Letak Cincin Tunangan di Jari Pria dan Bedanya dengan Cincin Pernikahan

14 Juni 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cincin berlian untuk tunangan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cincin berlian untuk tunangan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu cara mengetahui seorang pria telah tunangan atau menikah adalah dengan memerhatikan cincin di jarinya. Oleh karena itu, pahami letak cincin tunangan di jari pria dan bedanya dengan letak cincin pernikahan.
ADVERTISEMENT
Setiap pasangan yang bertunangan atau menikah pasti mengenakan cincin di jari mereka. Sebab cincin telah menjadi tanda cinta dan kesetiaan pasangan sejak dahulu.
Umumnya, letak penggunaan cincin pernikahan dan pertunangan itu berbeda. Namun, di beberapa negara, letaknya tidak dibedakan. Jadi, semua ini tergantung tradisi dan budaya masyarakat setempat, bahkan preferensi pribadi calon pengantin juga berperan dalam hal ini.

Letak Cincin Tunangan di Jari Pria

Letak Cincin Tunangan di Jari Pria. Foto: Pexels
Secara umum, pria menggunakan cincin tunangan di jari manis tangan kiri. Sedangkan cincin pernikahan dikenakan di jari manis tangan kanan. Aturan ini berlaku di banyak negara, seperti Norwegia, Austria, Denmark, Polandia, Jerman, Rusia, Latvia, Yunani, Bulgaria, Ukraina, termasuk Indonesia.
Meski begitu, menurut laman Brides, orang-orang di negara Barat cenderung memakai cincin kawin di jari manis tangan kiri. Ini semakin menegaskan bahwa letak cincin memang sangat bervariasi.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang yang sudah menikah juga biasanya memindahkan cincin tunangannya ke jari yang mengenakan cincin kawin. Jadi, dua cincin akan menumpuk di satu jari manis.

Sejarah Cincin Tunangan

Ilustrasi Cincin Tunangan. Foto: Pexels
Cincin tunangan yang kita anggap simbol cinta saat ini rupanya merupakan simbol kepemilikan pada abad ke-2 SM bagi bangsa Romawi dan Mesir. Menurut Gemological Institute of America (GIA), wanita Romawi mengenakan cincin yang terbuat dari gading, tulang, tembaga, dan besi untuk menandakan bahwa mereka terikat kontrak sekaligus untuk menunjukkan kepatuhan.
Meski begitu, yang pertama kali menggunakan cincin sebenarnya adalah Firaun, gelar untuk raja Mesir zaman dulu. Cincin dianggap melambangkan keabadian karena lingkaran tidak memiliki awal dan akhir. Lingkaran juga mencerminkan bentuk matahari dan bulan yang disembah masyarakat Mesir.
ADVERTISEMENT
Barulah pada tahun 850 M, makna cincin sebagai simbol keabadian dan kepemilikan akhirnya bergeser menjadi simbol cinta seperti sekarang. Kala itu, Paus Nicholas I menyatakan bahwa perhiasan ini mewakili niat seorang pria untuk menikah.
Ilustrasi cincin tunangan. Foto: thinkstock
Adapun cincin pertunangan secara spesifik muncul pada tahun 1477. Mengutip American Gem Sociey, Archduke Maximillian dari Austria adalah orang pertama yang memesan cincin berlian untuk tunangannya, Mary dari Burgundia. Cincin pesanannya memiliki tatanan yang membentuk huruf M.
Aksi romantis Archduke Maximillian memicu munculnya tren cincin berlian di kalangan bangsawan Eropa. Tren ini makin digandrungi setelah perusahaan perhiasan De Beers meluncurkan slogan “A Diamond is Forever” pada tahun 1947.
Slogan tersebut sejalan dengan harapan orang-orang agar pernikahan berlangsung selamanya. Inilah mengapa cincin dijadikan simbol ikatan antar sepasang kekasih.
ADVERTISEMENT