Maudy Ayunda Meromantisasi Pencarian Jati Diri Lewat Album “Pada Suatu Hari”

5 Desember 2024 16:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maudy Ayunda. Foto: Hutri Dirga Harmonis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Maudy Ayunda. Foto: Hutri Dirga Harmonis/kumparan
ADVERTISEMENT
Maudy Ayunda kembali ke dunia tarik suara dengan merilis album studio keempatnya bertajuk “Pada Suatu Hari” pada Selasa (3/12). Album ini menandai perjalanan baru Maudy sebagai musisi dengan nuansa karya yang lebih puitis dan artistik.
ADVERTISEMENT
Maudy merangkai perjalanan hidupnya dalam pencarian jati diri, nostalgia, dan cinta dengan lirik-lirik romantis lewat album terbarunya ini. Kejujuran Maudy yang lebih dewasa juga turut tertuang pada lagu-lagu dari album “Pada Suatu Hari.”
“Aku dulu merasa belum memiliki banyak sense untuk berekspresi sepenuhnya (dengan musik). Jadi itu proses yang lama sekali untuk akhirnya menemukan jati diri dan artinya kejujuran dalam bermusik lewat album ini. Rasa kepemilikan, rasa jujur, dan rasa keindahan itu yang akhirnya membuat album ini lebih mengalir dan bercerita,” ungkap Maudy dalam acara Release Party album Pada Suatu Hari yang diselenggarakan di Plaza Indonesia, Selasa (3/12).
Maudy menyajikan 10 lagu puitis yang istimewa di dalam album “Pada Suatu Hari.” Namun di momen release party, ia memperdengarkan lima lagu utama yang menggambarkan perjalanan hidupnya dengan makna mendalam.
ADVERTISEMENT

Bedah Lima Lagu Baru Maudy Ayunda

Maudy Ayunda. Foto: Leandro Quintero/Plaza Indonesia

1. Bulan, Bawa Aku Pulang

Maudy menceritakan sisi introvert-nya lewat lagu bertajuk “Bulan, Bawa Aku Pulang.”
Perempuan 29 tahun itu mengungkapkan keinginannya untuk berada di ruang sendiri yang membawa ketenangan setiap kali dirinya merasa penat akan hiruk pikuk kehidupannya.
“Mungkin semua orang pernah ngerasain di ruang ramai tapi bertanya-tanya –ngapain gue di sini? I wish I could just go home– tapi ini bukan soal menyalahkan situasi tapi ada keinginan untuk berada di tempat tenang untuk recharge,” ungkap Maudy.

2. Dipeluk Jeda

Lagu “Dipeluk Jeda” tidak hanya menjadi pengingat bagi Maudy untuk beristirahat sejenak, tapi ia juga ingin mengajak semua orang untuk memahami pentingnya rehat. Bahkan sekadar rehat dari memikirkan hal-hal yang membuat otak terasa penuh.
ADVERTISEMENT
“Lagu ini merupakan selftalk buat aku, bahwa hey, maybe it’s ok to take a break, give yourself a break. Kita beberapa jam ini nggak pergi dulu, atau paling enggak taking a break from pressuring myself,” imbuh Maudy.

3. Puisi Kota

Maudy Ayunda. Foto: Leandro Quintero/Plaza Indonesia
Maudy menggandeng musisi senior di lagu “Puisi Kota” yaitu Iwan Fals. Lagi-lagi, di karya ini Maudy juga mengungkapkan keresahannya hidup di kota metropolitan seperti Jakarta di mana ia memiliki banyak mimpi yang harus dicapai. Tapi di sisi lain, kota yang dinamis ini justru membuat ia harus berlari lebih cepat namun tetap merasa tertinggal oleh orang lain.

4. Pada Suatu Hari

Di lagu “Pada Suatu Hari” Maudy menceritakan kisah cintanya dengan sang suami yang sederhana namun ia memandangnya sebagai kisah dongeng yang istimewa. Maudy mengungkapkan bahwa sang suami adalah pangeran baginya dan cerita mereka merupakan fairytale versi keduanya.
ADVERTISEMENT
“Lagu ini dari cerita personalku bahwa pasanganku adalah pangean versi aku dan cinta kami adalah fairytale versi aku. Ada keindahan di dalam simplicity, bahwa cinta yang hebat dan tulus aja itu cukup untuk jadi fairytale buat aku,” ujar Maudy.

5. Melihat, Mendengar, Mengerti

Maudy Ayunda. Foto: Hutri Dirga Harmonis/kumparan
“Melihat, Mendengar, Mengerti” juga merupakan lagu yang merupakan bentuk apresiasi Maudy kepada sang suami yang telah memberikan cinta luar biasa untuknya. Di lagu yang lebih ceria ini, Maudy mengungapkan bagaimana kehadiran pasangan membuatnya lebih mengerti arti cinta.