Memberikan Hadiah Parfum untuk Pasangan Jadi Pertanda Buruk, Benarkah?

10 November 2019 17:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi parfum pria. Foto: dok. Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi parfum pria. Foto: dok. Unsplash
ADVERTISEMENT
Parfum kini tak hanya menjadi produk wewangian yang digunakan setiap hari sebagai pelengkap penampilan saja, tetapi ada pula orang-orang yang memang hobi mengoleksi berbagai jenis parfum. Maka dari itu, parfum seringkali dijadikan hadiah untuk orang tercinta, seperti pasangan atau teman dekat.
ADVERTISEMENT
Namun menurut mitos yang beredar, memberikan parfum kepada pasangan atau orang terdekat menjadi pertanda buruk. Entah apa hal yang akan terjadi, yang jelas hadiah parfum yang diberikan dianggap sebagai awal mula permasalahan. Benarkah demikian?
Ilustrasi hadiah untuk idola. Foto: Pixabay/StockSnap
Melansir Borneo Online, dalam beberapa kultur seperti budaya China dan Yunani, memberikan hadiah parfum dapat membawa kesialan dan merusak hubungan asmara. Kedua budaya ini percaya dengan mitos bahwa wangi parfum akan 'menarik perhatian' orang ketiga yang menyebabkan kandasnya hubungan asmara.
Selain itu ada juga beberapa mitos lainnya seputar hadiah parfum terhadap pasangan karena menjadi pertanda hubungan yang tidak langgeng atau bertahan lama. Analoginya, wangi parfum yang tidak menempel lama pada tubuh akan menguap seiring dengan berjalannya waktu, sama seperti hubungan asmara yang tengah dilanda masalah dan terancam akan berakhir.
Ilustrasi parfum pria. Foto: dok. Unsplash
Dalam budaya modern saat ini, beberapa orang menganggap bahwa memberikan hadiah parfum adalah bentuk lain dari penghinaan. Artinya, secara tersirat, si pemberi parfum mengatakan bahwa mereka yang diberikan parfum memiliki masalah terhadap bau badan.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, tidak semua budaya mempercayai hal ini. Melansir Huffington Post, memberikan hadiah parfum untuk pria di India adalah hal yang lazim dilakukan. Tetapi, para pria di India akan merasa tersinggung jika mereka diberikan hadiah deodoran karena mengisyaratkan bahwa mereka memiliki aroma tubuh yang tidak sedap.
Di budaya barat seperti di Eropa atau Amerika. Memberikan parfum, baik kepada pasangan ataupun kerabat telah menjadi suatu tradisi tersendiri saat merayakan Natal, Thanksgiving, atau kado ulang tahun. Tidak ada mitos atau kepercayaan apa pun di balik pemberian parfum sebagai hadiah, karena budaya barat percaya bahwa memberikan parfum adalah salah satu tanda keakraban.
Ilustrasi hadiah ulang tahun. Foto: image4you/pixabay.com
"Saat seseorang memutuskan untuk memberikan hadiah parfum, mereka telah merasa dekat dan akrab. Ini adalah hadiah yang sangat personal karena Anda harus memikirkan kepribadiannya dan apa wewangian apa yang mereka suka. Anda harus bisa mengekspresikan mereka dalam aroma," jelas Emma South, fragrance expert dari Jo Malone London seperti dikutip dari Telegraph.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari mitos dan kepercayaan yang dianut oleh berbagai budaya, memberikan hadiah parfum kepada seseorang adalah pilihan masing-masing. Bila Anda memutuskan untuk memberikan parfum kepada orang tersayang atau pasangan, pastikan Anda tahu seperti apa kepribadian dan wangi favoritnya.
"Cari tahu dulu apakah si dia suka pakai parfum atau cologne, atau justru tidak pernah pakai (wewangian) sama sekali? Kalau tidak pernah pakai fragrance, mungkin bisa berikan wangi yang 'ringan'," tutur General Marketing & Sales C&F Group, Regina Widjaja saat ditemui kumparanWOMAN beberapa waktu lalu.
Bagaimana Ladies? Percayakah Anda dengan mitos-mitos terkait parfum tersebut?