Lawan Stigma, 3 Perempuan Inspiratif Beri Dampak Besar untuk Indonesia

30 Agustus 2024 20:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan bekerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan bekerja. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perjuangan R.A. Kartini telah membuka peluang yang lebih besar bagi perempuan Indonesia untuk lebih berdaya dan mengembangkan potensinya. Seiring berjalannya waktu, perempuan masa kini dapat membuktikan diri sebagai sosok penting yang ikut berkontribusi aktif memajukan bangsa.
Ya, Ladies, perempuan tidak lagi hanya menjadi pelengkap dalam dunia kerja. Menurut data dari BPS, angkatan kerja perempuan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada 2024, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan sebesar 55,41 persen atau naik sekitar 1 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tak sedikit juga perempuan yang menjadi penentu di dunia kerja. Masih berdasarkan data BPS, proporsi kepemimpinan perempuan di Indonesia sudah mencapai angka 32,26 persen
Seperti tiga sosok perempuan inspiratif berikut ini. Di tengah berbagai tantangan yang masih harus dihadapi para perempuan, mereka dapat membuktikan prestasinya di bidang pekerjaan masing-masing.
Yuk, kenal lebih dekat dengan tiga sosok perempuan ini!

1. Anne Avantie

Anne Avantie. Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Perjalanan bisnis Anne Avantie telah menginspirasi banyak orang, terutama para pengusaha muda yang ingin sukses berbisnis dengan tetap menghargai budaya dan tradisi lokal.
Desainer ternama asal Indonesia ini dikenal dengan karya-karya kebayanya yang yang unik dan inovatif dalam dunia fashion. Namun saat pertama kali mengawali karier pada 1989, Anne harus menghadapi banyak tantangan. Salah satunya, anggapan bahwa kebaya hanya dianggap sebagai pakaian tradisional yang tidak dapat dikenakan di acara modern.
Bukannya menyerah, Anne malah melihatnya sebagai sebuah peluang untuk mengembangkan kebaya menjadi busana yang lebih modern dan elegan. Hingga sekarang, kebaya buatan Anne Avantie dikenal dengan desainnya yang memadukan unsur tradisional dan modern dengan perpaduan bahan-bahan berbeda, mulai dari brokat, lace, hingga sutra yang biasa digunakan untuk gaun pesta.
Rancangan Anne Avantie kini jadi andalan banyak selebriti dan tokoh populer Indonesia untuk menghadiri berbagai acara spesial. Kebayanya juga berhasil membawa Anne Avantie ke panggung internasional untuk memperkenalkan keindahan busana tradisional Indonesia kepada dunia.

2. Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti sedang bermain paddle board.
Di tengah industri kelautan dan penerbangan yang didominasi laki-laki, Susi Pudjiastuti muncul sebagai perempuan yang diperhitungkan di dua industri tersebut. Pada awal 1980-an, usaha pertama Susi adalah menjadi pengepul ikan di Pangandaran.
Melihat peluang menjanjikan di kampung halamannya, pada 1996, Susi mendirikan perusahaan PT ASI Pudjiastuti Marine Product yang mengekspor lobster dan hasil laut ke pasar internasional. Produk-produk yang diekspor oleh perusahaan Susi dikenal dengan merek “Susi Brand” yang terkenal karena kualitasnya.
Karier di bidang penerbangan pun dimulai pada tahun 2004. Kala itu, Susi resah melihat sulitnya mengakses transportasi udara untuk pengiriman hasil laut yang segar ke luar negeri.
Akhirnya Ia membeli sebuah pesawat Cessna Caravan dan mendirikan Susi Air. Dari awalnya hanya mengangkut hasil laut milik pribadi, Susi Air semakin berkembang menjadi maskapai yang dikenal mampu menjangkau daerah-daerah terpencil yang tidak dilayani maskapai besar.
Melalui bisnisnya ini, Susi membuktikan bahwa jenis kelamin dan latar belakang bukan menjadi penghalang untuk meraih kesuksesan.

3. Angkie Yudistia

Difable Womanpreneur, Angkie Yudistia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Perempuan kelahiran 1987 ini mengalami kehilangan pendengaran sejak usia 10 tahun setelah mengonsumsi obat antibiotik yang memengaruhi pendengarannya. Beranjak dewasa, Ia pun menyadari bahwa para penyandang disabilitas harus menghadapi tantangan saat mereka ingin menyambung hidup lewat pekerjaan.
Kekhawatiran inilah yang memperkuat tekadnya untuk mendirikan sebuah perusahaan bernama Thisable Enterprise pada tahun 2011. Bergerak di bidang sosial, perusahaan ini menjadi pusat penyedia jasa untuk memberdayakan dan memberikan kesempatan kerja bagi para penyandang disabilitas.
Thisable Enterprise juga menyediakan pelatihan di berbagai bidang, termasuk kewirausahaan, pemasaran digital, dan keterampilan kerja lainnya, untuk membantu penyandang disabilitas menambah skill untuk mulai pekerjaan atau memulai bisnis mereka sendiri.
Angkie juga aktif sebagai aktivis yang memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Ia juga telah menerbitkan beberapa buku berisi perjalanan hidupnya mengubah keterbatasan menjadi sebuah kelebihan, hingga membahas inklusi sosial dan pemberdayaan disabilitas.

#BaiknyaBarengBareng untuk Ciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

Seringkali kita dihadapkan pada ekspektasi tentang apa yang seharusnya dilakukan laki-laki maupun perempuan. Padahal, tokoh-tokoh perempuan inspiratif di atas membuktikan bahwa stereotip tentang batasan antar gender bukan jadi barometer dalam mencapai sesuatu.
Pesan inilah yang juga ingin disampaikan OCBC melalui kampanye #BaiknyaBarengBareng. OCBC yakin bahwa paham perempuan dan laki-laki bisa bersama-sama saling mengaktualisasikan diri sesuai dengan aspirasi berdasarkan kemampuan atau prestasi.
Melalui kampanye ini, OCBC percaya bahwa hal tersebut baik untuk dilakukan di segala aspek, termasuk dalam lingkup bisnis dan pekerjaan. Sebab, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengejar impian.
Yuk, Ladies, kamu juga bisa lho menjadi penggerak untuk meninggalkan stereotip perempuan dan laki-laki, karena #BaiknyaBarengBareng untuk menjadi yang terbaik.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio