Mahasiswa Universitas Brawijaya Buat Sabuk untuk Redakan Nyeri Haid Berbasis IoT

Ilustrasi sakit perut menstruasi. Foto: sitthiphong/Shutterstock

Nyeri menstruasi sering menjadi dikeluhkan oleh banyak perempuan. Sebab, ketidaknyamanan yang ditimbulkan bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Berangkat dari fenomena tersebut, lima mahasiswa dari Universitas Brawijaya membuat sabuk canggih bernama Fashionable Smart Belt (FSB). Sabuk ini diklaim bisa meredakan nyeri menstruasi atau yang dikenal dengan dismenore.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Latifa Khoirunnisa, Alfin Shidqi, Azizah Irbah Nur Mustafa, dan Queen Qamaril Qolby A. T dari Fakultas Kedokteran serta Beni Febriansyah dari Fakultas Teknik.

Mengutip laman Prasetya UB Online, produk FSB merupakan bentuk realisasi dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan setiap tahunnya oleh UKM di universitas. Meski fungsi utamanya adalah untuk meredakan nyeri, sabuk ini didesain modis agar bisa digunakan seperti aksesori pada umumnya.

FSB memanfaatkan teknologi sinar inframerah sebagai sumber penghasil panas yang akan membantu meredakan nyeri perut saat menstruasi. Berdasarkan hasil penelitian, sinar inframerah telah terbukti bermanfaat untuk menghilangkan rasa pegal dan nyeri otot, lho, Ladies.

Seperti namanya yang mengandung kata smart, sabuk canggih tersebut juga berbasis Internet of Things (IoT). Ini berarti, sabuk bisa terhubung dengan aplikasi dan dikontrol dari smartphone.

Ilustrasi sabuk perempuan. Foto: Evgeniia Trushkova/Shutterstock

Selain itu, FSB akan dilengkapi dengan berbagai fitur lain yang bermanfaat, seperti pengingat aktivitas fisik, pemutar musik untuk relaksasi pernafasan, panduan relaksasi pernapasan atau meditasi, pijatan pada titik tertentu, serta indikator untuk mengetahui tingkat nyeri yang sedang dialami.

Sabuk karya mahasiswa Universitas Brawijaya tersebut nantinya bisa digunakan oleh perempuan remaja dan dewasa. FSB, berdasarkan informasi di akun Instagram @ubfsb.id, sudah masuk tahap pembuatan dan pengujian pada September lalu. Kini, sabuk sedang dalam tahap evaluasi dan pembuatan laporan.

Mari kita tunggu bersama hasilnya, Ladies!