Lady in Waiting, Perempuan Kepercayaan di Kerajaan yang Bekerja Tanpa Digaji

18 Juli 2021 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lady Susan Hussey dalam prosesi kerajaan pada hari ke-2 Royal Ascot di Ascot Racecourse di Ascot, Inggris, pada 20 Juni 2018. Foto: Jeff Spicer/Getty Images for Ascot Racecourse
zoom-in-whitePerbesar
Lady Susan Hussey dalam prosesi kerajaan pada hari ke-2 Royal Ascot di Ascot Racecourse di Ascot, Inggris, pada 20 Juni 2018. Foto: Jeff Spicer/Getty Images for Ascot Racecourse
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bicara soal keluarga kerajaan, ada banyak sekali jabatan dan gelar yang tidak diketahui atau tidak dipahami oleh semua orang. Salah satu jabatan yang unik dan cukup membingungkan adalah lady-in-waiting.
ADVERTISEMENT
Lady-in-waiting adalah perempuan yang bertugas sebagai asisten pribadi bagi ratu atau bangsawan perempuan di kalangan atas. Di Indonesia, lady-in-waiting bisa disebut dengan dayang, namun tugasnya lebih dari sekadar melayani.
Dalam sejarah Eropa, perempuan yang menjadi lady-in-waiting juga merupakan seorang bangsawan namun levelnya lebih rendah dari atasannya. Tetapi lady-in-waiting berbeda dengan pelayan, mereka lebih dianggap seperti tangan kanan atau orang kepercayaan.
Madame la princesse de Lamballe, adalah salah satu lady-in-waiting untuk Ratu Marie Antoinette dari Prancis. Foto: dok. Wikimedia
Seorang ratu, biasanya mempunyai beberapa lady-in-waiting. Menurut Hello Magazine, lady-in-waiting dengan sebutan The Mistress of Robes akan mengatur semua busana dan jadwal dari semua lady-in-waiting yang bertugas di kerajaan. Sedangkan The Women of the Bedchamber akan membantu ratu memakai dan melepas busana dan mandi.
Mereka juga bertugas mengurus administrasi atasannya, mulai dari mengawasi pegawai, membuat anggaran biaya, membacakan surat untuk atasannya dan membalas surat atas nama atasan, dan juga menyampaikan pesan pada tim lain berdasarkan perintah dari atasannya.
ADVERTISEMENT
Di tempat lain, di mana praktik poligami dilegalkan, lady-in-waiting bertugas untuk melayani keluarga kerajaan secara seksual. Tak hanya itu, lady-in-waiting ini bahkan punya kesempatan untuk menjadi istri, permaisuri, atau menjadi selir.
Meski tugasnya begitu banyak dan harus mengikuti seluruh kegiatan atasannya setiap waktu, namun jabatan sebagai lady-in-waiting tidak sama sekali digaji. Menurut laporan Cheat Sheet, ini adalah jabatan seumur hidup yang dibayar dalam bentuk persahabatan dengan ratu. Maka dari itu, semua lady-in-waiting yang terpilih dipastikan punya kesetiaan yang tulus pada para ratu atau atasannya. Selain itu, mereka sendiri berasal dari keluarga bangsawan, jadi meski tidak digaji, mereka tidak akan mempermasalahkan hal tersebut.

Lady-in-waiting untuk Ratu Elizabeth II

Salah satu lady-in-waiting paling terkenal adalah Lady Susan Hussey, lady-in-waiting untuk Ratu Elizabeth II. Perempuan 82 tahun ini sudah mendampingi sang ratu sejak 1960. Awalnya ia hanya membantu ratu menjawab semua surat setelah kelahiran Pangeran Andrew. Sejak itu, ia mendedikasikan hidupnya menjadi lady-in-waiting seutuhnya dan dikenal sebaga 'Number One Head Girl' atau orang kepercayaan ratu.
ADVERTISEMENT
Di sepanjang perjalannya menjadi lady-in-waiting, Susan telah menerima sejumlah penghargaan dan gelar. Ia menyandang gelar Dame Grand Cross of the Royal Victorian Order, pangkat tertinggi yang dapat diberikan oleh seorang penguasa. Tapi sebelum itu, ia sendiri merupakan keluarga bangsawan. Susan Hussey adalah anak dari Earl of Waldegrave ke-12, Geoffrey Waldegrave, seorang rekan dan ahli pertanian di Inggris.
Pada 1959, Susan menikah dengan mantan chairman BBC, Marmaduke Hussey. Keduanya bersama hingga Marmaduke Hussey meninggal pada 2006 lalu. Hubungan Susan dan Ratu Elizabeth II begitu dekat. Bahkan Susan ditunjuk sebagai salah satu ibu baptis dari Pangeran William.
Dalam bertugas, Lady Susan tidak sendirian. Ia memiliki empat rekan yang juga menjadi lady-in-waiting untuk Ratu Elizabeth II, yaitu Ann Fortune FitzRoy, Duchess of Grafton Susan Rhodes, Lady Elizabeth Leeming, dan The Hon Mary Morrison.
ADVERTISEMENT
Jika diperhatikan dengan saksama, Lady Susan Hussey selalu ada bersama Ratu Elizabeth II dalam berbagai kesempatan. Ia bahkan berada dalam satu mobil dengan sang ratu saat pemakaman Pangeran Philip pada April lalu. Tak hanya itu saja, sejak 1960, Lady Susan juga diberi kepercayaan mewakili Ratu Elizabeth II untuk menghadiri pemakaman atau acara penting ketika ratu tak bisa hadir.
Lady Susan Hussey menghadiri pertandingan Kejuaraan Tenis Rumput Wimbledon di All England Lawn Tennis dan Croquet Club di London, Inggris, pada 26 Juni 2013. Foto: Mike Hewitt/Getty Images
Menurut laporan Tatler, Lady Susan Hussey dan para lady-in-waiting lainnya berperan sangat penting sekarang ini setelah kepergian Pangeran Philip. Ratu Elizabeth II akan mengharapkan kenyamanan dan saling berbagi kenangan tentang suaminya dengan para lady-in-waiting dalam setiap kegiatan.