Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Malala Yousafzai Pulang ke Kampung Halaman Usai Insiden Penembakan 13 Tahun Lalu
8 Maret 2025 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Aktivis Malala Yousafzai akhirnya mengunjungi kampung halamannya di Pakistan, usai lebih dari satu dekade tak kembali. 13 tahun lalu, Malala ditembak di bagian kepala oleh Taliban Pakistan . Saat itu, Malala masih berusia 15 tahun.
ADVERTISEMENT
Dilansir Independent, meskipun Malala sudah beberapa kali mengunjungi Pakistan, ini merupakan kali pertama Malala kembali ke Shangla, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Kunjungan itu berlangsung pada Rabu (5/3) lalu dan dilakukan dengan penjagaan sangat ketat untuk melindungi keamanan Malala.
Dilaporkan CNN, seorang petugas kepolisian Shangla, Umar Rehman, mengatakan, Malala didampingi oleh keluarga dekatnya selama kunjungan. Usai Malala melepas rindu dengan keluarga dan kerabat, ia kemudian mengunjungi sekolah di Shangla.
“Malala Yousafzai tiba di Shahpur, Shangla, dengan menggunakan helikopter untuk kunjungan singkat. Ia didampingi oleh ayah, suami, dan saudara laki-lakinya. Ia berjumpa dengan kerabat dekat sebelum akhirnya mengunjungi Sekolah Menengah dan Kampus Perempuan Shangla, yang didirikan berkat bantuan dana dari yayasan Malala Fund,” kata Umar.
ADVERTISEMENT
Umar melanjutkan, setelah mengisi acara di sekolah, Malala berziarah ke makam neneknya di pemakaman keluarga. Setelah menghabiskan waktu selama 2,5 jam di Shangla, Malala pergi ke Islamabad dengan menggunakan helikopter.
Lewat unggahan di X (dulu Twitter), Malala mengungkapkan rasa bahagianya bisa kembali ke Shangla. Ia pun bernostalgia mengingat kenangan manis di sana saat dia masih kecil. Potret yang diunggah menunjukkan sang aktivis berpose dengan pemandangan pegunungan dan sungai yang indah.
“Saat saya masih kecil, saya menghabiskan setiap masa liburan saya di Shangla, Pakistan. Saya bermain di pinggir sungai dan makan bersama dengan keluarga besar. Saya sangat bahagia bisa kembali hari ini—setelah 13 tahun lamanya—dan dikelilingi oleh pegunungan, mencelupkan tangan saya ke air sungai yang dingin, dan tertawa bersama sepupu-sepupu saya tersayang. Tempat ini sangat berkesan di hati saya, dan saya berharap bisa terus kembali ke sini,” tulis Malala pada Rabu (5/3).
Malala Yousafzai ditembak di bagian kepala oleh Taliban Pakistan pada Oktober 2012. Saat penembakan terjadi, Malala tengah menaiki bus pulang dari sekolah menuju rumah. Beberapa hari setelah ditembak, Malala dievakuasi menggunakan helikopter menuju Birmingham, Inggris. Beruntung, tindakan medis berhasil menyelamatkan nyawa Malala.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Independent, Malala menjadi target Taliban Pakistan akibat kampanye memperjuangkan pendidikan untuk anak perempuan. Kala itu, desa tempat tinggalnya jatuh ke tangan Taliban Pakistan.
Usai insiden penembakan, Malala dan keluarganya tinggal di Inggris. Dua tahun setelahnya, Malala dianugerahi Piala Nobel Perdamaian, menjadikannya orang termuda dalam sejarah yang menerima penghargaan tersebut.
Perempuan kelahiran 12 Juli 1997 itu melanjutkan pendidikan di Oxford University dan semakin lantang dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.