Manager L’Oréal Dermatological Beauty Ungkap Pentingnya Bekerja dengan Passion

9 Oktober 2023 16:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pauline Loze, General Manager of L’Oréal Dermatological Beauty for the South Asia Pacific, Middle East & North Africa (SAPMENA) Zone. Foto: Avissa Harness/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pauline Loze, General Manager of L’Oréal Dermatological Beauty for the South Asia Pacific, Middle East & North Africa (SAPMENA) Zone. Foto: Avissa Harness/ kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
20 tahun bukan waktu yang sebentar untuk bekerja dalam satu perusahaan. Tapi bagi Pauline Loze, General Manager of L’Oréal Dermatological Beauty for the South Asia Pacific, Middle East & North Africa (SAPMENA) Zone, itu jadi pembuktian akan passion-nya dalam bidang kecantikan.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjabat sebagai General Manager of L’Oréal Dermatological Beauty untuk area SAPMENA, Pauline lebih dulu bekerja di bidang marketing, branding, dan leadership di berbagai brand. Mulai dari La Roche Posay, Vichy, CeraVe, hingga SkinCeuticals di Prancis dan Argentina.
Lalu pada 2021, ia dipindahkan ke Singapura dan menduduki perannya yang sekarang. Perempuan lulusan Sekolah Bisnis ESSEC di Prancis ini memimpin tim yang bertanggung jawab mengembangkan bisnis dermatologi L’Oréal di wilayah yang mencakup lebih dari 35 pasar dan mencakup pasar demografis yang paling cepat berkembang, hingga yang terpadat di dunia.
Tapi bagi Pauline, bekerja di dunia kecantikan tak sesederhana itu. Ia tak cuma memikirkan bagaimana produk bisa memperbaiki kesehatan kulit, tapi juga akses masyarakat terhadap layanannya.
ADVERTISEMENT
Di sinilah, tantangan Pauline jadi makin berat. Sebab, memberikan akses pada masyarakat cukup sulit, terutama karena selama ini kesehatan kulit sering tak jadi prioritas.
“Tantangannya adalah bagaimana kami meningkatkan akses terhadap kesehatan kulit dalam konteks sedikitnya jumlah dokter kulit,” ungkap Pauline kepada kumparanWOMAN beberapa waktu lalu dalam acara World Congress of Dermatology (WCD) 2023.
Dalam acara yang sama, sedikitnya jumlah dokter kulit memang jadi concern tersendiri. Saat ini, di seluruh dunia terdapat 2.9 persen dokter kulit per 100.000 penduduk. Lalu di wilayah SAPMENA ada 1.5 persen dan di Indonesia 0.8 persen.
Menurut Pauline, selain penambahan jumlah dokter kulit, diperlukan juga pelatihan bagi tenaga kesehatan profesional di bidang dermatologi untuk meningkatkan potensi jangkauan akses kesehatan kulit di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Proses ini tentu tak mudah. Tapi berkat passion dan kerja tim, semua yang tantangan itu membuat Pauline makin ingin memberikan yang terbaik.

Cara L’Oréal Dermatological Beauty bantu buka akses pada layanan kesehatan kulit

Selain itu, L’Oréal melalui divisi L’Oréal Dermatological Beauty, juga berusaha menghadirkan inovasi agar akses terhadap kesehatan kulit lebih mudah terjangkau.
Salah satunya lewat alat Effaclar Spotscan yang dikembangkan berdasarkan AI dan dermatolog.
La Roche Posay Effaclar Spotscan. Foto: Dok. La Roche Posay
“Effaclar Spotscan ini adalah aplikasi yang memungkinkan kamu mendiagnosis tingkat keparahan jerawat dan bisa memberikan rekomendasi perawatan yang tepat, termasuk perlu ke dokter kulit atau bantuan profesional lainnya,” ungkap Pauline.
Di Indonesia, inovasi tersebut bisa diakses melalui ponsel, gerai offline, dan situs resmi La Roche Posay.
ADVERTISEMENT
Tak cuma itu, agar akses pada kesehatan kulit lebih merata, L’Oréal Dermatological Beauty juga melatih dokter yang bekerja sama dengan mereka untuk piawai membuat konten media sosial.
“Kami melatih dokter kulit untuk bisa bikin konten di TikTok. Tujuannya agar mereka bisa menyebarkan informasi dan pesan pentingnya memperhatikan kesehatan kulit,” jelasnya.

Tantangan Pauline Loze jalani peran ganda

Pauline Loze, General Manager of L’Oréal Dermatological Beauty for the South Asia Pacific, Middle East & North Africa (SAPMENA) Zone. Foto: Avissa Harness/ kumparan
Selain itu, tantangan lain yang juga dihadapi oleh Pauline selama berkarier adalah work life balance.
Sama dengan kebanyakan perempuan lainnya, menyeimbangkan kehidupan profesional dan personal juga jadi tantangan. Namun ia beruntung, sebab L’Oréal mendukung penuh tiap hal yang dibutuhkan untuk menciptakan keseimbangan tersebut.
Bahkan, sama dengan di Indonesia, Pauline yang berkantor di L’Oréal Singapura, juga mendapat cuti melahirkan selama empat bulan. Sehingga, dulu ia bisa mempersiapkan diri lebih baik sebelum akhirnya kembali bekerja usai melahirkan.
ADVERTISEMENT
Dalam rutinitas sehari-hari, ibu tiga anak ini juga merasa terbantu dengan fleksibilitas kerja yang diberikan oleh L’Oréal.
Ia menyadari, tantangan yang dihadapinya ini banyak dihadapi perempuan lain. Apa pun bidang pekerjaannya, mereka yang menjalani multiperan tentu mendapat tantangan sama.
Oleh karena itu, Pauline Loze berpesan agar perempuan tidak takut mengambil risiko dan punya passion.
Pauline menambahkan, punya pasangan yang tepat juga bisa mendukung perempuan dalam mencapai keseimbangan dalam berkarier.