Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
L’Oreal Luxe Division Indonesia Jawab Kebutuhan Kulit Konsumen lewat Beauty Tech
17 April 2022 12:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Di masa sekarang, teknologi sudah merambah ke berbagai bidang. Kehadiran teknologi semakin memudahkan masyarakat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, membantu pekerjaan, hingga menawarkan solusi terhadap suatu masalah. Teknologi pun hadir di dunia kecantikan dan menjawab permasalahan-permasalahan di kulit kita.
ADVERTISEMENT
Teknologi kecantikan, atau juga dikenal sebagai beauty tech, menjadi napas dari L’Oreal Luxe Division, salah satu divisi dari L’Oreal Group Indonesia. Divisi yang menaungi brand-brand luxury seperti Kiehl’s, Lancome, dan YSL Beauty ini menghadirkan beauty tech sebagai sarana untuk menjawab kebutuhan kulit perempuan Indonesia secara personal.
Dalam acara media interview bersama General Manager L’Oreal Luxe Division Indonesia, Caroline Foo, ia menjelaskan bahwa saat ini, terjadi perubahan konsumen Indonesia di bidang kecantikan. Cara konsumen mencari, menemukan produk, hingga mencoba produk pun sudah berubah.
Pandemi COVID-19 pun menjadi momen bagi beauty tech untuk bersinar. Karena adanya perubahan tersebut, L’Oreal pun menawarkan berbagai inovasi lewat teknologi untuk menjawab keinginan konsumen.
“Bagi kami, beauty itu lebih dari sekadar visual. Beauty membuat kita bisa menjadi diri kita sendiri, dan juga menjadi pribadi yang kita inginkan. Itu juga memberikan kita kepercayaan diri. Sekarang, kita ingin membawa beauty tersebut ke seluruh wilayah dunia, termasuk Indonesia,” ungkap Caroline dalam bahasa Inggris di Butik Kiehl’s Senayan City, Jakarta, pada Selasa (12/4) lalu.
ADVERTISEMENT
“Kami menginginkan beauty menjadi inklusif dan personal. Agar bisa inklusif, kami harus menjadi relevan terhadap konsumen. Itulah mengapa, personalisasi sangatlah penting. Dan ini didukung oleh teknologi,” tambah perempuan yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di industri kecantikan ini.
Bentuk penerapan teknologi dalam industri kecantikan
Menurut Caroline, dalam menciptakan pengalaman konsumen (consumer experience) yang memuaskan dan personal, industri kecantikan tidak hanya bergantung pada inovasi dan sains. Teknologi memegang peranan penting dalam menawarkan sesuatu yang baru dan unik kepada pencinta beauty, seperti penciptaan mesin khusus untuk mendiagnosis kondisi kulit.
Caroline menjelaskan, brand-brand yang dinaungi L’Oreal Luxe Division telah menerapkan beauty tech dalam melayani kebutuhan kulit konsumen. Contohnya, brand Kiehl’s memiliki tiga jenis teknologi: Instant Skin Reader, Kiehl’s Healthy Skin Assessment, dan Kiehl’s Derma-Reader.
ADVERTISEMENT
“Contohnya, Anda bisa mengunjungi situs resmi Kiehl’s, dan pada Instant Skin Reader kami, Anda bisa mengambil foto [wajah Anda], dan selama sekitar satu menit, teknologi itu akan menjawab hasil dari asesmen,” jelas Caroline.
Sedangkan secara offline, Kiehl’s menawarkan Healthy Skin Assessment dan Derma-Reader yang berupa alat untuk mengungkap kondisi kulit wajah konsumen. Setelah kondisi kulit diketahui, konsumen pun akan bisa melakukan perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan kulit.
Beauty tech juga tidak hanya diterapkan di dunia perawatan kulit, Ladies. Dalam dunia makeup pun, teknologi yang diterapkan mampu membantu konsumen memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka dengan mudah. Contohnya, di YSL, tersedia aplikasi yang membantu para konsumen mencoba berbagai warna lipstik secara virtual.
ADVERTISEMENT
“Semua ini bisa dilakukan berkat teknologi, dan mengkombinasikan beauty dan teknologi dapat membawa pembedaan, membuat pengalamannya mengesankan, dan meningkatkan beauty experience bagi konsumen. Itulah teknologi kecantikan yang ingin kami bawa kepada konsumen di Indonesia,” tutup Caroline.