatable

Kata ini biasanya digunakan saat kita mengomentari suatu ucapan atau hal yang juga terjadi dengan kita, Ladies. Misalnya, ada teman yang baru saja bertengkar dengan pasangannya karena suatu hal, dan kita juga pernah mengalaminya dengan pasangan kita.
ADVERTISEMENT
Contoh: “Ih, ya, aku relate banget sama cerita kamu.” atau "Ih, relatable banget, sumpah."

11. FOMO (Fear of Missing Out)

Nah, singkatan FOMO ini sering dipakai saat ada seseorang yang takut ketinggalan tren terkini. Tren tersebut bisa meliputi berbagai hal, seperti makanan, film atau serial terbaru, hingga produk kecantikan yang banyak dibeli atau dipakai orang.
Contoh: “Dasar aku FOMO, auto ikut beli kopi di coffee shop yang lagi hits ini.”
com-Nongkrong bersama sahabat Foto: Shutterstock

12. Overthinking

Secara harfiah, "overthinking" ini artinya terlalu banyak pikiran sampai-sampai kita ketakutan dan kelelahan sendiri. Padahal apa yang kita pikirkan belum tentu terjadi.
Contoh: “Sumpah, gara-gara dia bilang begitu aku jadi langsung overthinking.”

13. Thrifting

Thrifting” adalah kegiatan membeli baju-baju bekas yang masih layak pakai, Ladies. Tujuannya bagus, yaitu untuk mempromosikan sustainability dengan mengurangi limbah tekstil.
ADVERTISEMENT
Contoh: “Hari Minggu aku mau thrifting di Pasar Senen, kamu mau ikut?”

14. Burn-out

Kata “burn-out” biasanya digunakan untuk menjelaskan perasaan lelah dan stres berat. Biasanya akibat beban pikiran atau pekerjaan yang berlebih. Namun Ladies, burn-out sesungguhnya tidak boleh dianggap sepele, ya, karena bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Contoh: “Astaga, ini kerjaan enggak selesai-selesai. Burn-out deh, aku lama-lama.”

15. Trust Issues

Nah, kalau menurut Podcast Kesel Aje, kata “trust issues” ini dipakai kalau kita sedang berprasangka buruk dengan orang lain. Namun, dikutip dari Thrive Works, “trust issues” yang sesungguhnya berarti rasa takut akan ditinggalkan, dikhianati, dan sulit untuk percaya pada orang lain.
Contoh: “Sejak putus dari dia, aku jadi trust issues, nih, sama orang lain.”
ADVERTISEMENT
Nah, kalau Ladies, seringnya pakai yang mana, nih?