MADEIND Merilis Koleksi Denim Pertama dengan Konsep Ramah Lingkungan

16 Oktober 2019 15:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi MADEIND x Athena Thalia x Amot Syamsuri Muda x Rinda Salmun. Foto: dok. MADEIND
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi MADEIND x Athena Thalia x Amot Syamsuri Muda x Rinda Salmun. Foto: dok. MADEIND
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri, industri fashion menjadi salah satu penyebab kerusakan alam dan lingkungan kian hari kian mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan kesadaran akan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh industri fashion, banyak desainer dan rumah mode yang mulai menjalankan konsep sustainability dengan tidak lagi menggunakan bulu hewan atau mengubah proses produksi fashion menjadi lebih ramah lingkungan.
Tidak hanya pelaku mode di luar negeri, para desainer dan brand lokal di Indonesia juga sudah banyak yang bergerak menjalankan misi tersebut. MADEIND menjadi salah satu fashion retail yang juga turut mengusung konsep zero waste dan sustainability.
Athena Thalia, Ayla Dimitri, Melinda Babyanna, Rinda Salmun, dan Amot Syamsuri Muda dalam acara peluncuran koleksi MADEIND Denim Projects. Foto: Avissa Harness/ kumparan
“Sebelum sustainability dan conscious fashion banyak disuarakan di industri mode dunia seperti Eropa, MADEIND telah berusaha untuk mewujudkan konsep tersebut. Kami sangat mendukung usaha tersebut untuk bisa turut membantu menciptakan industri fashion yang lebih peduli dan peka terhadap lingkungan,” ungkap Melinda Babyanna, CEO MADEIND dalam acara peluncuran koleksi MADEIND Limited Denim Projects di Onthree, Senopati Suites, Selasa (15/10).
ADVERTISEMENT
Konsep sustainability dan fashion conscious tersebut dihadirkan melalui koleksi terbaru bertema denim hasil kolaborasi dari dua desainer lokal dan dua content creator sekaligus fashion enthusiast. Mereka adalah Rinda Salmun, Amot Syamsuri Muda, Ayla Dimitri, dan Athena Thalia.
Menurut Melinda Babyanna, Ayla Dimitri dan Athena Thalia dipilih karena keduanya memiliki target market yang berbeda. Athena dengan gayanya yang swag dan cenderung high-street dinilai bisa menyasar pasar milenial. Sedangkan Ayla yang terkenal dengan style more is more lewat perpaduan busananya dapat merepresentasikan pasar yang lebih mature.
Setelah melewati berbagai proses diskusi, keempat partisipan ini kemudian membuat koleksi kolaborasi unik yang terbagi menjadi dua tim.
Koleksi MADEIND x Athena Thalia x Amot Syamsuri Muda. Foto: dok. MADEIND
Pertama, Amot Syamsuri Muda, seorang desainer menswear yang namanya tengah naik daun ini mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan Athena Thalia. Keduanya membuat dua jaket denim asimetris dengan aksen kantong berbahan PVC dan potongan scarf.
ADVERTISEMENT
Pattern dan aksen yang ada pada dua model jaket tersebut dibuat dari koleksi Spring/Summer 2019 Amot Syamsuri Muda yang kemudian dirombak dan dikombinasikan dengan jaket denim untuk koleksi bersama MADEIND. Aksen potongan scarf pada dua jaket juga merupakan ide dari Athena Thalia untuk memberikan kesan fresh dan tidak monoton pada koleksinya.
Koleksi MADEIND x Ayla Dimitri x Rinda Salmun. Foto: dok. MADEIND
Berbeda konsep dan model, Rinda Salmun, desainer kontemporer untuk busana ready-to-wear perempuan ini berkolaborasi dengan content creator Ayla Dimitri. Keduanya berusaha mengedepankan konsep sustainability dengan tidak menggunakan bahan baru, atau yang biasa dikenal dengan sebutan upcycle fashion. Rinda Salmun x Ayla Dimitri mendaur ulang stok denim dari MADEIND yang tidak terjual untuk dijadikan denim vest dua warna dan deconstructed denim jacket.
ADVERTISEMENT
Untuk memberikan kesan yang berbeda, jaket dan vest hasil kolaborasi Ayla Dimitri x Rinda Salmun ini memiliki aksen pinstripes dan big stripes.
Koleksi MADEIND x Ayla Dimitri x Rinda Salmun. Foto: Avissa Harness/ kumparan
Selain memanfaatkan bahan yang sudah tidak terpakai, koleksi terbatas dari MADEIND ini sengaja hanya dibuat sebanyak 88 potong dan selanjutnya tidak akan dibuat lagi. Menurut Melinda Babyanna, ini merupakan salah satu cara MADEIND untuk bisa membantu mengurangi dampak fast fashion pada lingkungan.
“Sebenarnya MADEIND mulai menggunakan bahan-bahan leftover itu sejak kolaborasi dengan KLE untuk koleksi Spring/Summer yang rilis pada Maret 2019. Namun sejak pertama rilis di tahun 2017, MADEIND sudah berkomitmen untuk berusaha selalu menggunakan material buatan lokal dan berkolaborasi dengan desainer yang juga mendukung gerakan fashion conscious,” ungkap Melinda Babyanna.
Koleksi MADEIND x Athena Thalia x Amot Syamsuri Muda. Foto: Avissa Harness/ kumparan
Ia melanjutkan, desainer-desainer yang diajak kolaborasi juga dipilih berdasarkan beberapa unsur yang juga berkaitan dengan sustainable fashion. Mulai dari tidak memberdayakan anak-anak di bawah umur dan tidak mempekerjakan underpaid worker.
ADVERTISEMENT
“Kami memastikan sendiri bahwa para desainer yang kita ajak berkolaborasi memang tidak memberdayakan anak-anak di bawah umur dan mempekerjakan underpaid worker. Lewat dua unsur ini kami berusaha untuk bisa mendukung agar industri fashion menjadi lebih baik,” tutupnya.
Selain dijual dengan sistem see now buy now saat acara launching kemarin, koleksi kolaborasi MADEIND x Athena Thalia x Amot Syamsuri Muda x Rinda Salmun x Ayla Dimitri juga bisa Anda dapatkan di situs resmi MADEIND dengan harga Rp 1.3 jutaan.